beritax.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi langkah mantan Menko Polhukam Mahfud Md yang setuju bergabung dalam tim reformasi Polri. Puan menekankan bahwa tim reformasi tersebut harus berorientasi pada perbaikan nyata yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Sementara itu, Mahfud mengaku dirinya diminta langsung untuk membantu Presiden Prabowo Subianto dalam agenda reformasi kepolisian.
Sikap Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan bahwa tugas negara itu jelas: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Reformasi Polri, menurutnya, hanya akan bermakna bila berpihak pada rakyat, bukan sekadar menguntungkan pejabat atau kelompok tertentu. Ia menekankan, kehadiran Mahfud harus menjadi momentum memperbaiki institusi kepolisian agar lebih transparan, profesional, dan dekat dengan masyarakat.
Prinsip Partai X
Partai X menegaskan bahwa politik adalah upaya dan bentuk perjuangan untuk mendapatkan dan menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Polisi sebagai instrumen negara tidak boleh digunakan untuk melayani kepentingan pejabat, melainkan menjaga keamanan rakyat, menegakkan hukum dengan adil, dan melindungi hak warga negara.
Partai X mengingatkan agar reformasi Polri tidak sekadar menjadi proyek seremonial. Reformasi sejati harus menyentuh persoalan mendasar seperti praktik korupsi, rangkap jabatan, penyalahgunaan wewenang, dan lemahnya perlindungan terhadap masyarakat. Tanpa keberanian membenahi akar masalah, reformasi hanya akan menjadi slogan.
Solusi Partai X
Untuk memperkuat agenda reformasi Polri, Partai X menawarkan solusi berdasarkan prinsip perjuangan:
- Reformasi hukum berbasis kepakaran, mengurangi ruang korupsi dan memastikan penegakan hukum berpihak pada kebenaran, bukan uang atau kekuasaan.
- Transformasi birokrasi digital, membangun sistem kepolisian modern yang transparan dan dapat diawasi publik secara langsung.
- Musyawarah kenegarawanan nasional, melibatkan kaum intelektual, tokoh agama, TNI/Polri, dan budayawan sebagai ruang dialog membangun arah reformasi yang menyeluruh.
- Pendidikan moral dan berbasis Pancasila memastikan generasi penerus memahami nilai keadilan, persatuan, dan tanggung jawab kebangsaan.
Partai X menegaskan, reformasi Polri harus menjawab kebutuhan rakyat akan keamanan, keadilan, dan kepastian hukum. “Reformasi jangan berhenti di ruang rapat pejabat, tapi harus dirasakan langsung oleh rakyat,” pungkas Prayogi.



