beritax.id — Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mulai menyasar sekolah. Langkah ini diklaim memperluas cakupan layanan kesehatan yang sebelumnya telah menyentuh 16 juta masyarakat umum.
Menurut Hasan, target baru pemerintah adalah menjangkau hingga 53 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA sederajat. Program ini disebut sebagai upaya promotif-preventif yang berjalan berdampingan dengan program Makan Bergizi Gratis.
Hasan mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan layanan ini, bahkan saat kondisi tubuh masih sehat. Deteksi dini disebut penting agar masyarakat bisa mulai menerapkan pola hidup sehat lebih awal.
Partai X: Jangan Kecanduan Angka, Lihat Realitas Lapangan!
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute Prayogi R Saputra menyikapi peluncuran CKG ini dengan nada kritis. Ia mempertanyakan keandalan klaim angka pemerintah, yang kerap tidak berbanding lurus dengan situasi di lapangan.
Prayogi mengingatkan bahwa tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Pelayanan yang sesungguhnya tidak cukup dengan mengejar angka pencapaian administratif. Pelayanan harus benar-benar dirasakan masyarakat, terutama yang tertinggal.
“Apa artinya cek kesehatan kalau murid masih ke sekolah tanpa sarapan, tanpa air bersih, dan belajar di kelas rusak?” tegasnya.
Partai X menyoroti bahwa di banyak daerah, gizi buruk masih menjadi persoalan serius. Anak-anak mengalami stunting, anemia, dan gangguan tumbuh kembang. Bahkan, akses terhadap layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan makanan sehat belum merata.
Prayogi menekankan bahwa kebijakan CKG hanya efektif bila diintegrasikan dengan solusi menyeluruh atas ketimpangan sosial. “Jangan biarkan CKG jadi pencitraan, bukan penyelesaian,” katanya. “Jika gizi tetap buruk, pendidikan tertinggal, CKG hanya menambal luka.”
Solusi Partai X: Prioritaskan Integrasi Gizi, Kesehatan, dan Pendidikan
Partai X menegaskan bahwa negara adalah alat rakyat, bukan alat pencitraan penguasa. Negara harus membangun sistem pendidikan dan kesehatan yang terintegrasi, setara, dan berkualitas untuk semua.
Partai X percaya bahwa pembangunan seharusnya memberdayakan rakyat, bukan sekadar mencatat angka. Pelayanan publik tidak boleh berhenti di brosur dan tayangan media, tapi harus menyentuh kehidupan sehari-hari.
Partai X mengajukan tiga solusi strategis untuk membenahi program CKG secara lebih menyeluruh:
- Integrasi CKG dengan program makan bergizi dan peningkatan sanitasi di seluruh sekolah, bukan hanya sekolah unggulan.
- Pemetaan wilayah tertinggal dan penguatan layanan pendidikan serta kesehatan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
- Pelibatan aktif warga dan tenaga kesehatan lokal dalam merancang dan mengawasi program, agar lebih tepat guna.
Kesehatan anak tidak cukup dicek, harus dijamin secara menyeluruh. Negara wajib hadir, bukan hanya lewat slogan, tetapi lewat kebijakan yang nyata dan adil.