By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 31 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Negara yang Sakit dan Rakyat yang Terbiasa
Pemerintah

Negara yang Sakit dan Rakyat yang Terbiasa

Diajeng Maharani
Last updated: December 31, 2025 6:56 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan , A.Md., S.H., CTP
Ketua Umum IWPI, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Ada kegelisahan mendalam untuk rakyat yang pernah disampaikan Cak Nun dalam berbagai forum kebangsaan: “Bangsa ini kok tidak mengalami pembusukan, padahal sistem pemerintahan dan ketatanegaraannya salah kaprah?”

Contents
Kondisi ini membentuk pola respons sosial yang dapat dianalogikan secara sederhana namun tajam.Peran Sekolah Negarawan

Pertanyaan itu terasa sederhana, tetapi justru itulah yang membuatnya mengganggu. Sebab jika kita jujur menengok realitas, hampir semua indikator kenegaraan menunjukkan masalah serius: hukum yang sering kehilangan keadilan substantif, politik yang transaksional, ekonomi yang timpang, serta kebijakan publik yang kerap menjauh dari kepentingan rakyat. Namun di tengah kondisi itu, bangsa ini tetap berjalan. Tidak runtuh, tidak berhenti, dan seolah tidak merasa perlu segera menyembuhkan diri.

Mungkin persoalannya bukan pada absennya penyakit, melainkan pada kebiasaan hidup bersama penyakit itu sendiri.

Hari ini, cerita tentang kerusakan negara hadir di mana-mana. Media nasional baik cetak maupun online serta industri konten digital secara masif mengamplifikasi narasi kegagalan negara. Skandal, konflik elite, dan carut-marut sistem diproduksi dan direproduksi tanpa henti. Bukan semata karena kepedulian, tetapi juga karena satu kenyataan yang tidak bisa diabaikan: cerita kerusakan laku dijual.

Dalam logika industri media dan konten, krisis mendatangkan klik, viewer, rating, dan iklan. Semakin buruk ceritanya, semakin tinggi atensi publik. Akibatnya, negara yang sakit tidak hanya menjadi objek kritik, tetapi juga sumber keuntungan ekonomi. Di titik ini, kritik berisiko bergeser dari alat koreksi menjadi komoditas.

Kondisi ini membentuk pola respons sosial yang dapat dianalogikan secara sederhana namun tajam.

Rakyat yang gemar mengonsumsi dan mengulang cerita kerusakan negara ibarat bau (set) ia menandakan ada masalah, tetapi berhenti sebagai gejala. Rakyat atau pihak yang hidup dari masalah akibat kerusakan negara, baik melalui popularitas, kekuasaan, maupun keuntungan ekonomi, ibarat belatung tumbuh subur di tengah pembusukan. Sementara itu, rakyat yang marah, kecewa, tetapi enggan belajar atau menyusun jalan keluar, ibarat iritasi—reaksi spontan yang menyakitkan, tetapi tidak menyembuhkan.

You Might Also Like

APBN Terkuras Rp552 Triliun untuk Bunga Utang, Partai X Ingatkan Pemerintah adalah Pelayan Rakyat
Negara Harus Kembali ke Tujuan Awal: Melindungi, Melayani, dan Mengatur Rakyat
RI Mitra Strategis Brazil, Partai X: Selatan Global, Utara Tetap Untung!
UU Kepariwisataan, Partai X: Lokomotif Ekonomi, Jangan Hanya Slogan

Di sisi lain, masih ada kelompok yang jarang mendapat sorotan: rakyat yang mau belajar, berpikir, dan menyusun solusi. Mereka inilah yang dapat dianalogikan sebagai sel imun—tidak sensasional, tidak viral, tetapi bekerja menjaga agar tubuh bangsa tidak benar-benar mati. Lebih jauh lagi, rakyat yang berani membangun sistem baru, merancang ulang tata kelola dan konstitusi, adalah regenerasi jaringan proses pemulihan yang lambat, melelahkan, tetapi esensial.

Masalah Indonesia hari ini bukan sekadar negara yang sakit, melainkan rakyat yang mulai terbiasa dengan sakit itu. Ketika penderitaan menjadi keseharian, kritik menjadi hiburan, dan kemarahan menjadi identitas, maka tawaran solusi terasa mengganggu. Solusi menuntut belajar, disiplin berpikir, dan tanggung jawab sesuatu yang tidak instan dan tidak selalu populer.

Peran Sekolah Negarawan

Dalam konteks inilah Sekolah Negarawan mencoba mengambil peran yang berbeda. Ia tidak menjual kemarahan, tetapi membangun kesadaran. Ia berupaya menjadi sel imun sekaligus produsen regenerasi jaringan, dengan menyusun rancangan akademik dan naskah Rancangan Amandemen Kelima UUD NRI 1945 sebagai ikhtiar pembenahan sistemik. Jalan ini sunyi dari sorotan, tetapi justru menentukan apakah bangsa ini akan sembuh atau terus hidup dalam sakit yang dinormalisasi.

Pertanyaan akhirnya kembali kepada kita semua:
apakah kita ingin terus menjadi rakyat yang terbiasa hidup dalam negara yang sakit, atau mulai mengambil peran dalam proses penyembuhan bersama?

Sebab bangsa tidak mati karena penyakitnya semata. Bangsa mati ketika terlalu banyak warganya memilih beradaptasi dengan sakit, daripada berjuang untuk sembuh.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas Kertas, Dompet Rakyat Mengering
Next Article Pertumbuhan Ekonomi Naik, Tapi Mengapa PHK Tak Terbendung

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Inisiator Pengadaan Chromebook, Partai X: Siapa Untung, Siapa Rugi?

October 28, 2025
Pemerintah

Tarik Cukai Popok Bayi, Partai X: Rakyat Butuh Perlindungan, Bukan Beban!

November 22, 2025
Kriminal

Dokter Lecehkan Pasien di Garut — Partai X: Hukum Tak Boleh Kalah oleh Jas Putih!

April 17, 2025
Pemerintah

DPR Sebut Perpres 79 Komitmen Prabowo, Partai X: IKN Baru, Rakyat Tetap Susah!

September 23, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.