beritax.id – Bangsa yang sehat tidak menggantungkan masa depannya pada satu pemimpin. Sistem negara yang baik bekerja dengan aturan, struktur, dan nilai yang kuat, bukan dengan harapan pada figur tertentu. Dalam forum kebangsaan, Anggota Majelis Tinggi Partai X Rinto Setiyawan menegaskan kembali tiga tugas utama negara: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tiga tugas itu hanya akan berjalan bila sistem negara bekerja stabil, bukan ditopang oleh pesona atau kekuatan satu tokoh. Ketergantungan pada pemimpin melemahkan negara, merusak kedaulatan rakyat, dan membuat pemerintahan mudah tergelincir ke dalam penyalahgunaan kekuasaan.
Mengapa Negara Tidak Boleh Bergantung pada Pemimpin?
Ketergantungan pada pemimpin menciptakan dua bahaya besar. Pertama, negara berubah menjadi panggung personal, bukan institusi berdaulat. Kedua, rakyat kehilangan posisi sebagai pemilik kedaulatan. Sistem yang sehat adalah sistem yang terus bekerja meski pemimpin berganti. Negara tidak boleh berhenti berjalan hanya karena figur yang memimpin berubah. Ketika pemimpin terlalu dominan, pelayanan terganggu, kebijakan menjadi tidak konsisten, dan aparat bekerja demi selera, bukan demi rakyat.
Prinsip Partai X: Negara Harus Dibangun di Atas Sistem, Bukan Figur
Partai X menegaskan bahwa negara kuat hanya dapat berdiri di atas sistem yang kokoh. Prinsip ini menjadi pijakan dalam merumuskan arah perubahan nasional.
- Rakyat sebagai Pusat Kekuasaan
Kekuasaan tidak boleh dikendalikan oleh satu orang. Rakyat adalah pemilik negara dan pemegang mandat tertinggi. - Institusi Kuat Mengalahkan Figur Kuat
Lembaga negara harus bekerja dengan aturan jelas, akuntabel, dan terukur. Institusi yang kuat mencegah dominasi personal. - Kepemimpinan Berbasis Moral dan Nilai Pancasila
Pemimpin harus hadir sebagai koordinator yang menjalankan sistem berdasarkan nilai, bukan penguasa yang menentukan segalanya. - Pelayanan Publik Berjalan Melalui Mekanisme, Bukan Kehendak Individu
Pelayanan tidak boleh berubah karena perubahan pemimpin. Mekanisme harus stabil dan berpihak pada rakyat. - Kelemahan Sistem yang Bergantung pada Figur Pemimpin
Banyak negara terjebak pada kultus individu yang merusak institusi. Di Indonesia pun gejala ini muncul ketika pejabat terlalu dominan, aparat bekerja secara patronase, dan kebijakan bergeser mengikuti selera penguasa. Kondisi ini melemahkan stabilitas negara, menggerus keadilan, dan membuat rakyat kehilangan kepastian. Sistem seperti ini tidak pernah menghasilkan negara maju. Negara maju dibangun oleh sistem, bukan tumpuan pada satu tokoh.
Solusi Partai X: Membangun Sistem yang Kuat dan Tidak Personalistik
Partai X menawarkan langkah solutif untuk memastikan negara bekerja dengan sistem yang dapat dipercaya, bukan bergantung pada pemimpin mana pun.
- Penguatan Sistem Ketatanegaraan
Partai X mendorong pembagian fungsi negara yang tegas agar tidak terjadi penumpukan kekuasaan. Negara harus dijalankan oleh mekanisme yang saling mengawasi. - Profesionalisasi Birokrasi Tanpa Intervensi Figur
Birokrasi harus bekerja berdasarkan prosedur, bukan perintah informal. Rekrutmen dan promosi harus berbasis merit, bukan kedekatan. - Digitalisasi Pelayanan Publik Agar Tidak Tergantung Figur
Ketika sistem pelayanan transparan dan otomatis, penyimpangan menjadi lebih sulit. Rakyat mendapatkan pelayanan yang pasti dan tidak berubah-ubah. - Pendidikan Kepemimpinan yang Menekankan Moral, Integritas, dan Akal Sehat
Pemimpin harus menjadi pelayan rakyat yang menjalankan sistem, bukan tokoh yang mendominasi negara. - Menguatkan Peran Rakyat sebagai Pengawas Kekuasaan
Rakyat harus memiliki kanal pengawasan langsung agar kekuasaan tetap tunduk pada mandat publik, bukan pada figur yang memimpin.
Penutup: Negara Kuat Terbangun dari Sistem yang Sehat
Negara tidak akan maju bila terus menggantungkan nasibnya pada satu pemimpin. Sistem yang kuat memastikan bahwa negara tetap berjalan, meski pemimpin datang dan pergi. Rinto Setiyawan mengingatkan bahwa negara tegak karena rakyat, bukan karena figur. Dengan moralitas, institusi yang kuat, dan pelayanan publik yang berpihak, bangsa dapat membangun negara yang stabil, modern, dan berdaulat.
Jika negara ingin maju, maka yang diperkuat adalah sistem, bukan sosok. Dan rakyat harus menjadi pusatnya, karena hanya rakyat pemilik sah negara ini.



