By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 20 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Ketika Pejabat Lebih Sibuk Menyalahkan Warga daripada Mengatasi Masalah
Pemerintah

Ketika Pejabat Lebih Sibuk Menyalahkan Warga daripada Mengatasi Masalah

Diajeng Maharani
Last updated: December 19, 2025 1:34 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam berbagai persoalan publik belakangan ini mulai dari bencana ekologis, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga kekacauan layanan publik respons pejabat sibuk kerap mengikuti pola yang sama: alih-alih mengakui kelemahan kebijakan, kesalahan justru dialihkan kepada warga. Masyarakat disebut kurang disiplin, kurang sadar, atau tidak memahami aturan, sementara akar persoalan struktural jarang disentuh. Pola ini memperlihatkan kegagalan negara membaca realitas di lapangan sekaligus kegagalan mengambil tanggung jawab.

Menyalahkan warga menjadi jalan pintas untuk menghindari evaluasi kebijakan. Ketika banjir disebut akibat sampah warga, kemacetan akibat perilaku pengguna jalan, atau harga melonjak akibat “kepanikan masyarakat”, pejabat seolah menutup mata terhadap perencanaan tata kota yang buruk, pengawasan yang lemah, dan kebijakan ekonomi yang tidak berpihak.

Narasi ini bukan hanya menyesatkan, tetapi juga memperlebar jarak antara negara dan rakyat.

Dampak Langsung: Kepercayaan Publik Tergerus

Ketika pejabat memilih menyalahkan rakyat, kepercayaan publik perlahan runtuh. Warga merasa tidak didengar, apalagi dilindungi. Aspirasi berubah menjadi kekecewaan, dan partisipasi publik melemah karena negara dipersepsikan lebih sibuk membela diri daripada menyelesaikan masalah.

Dalam jangka panjang, kondisi ini berbahaya bagi demokrasi dan stabilitas sosial.

Tanggung Jawab Negara yang Terabaikan

Masalah publik tidak lahir di ruang hampa. Ia adalah hasil dari kebijakan, perencanaan, dan pengawasan negara. Ketika kebijakan gagal, seharusnya negara hadir dengan koreksi dan solusi, bukan dengan menyalahkan pihak yang justru menjadi korban.

You Might Also Like

Pelaksana Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun: Antara Ilham dan Tindakan Nyata
Amandemen Kelima UUD 1945 Jalan Pulang Menuju Kedaulatan Rakyat
Restitusi Pajak: Uang Pajak Bisa Kembali ke Kantongmu!
Gugatan DPR Minimal Pendidikan S1, Partai X: Hukum Jangan Cuma untuk Penguasa!

Menyalahkan warga adalah tanda negara kehilangan empati sekaligus arah kepemimpinan.

Tanggapan Rinto Setiyawan

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa sikap menyalahkan rakyat menunjukkan penyimpangan serius dalam menjalankan fungsi negara.

“Tugas negara itu ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kalau pejabat lebih sibuk menyalahkan warga daripada membenahi kebijakan, itu berarti negara gagal menjalankan ketiga tugas tersebut,” tegas Rinto.

Ia menambahkan bahwa rakyat tidak boleh diposisikan sebagai kambing hitam atas kegagalan tata kelola pemerintahan.

Solusi: Berhenti Menyalahkan, Mulai Membenahi

Untuk memulihkan kepercayaan dan menyelesaikan masalah publik secara substantif, langkah-langkah berikut perlu ditempuh:

  • Evaluasi kebijakan secara terbuka dan jujur
    Akui kegagalan sebagai dasar perbaikan, bukan sebagai aib yang harus ditutupi.
  • Libatkan warga sebagai mitra, bukan objek kesalahan
    Partisipasi publik harus dilihat sebagai kekuatan, bukan gangguan.
  • Perkuat pelayanan dan pengawasan negara
    Negara harus hadir sebelum masalah membesar, bukan setelah krisis terjadi.
  • Bangun komunikasi empatik dan transparan
    Bahasa kekuasaan harus diganti dengan bahasa pelayanan.

Negara yang kuat bukan negara yang pandai menyalahkan rakyat, melainkan negara yang berani bertanggung jawab. Selama pejabat lebih sibuk mencari kambing hitam daripada menyelesaikan akar masalah, krisis kepercayaan akan terus membesar. Sudah saatnya negara kembali ke perannya: melindungi, melayani, dan mengatur demi kepentingan rakyat.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ketika Pemerintah Meluaskan Izin Tambang Tapi Mengikis Hutan
Next Article Mahasiswa UT Gugat UU Pendidikan, Pendidikan Harus Aksesibel untuk Semua!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

tindak ormas yang bermasalah
Kriminal

Kemendagri Minta Tindak Ormas Bermasalah, Partai X: Jangan Tunggu Viral Baru Bertindak, Negara Harus Punya Nyali!

June 2, 2025
Ekonomi

Ketua MPR: Prabowo Wujudkan Demokrasi Ekonomi, Partai X: Ekonominya Demokratis, Tapi Rakyatnya Masih Miskin

August 19, 2025
Seputar Pajak

Sri Mulyani: Banyak Setan di Uang Negara, Benarkah Itu Cermin Kelalaian Sistemnya Sendiri?

August 15, 2025
Pemerintah

Transparansi Data Stok Beras dan Efektivitas Operasi Pasar di Bulan Ramadan oleh Bulog

March 7, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.