By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 2 November 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Kekuasaan Tanpa Kebijaksanaan Akan Melahirkan Ketidakadilan
Pemerintah

Kekuasaan Tanpa Kebijaksanaan Akan Melahirkan Ketidakadilan

Diajeng Maharani
Last updated: October 30, 2025 12:23 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id — Kekuasaan seharusnya menjadi alat untuk menegakkan keadilan dan menyejahterakan rakyat. Namun dalam praktiknya, kekuasaan sering berubah menjadi sarana mempertahankan kepentingan kelompok tertentu. Ketika kekuasaan dijalankan tanpa kebijaksanaan, maka yang lahir bukan kesejahteraan, tetapi ketimpangan dan ketidakadilan sosial.

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan pentingnya menempatkan hikmat dan kebijaksanaan dalam setiap kebijakan negara. Ia mengingatkan bahwa tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. “Kalau kekuasaan tidak dijalankan dengan hikmat, maka negara akan kehilangan moral untuk melindungi dan melayani rakyatnya,” ujar Prayogi.

Hikmat: Jiwa dari Kepemimpinan Sejati

Menurut Prayogi, hikmat adalah kemampuan untuk menimbang secara adil antara kepentingan rakyat dan kekuasaan. Kekuasaan tanpa hikmat hanya akan melahirkan keputusan yang timpang, diskriminatif, dan tidak berakar pada nilai kemanusiaan.“Hikmat bukan sekadar cerdas, tapi juga sadar akan batas moral dan tanggung jawab kepada rakyat,” kata Prayogi. 

Ia menilai banyak pejabat publik yang mengandalkan kekuasaan administratif tanpa landasan kebijaksanaan. Padahal, negara yang adil hanya bisa berdiri di atas kekuasaan yang dijalankan dengan hikmat dan hati nurani.

Hikmat juga menjadi fondasi agar kekuasaan tidak berubah menjadi alat penindasan. Dalam konteks demokrasi, kekuasaan yang bijak adalah kekuasaan yang mendengar, menghargai kritik, dan terbuka terhadap koreksi rakyat.

Prinsip Partai X: Hikmat dan Keadilan Sebagai Landasan Kekuasaan

Prinsip Partai X menempatkan hikmat kebijaksanaan sebagai inti dalam sistem pemerintahan. Negara tidak boleh dijalankan hanya dengan aturan, tetapi juga dengan kebijaksanaan moral dan kesadaran etika publik.

You Might Also Like

Satgas PKH Kuasai Lahan Tambang Ilegal, Partai X: Tapi Rakyat Masih Tertinggal!
BSN Diminta Sembuhkan Industri Wisata Medis, Partai X: Ini Terapi atau Sekadar Branding?
Sritex Bangkit Lagi! Partai X: Kerja Jalan, Kesejahteraan Jangan Tertinggal
Langkah Nyata Implementor Gagasan Cak Nun: Membutuhkan Kesungguhan dan Konsistensi

Partai X menegaskan tiga pilar penting untuk membangun kekuasaan yang berkeadilan:

  1. Kekuasaan berbasis moralitas.
    Pemimpin harus menegakkan kebijakan berdasarkan nilai kemanusiaan, bukan sekadar kepentingan.
  2. Kekuasaan yang diawasi rakyat.
    Rakyat memiliki hak untuk mengontrol jalannya pemerintahan secara terbuka dan aktif.
  3. Kekuasaan untuk kesejahteraan.
    Setiap kebijakan harus berorientasi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat banyak.

Prayogi menegaskan bahwa dalam sistem bernegara, kekuasaan hanyalah alat. Tujuan akhirnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Negara tidak boleh dijalankan dengan keserakahan. Ia harus dijalankan dengan kebijaksanaan yang berpihak pada kemanusiaan,” ujarnya.

Solusi Partai X: Menanamkan Hikmat dalam Sistem Kekuasaan

Sebagai bagian dari solusi, Partai X menawarkan langkah konkret agar kekuasaan di Indonesia kembali berlandaskan hikmat:

  1. Mewajibkan pendidikan moral dan kenegaraan bagi seluruh pejabat publik.
    Agar setiap pemegang jabatan memahami makna etis dari kekuasaan yang diemban.
  2. Mereformasi proses pengambilan kebijakan publik.
    Dengan menghadirkan lembaga etika negara yang menilai aspek moral dalam setiap kebijakan strategis.
  3. Menegakkan sistem meritokrasi dan akuntabilitas publik.
    Agar jabatan diberikan berdasarkan kemampuan dan integritas, bukan kedekatan atau kekuasaan.
  4. Menghidupkan kembali musyawarah sebagai metode keputusan negara.
    Karena hikmat tumbuh dari ruang dialog dan pertimbangan bersama, bukan keputusan sepihak.
  5. Menjadikan rakyat sebagai sumber kebijakan moral negara.
    Negara wajib mendengar aspirasi rakyat sebelum menetapkan keputusan strategis.

Penutup: Negara Bijak, Rakyat Berdaulat

Prayogi menutup pernyataannya dengan mengingatkan, “Negara yang kuat bukan negara yang kaya kekuasaan, tapi negara yang kaya kebijaksanaan.”

Ia menegaskan bahwa tanpa hikmat, kekuasaan hanya menjadi alat dominasi dan sumber ketidakadilan. “Pemimpin sejati bukan yang memerintah dengan tangan besi, tapi yang menuntun dengan kebijaksanaan hati,” ujarnya.

Partai X menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang berlandaskan hikmat, keadilan, dan kemanusiaan. Karena hanya dengan itulah, kekuasaan dapat menjadi sarana untuk memuliakan rakyat bukan menindasnya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Target MBG 82,9 Juta, Partai X: Kejar Angka, Lupa Manusia!
Next Article Purbaya Bebaskan Pajak Gaji Karyawan Hotel, Partai X: Lalu Gimana Rakyat?

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang putusan atas gugatan redenominasi mata uang rupiah dari Rp1.000 menjadi Rp1.
Ekonomi

Redenominasi Digugat Lagi, Partai X: Masyarakat Makin Curiga, Jangan-jangan Ini Akal-akalan Fiskal!

July 18, 2025
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan keprihatinannya terhadap pasal-pasal dalam RUU KUHAP yang sedang dibahas DPR RI.
Pemerintah

RUU KUHAP Lemahkan Penyadapan, Partai X: Kalau Koruptor Bisa Dengar Duluan, Namanya Bukan Penegakan Hukum!

July 16, 2025
Pemerintah

RUU Kepariwisataan Disahkan, Partai X: Pariwisata Jalan, Rakyat Tetap Jalan di Tempat!

October 3, 2025
Seputar Pajak

Pemeriksaan Pajak Lewat Waktu adalah Maladministrasi: Ujian Konsistensi Negara Hukum Indonesia

June 3, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.