beritax.id – Kasus pembunuhan disertai mutilasi kembali mengguncang Jawa Timur. Alvi Maulana (24) ditangkap usai membunuh dan memutilasi kekasihnya, TAS (25), di Surabaya. Potongan tubuh korban ditemukan berserakan di kawasan Pacet, Mojokerto, pada Sabtu. Polisi menyebut ada 75 bagian tubuh korban yang ditemukan di lokasi, sementara sisanya masih disimpan di kamar kos pelaku. Dalam pemeriksaan, Alvi mengaku perbuatannya dipicu oleh amarah. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.
Kekerasan sebagai Cermin Keadilan yang Abai
Partai X menilai tragedi ini bukan hanya persoalan kriminalitas, tetapi juga cermin rapuhnya sistem keadilan sosial di Indonesia. Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa kekerasan lahir dari keadilan yang abai. Negara seharusnya hadir lebih serius dalam menciptakan ekosistem sosial yang sehat, bukan sekadar menindak setelah tragedi.
Partai X menekankan bahwa tugas negara ada tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Negara ibarat bus, rakyat adalah penumpang, sedangkan pemimpin hanyalah sopir. Bus tidak boleh dibawa seenaknya, apalagi diarahkan menuju jurang. Prinsip ini menegaskan bahwa setiap kebijakan publik harus berpihak pada keselamatan rakyat, termasuk perlindungan terhadap generasi muda dari ancaman kekerasan sosial.
Analisis Sosial
Kasus mutilasi Surabaya menunjukkan lemahnya sistem perlindungan sosial dan pencegahan konflik di tingkat masyarakat. Tingginya tekanan hidup, minimnya pendidikan karakter, hingga absennya negara dalam membangun ruang sehat bagi anak muda berkontribusi pada munculnya kekerasan ekstrem. Rakyat sering dibiarkan menghadapi masalah sendiri, sementara negara hanya hadir ketika bencana sudah terjadi.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi konkret agar tragedi serupa tidak terulang. Pertama, memperkuat pendidikan karakter berbasis nilai kemanusiaan dan Pancasila sejak usia dini. Kedua, menyediakan layanan kesehatan mental gratis agar warga bisa mengendalikan emosi dengan sehat. Ketiga, membangun sistem deteksi dini berbasis komunitas untuk mencegah konflik pribadi berkembang menjadi tragedi. Keempat, menegakkan hukum tanpa pandang bulu agar rasa keadilan publik terjaga.
Tragedi mutilasi Surabaya adalah alarm keras bagi bangsa ini. Kekerasan bukan sekadar tindakan individu, melainkan hasil dari keadilan sosial yang abai. Partai X menegaskan, negara tidak boleh hanya hadir setelah nyawa melayang. Negara harus melindungi, melayani, dan mengatur rakyat sejak awal, agar tragedi serupa tidak kembali mengorbankan generasi muda.