beritax.id — Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Irjen Pol Sony Sonjaya menyebut jumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) baru 10.900 unit. Padahal, kebutuhan nasional mencapai sekitar 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Baru sepertiganya yang beroperasi, sisanya masih dalam tahap pembangunan dan persiapan,” ujar Sony, Minggu (26/10/2025).
Sony menegaskan tantangan utama MBG bukan hanya menambah dapur, tapi membangun ekosistem pangan yang kuat. Menurutnya, pasokan bahan pangan seperti sayur, ikan, dan telur harus disiapkan sejak awal agar tidak bergantung pada luar daerah. “Kalau menunya telur tapi dibeli dari luar daerah, berarti uangnya keluar. Daerah harus mandiri,” katanya.
Partai X: Kemandirian Pangan Kunci Keadilan Sosial
Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, mengingatkan bahwa tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ia menilai program MBG akan gagal bila hanya fokus pada infrastruktur tanpa membangun ekosistem kemandirian pangan rakyat. “Dapur bisa dibangun cepat, tapi jika pasokannya dikuasai korporasi besar, rakyat tetap jadi penonton,” ujar Prayogi.
Partai X menegaskan program pangan nasional harus berpihak pada petani, nelayan, dan UMKM lokal. Kemandirian pangan bukan hanya soal distribusi makanan, tapi tentang kedaulatan rakyat atas sumber daya alamnya sendiri. “MBG harus jadi mesin ekonomi rakyat, bukan sekadar proyek bagi segelintir pengusaha,” tegasnya.
Solusi Partai X
Untuk memperkuat ekosistem MBG, Partai X mengusulkan:
- Kemitraan langsung dengan petani lokal agar rantai pasok lebih pendek dan harga stabil.
- Penguatan koperasi pangan daerah sebagai pengelola bahan baku MBG.
- Transparansi anggaran MBG agar tidak diselewengkan di tingkat daerah.
- Pelatihan dan sertifikasi dapur MBG agar standar gizi dan higienitas terjaga.
Prayogi menegaskan, keberhasilan MBG bukan diukur dari jumlah dapur, tapi dari seberapa banyak rakyat terlibat dan sejahtera. “Ekosistemnya dulu yang harus kuat. Kalau rantai pasok dikuasai rakyat, manfaat MBG akan nyata,” ujarnya.
Dengan semangat kritis, obyektif, dan solutif, Partai X menyerukan agar MBG dijadikan gerakan nasional kemandirian pangan, bukan sekadar proyek pemerintah.



