By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 9 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Negara Ini Harus “Turun Mesin”! Saatnya Revolusi Damai Perbaiki Sistem Ketatanegaraan dari Akar
Pemerintah

Cak Nun: Negara Ini Harus “Turun Mesin”! Saatnya Revolusi Damai Perbaiki Sistem Ketatanegaraan dari Akar

Diajeng Maharani
Last updated: July 7, 2025 8:42 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
Cak Nun: Negara Ini Harus "Turun Mesin"! Saatnya Revolusi Damai Perbaiki Sistem Ketatanegaraan dari Akar
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Indonesia hari ini ibarat mobil tua yang mogok di tengah jalan. Bodi luarnya masih dipoles, dicat ulang, dan dihias stiker janji (kejahatan) politik. Namun mesinnya sudah karatan, oli bocor, piston lemah, dan transmisi macet. Alih-alih dibawa ke bengkel untuk diperbaiki, mobil ini justru terus dipaksa berjalan, menambah kerusakan pada mesin, membahayakan penumpang, dan menipu mata publik.

Dalam banyak refleksi, Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) selalu menekankan: “Negara ini bukan sekadar perlu diperbaiki, tapi harus ‘turun mesin’.” Artinya, kita tidak lagi bisa mengandalkan tambal sulam kebijakan, ganti oli permukaan, atau sekadar poles kosmetik wajah negara. Masalah bangsa ini sudah menyentuh akar terdalam: sistem ketatanegaraan yang salah sejak desain awal.

Problem Akad Nikah Sejarah

Kalau kita tarik ke belakang, Indonesia lahir dari “akad nikah” besar: Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi 1945. Dalam dua momentum tersebut, semangatnya murni: memerdekakan bangsa, memulihkan martabat rakyat, dan menjunjung tinggi kedaulatan sejati. Namun, seiring waktu, akad suci itu dikhianati. Kedaulatan rakyat yang seharusnya menjadi jiwa negara, perlahan direbut elite partai politik dan para “kerajaan mini” yang bernama partai politik.

Cak Nun mengatakan, “Problem terbesar kita adalah sistem ketatanegaraan yang tidak membedakan antara negara dan pemerintah.” Negara seharusnya menjadi rumah rakyat (ro‘iyah), sedangkan pemerintah hanyalah pengelola rumah. Kini, pemerintah menjelma jadi penguasa absolut, dan rakyat direduksi menjadi sekadar “penduduk” yang diwajibkan tunduk pada aturan yang diciptakan elite penguasa.

Rusaknya Struktur dan Etika Pembagian Tugas

Ketika kita tidak mampu membedakan antara negara dan pemerintah, maka yang terjadi adalah tumpang tindih fungsi dan kekuasaan. Presiden yang seharusnya menjadi pelayan rakyat, berubah menjadi raja de facto. Partai politik yang seharusnya menjadi jembatan aspirasi rakyat, justru menjadi kerajaan keluarga dan dinasti kekuasaan. Hukum yang seharusnya menjadi panglima keadilan, justru berubah menjadi alat legitimasi penindasan.

You Might Also Like

Zarof Ricar Dituntut 20 Tahun dan Rp1 Miliar, Partai X: Hukum Tegas Harus Jadi Norma, Bukan Sekadar Panggung!
Pengkhianatan Sumpah Pancasila: Cerminan Cacatnya Struktur Ketatanegaraan
Rakyat Ikut Rusak, Karena Desain Struktur Tata Negara yang Salah
Kelapa Parut Naik Diam-diam! Partai X: Kalau Kelapa Saja Tak Terjangkau, Gimana Mimpi Swasembada?

Inilah yang disebut Cak Nun sebagai “gembelengan”: memilih pemimpin hanya berdasarkan popularitas, ketampanan, atau kekuatan modal. Seperti mobil mogok yang didorong penumpang, bukan dibetulkan oleh montir ahli.

Konsekuensi: Masalah Ekonomi, Konstitusi, Logika, dan Nasionalisme

Kebijakan ekonomi hari ini sering kali hanya berorientasi pada investor asing, sementara petani, nelayan, buruh, dan rakyat kecil ditinggalkan. Harga kebutuhan pokok melambung, utang negara membengkak, dan kesenjangan sosial melebar.

Secara konstitusi, rakyat kehilangan ruang berdaulat. UUD yang seharusnya menjadi “kitab suci” sistem kenegaraan kita, berubah menjadi teks mati yang dipermainkan elite. Logika publik tumpul oleh polusi hoaks, propaganda, dan (kejahatan) politik pencitraan. Nasionalisme kita kabur, terjebak slogan semu, dan kehilangan rasa memiliki tanah air.

Saatnya Turun Mesin: Revolusi Damai

Cak Nun menyerukan revolusi damai, bukan kudeta, bukan pertumpahan darah. Tapi revolusi kesadaran kolektif untuk turun ke akar masalah: memperbaiki sistem ketatanegaraan. Menyusun ulang struktur negara dengan menjadikan rakyat sebagai pancer (pusat), bukan sekadar penonton.

Revolusi damai ini bisa dimulai dengan:

  1. Menyadarkan rakyat bahwa mereka pemilik sah rumah besar bernama Indonesia.
  2. Mengembalikan kedaulatan sepenuhnya ke tangan rakyat, bukan partai politik.
  3. Menyusun konstitusi baru (konstitusi langit) yang lahir dari rahim bangsa sendiri.
  4. Membangun etika nasional yang mengutamakan kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang.

Jangan Terlambat

Cak Nun berulang kali mengingatkan, jika kita terus menunda “turun mesin”, maka rumah (negara) ini akan benar-benar roboh. Penumpangnya (rakyat) akan tertindih puing kekacauan, dan kita akan kehilangan kesempatan memperbaiki masa depan.

Mari, kita tidak lagi berdebat soal ganti cat atau pasang stiker baru. Saatnya bongkar mesin, bersihkan kerak kecurangan, perbaiki sistem, dan kembalikan marwah rakyat sebagai pancer. Inilah jihad sejati kita: jihad ketatanegaraan demi keadilan dan kesejahteraan seluruh anak bangsa.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya peran strategis Danantara dalam memperkuat pertumbuhan investasi Sri Mulyani Sebut Danantara Strategis, Partai X: Investasinya Naik, Tapi Kesenjangan Tak Pernah Turun!
Next Article Alih-alih diperbaiki, supir justru memanggil penumpangnya (rakyat) untuk mendorong dari belakang. Persis itulah kondisi negara kita hari in Cak Nun: Negara Harus Segera Turun Mesin, Kalau Tidak Rakyat yang Kehabisan Nafas Mendorong!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Menaker mengklaim tetap optimistis bahwa mayoritas penerima BSU akan menggunakan dana sesuai peruntukan.
Ekonomi

BSU Dipakai Judi Online, Partai X: Kalau Pemerintah Takut Menutup Server, Siapa Sebenarnya Bandar Besarnya?

July 9, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Seputar Pajak

Narasi PPN 5–15 Persen: Ilusi Fiskal yang Meninabobokan Rakyat

July 2, 2025
Sosial

UI Gelar Seminar Wajib Unggah KTP, Deddy Corbuzier Jadi Simbol Bela Negara?

April 25, 2025
Ekonomi

Pramono Tetapkan Pajak BBM 5 Persen, Partai X Tanya: Hadiah untuk Rakyat atau Beban Baru Lagi?

April 25, 2025
Internasional

Rencana Mesir untuk Gaza Tuai Perhatian! Partai X: Apakah Berdampak Stabilitas Global?

March 13, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.