beritax.id — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan komitmennya memperkuat sistem deteksi dini dalam mencegah aksi terorisme. Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono menyampaikan hal tersebut dalam RDP bersama Komisi XIII DPR. Fokus utama BNPT adalah meningkatkan kolaborasi antar lembaga dan masyarakat guna menjaga stabilitas nasional tahun 2026.
Menurut Eddy, penguatan akan dilakukan melalui empat Kegiatan Prioritas. Di antaranya koordinasi pertahanan keamanan, kontra-radikalisasi, deradikalisasi, dan penguatan Pusdalsis. Semua itu disebutnya sebagai pilar krusial dalam menjaga keamanan nasional yang menjadi fondasi utama Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.
Tugas Negara Tak Sekadar Deteksi, Tapi Menjawab Akar Masalah
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, merespons rencana BNPT alam mencegah aksi terorisme ini secara kritis. Ia menekankan bahwa tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Namun, ia mempertanyakan mengapa fokus hanya pada gejalanya, bukan akar persoalan sosial yang memicu radikalisme.
Menurutnya, langkah deteksi dini tidak akan maksimal tanpa menyentuh ketimpangan sosial dan ketidakadilan struktural yang mengakar. Negara tidak bisa hanya melihat ekstremisme sebagai soal keamanan. Sebab, pada banyak kasus, benih ekstremisme tumbuh dari rasa frustrasi sosial, pengangguran, kemiskinan, dan pendidikan yang timpang.
Prinsip Partai X: Negara Adalah Pelayan, Bukan Pengendali
Dalam dokumen prinsip Partai X, pemerintah adalah sebagian kecil rakyat yang diberi mandat untuk menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan.
Pemerintah tidak boleh sekadar menindak. Ia wajib hadir sebagai penyelesai masalah, bukan hanya sebagai alat represif.
Radikalisme, dalam pandangan Partai X, tidak cukup ditangkal dengan kamera dan operasi intelijen. Ia harus dicegah dengan keadilan ekonomi, akses pendidikan, pemerataan sumber daya, serta ruang yang terbuka dan setara. Negara yang gagal mewujudkan kesejahteraan akan terus melahirkan amarah, bukan keamanan.
Sekolah Negarawan: Cegah Radikalisme Lewat Pendidikan Publik
Partai X juga mengusulkan penguatan Sekolah Negarawan sebagai solusi jangka panjang. Institusi ini ditujukan untuk mendidik generasi muda tentang politik yang adil, etika kebangsaan, dan tanggung jawab konstitusional. Sekolah ini bukan hanya forum akademik, tapi ruang pembelajaran rakyat agar memahami demokrasi dan menjauhi ideologi kekerasan.
Lewat program ini, Partai X ingin mengubah pendekatan negara dari represif ke partisipatif. Masyarakat bukan sekadar objek sasaran program, tetapi mitra negara dalam menciptakan ketahanan ideologis dan kebangsaan.
Solusi Partai X: Tangani Akar Masalah, Bukan Hanya Efeknya
Solusi yang diusulkan Partai X menyasar pada pembenahan hulu kebijakan. Pertama, evaluasi program deradikalisasi agar tidak bersifat simbolik. Kedua, arahkan anggaran keamanan untuk membangun fasilitas pendidikan dan pelatihan ekonomi di daerah rawan. Ketiga, libatkan tokoh adat, ulama, dan pegiat lokal dalam menyusun program kontra-narasi kekerasan.
Partai X percaya, keamanan sejati bukan dibangun dengan ketakutan, tapi dengan kepercayaan. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap warga merasa menjadi bagian dari republik ini, bukan hanya target pengawasan. Jika negara ingin menang atas ekstremisme, maka ia harus lebih dulu memenangkan keadilan.