beritax.id – Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri Ekonom menilai Indonesia masih punya modal kuat menghadapi tantangan global. Dalam diskusi virtual bertajuk “IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%,” Yose menguraikan sejumlah potensi positif Indonesia.
Yose menyebut keterbukaan terhadap diversifikasi dan relokasi investasi menjadi salah satu modal penting bagi Indonesia saat ini. Ia juga menggarisbawahi inisiatif Indonesia memperkuat kerja sama kolektif dengan ASEAN untuk menghadapi dinamika global bersama-sama.
Selain itu, Yose menilai program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi meningkatkan permintaan domestik jika dieksekusi baik.
Namun, ia mengingatkan keberhasilan program-program tersebut bergantung pada eksekusi yang konkret, bukan sekadar rencana di atas kertas. Di sisi lain, tingkat inflasi yang masih rendah memberi ruang bagi kebijakan fiskal lebih ekspansif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Partai X: Modal Tidak Cukup Tanpa Kebijakan Nyata dan Konsisten
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, mengapresiasi peluang positif yang diungkapkan para ekonom tentang Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa modal apapun tidak akan berarti tanpa kebijakan nyata, terukur, dan berpihak kepada rakyat.
“Negara tugasnya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ini tidak boleh hanya jargon,” kata Prayogi.
Ia mengingatkan bahwa modal investasi atau potensi inflasi rendah tetap rapuh tanpa pengelolaan yang profesional dan konsisten.
Menurut prinsip Partai X, kebijakan negara harus berpihak pada kesejahteraan rakyat, bukan hanya statistik makro semata.
Partai X menekankan, di tengah koreksi proyeksi IMF, Indonesia perlu memperkuat eksekusi nyata di semua sektor ekonomi.
“Program besar seperti MBG harus dipastikan berjalan efektif. Jangan hanya mengandalkan optimisme tanpa pengawasan nyata,” ujar Prayogi.
Partai X juga mengingatkan bahwa potensi investasi hanya bisa diwujudkan dalam suasana kepastian hukum dan pelayanan publik efektif. Pembangunan ekonomi, menurut Partai X, harus menegakkan prinsip adil, transparan, berkelanjutan, dan berorientasi keadilan sosial.
Menkeu Optimistis, Partai X Ingatkan Agar Tidak Terjebak Euforia
Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap optimistis pertumbuhan ekonomi 2025 bisa mencapai 5 persen meski tekanan global meningkat. Ia menyebut langkah-langkah deregulasi dan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat sebagai upaya menjaga momentum ekonomi. Namun, Partai X mengingatkan pemerintah untuk tidak terjebak pada euforia prediksi, melainkan fokus pada realisasi kerja nyata.
“Optimisme itu perlu, tapi yang lebih penting adalah kerja riil untuk rakyat,” tegas Prayogi dalam keterangannya kepada media.
Partai X mendukung penuh optimisme nasional, tetapi menegaskan perlunya pengawalan ketat terhadap implementasi kebijakan publik.Indonesia memang punya modal kuat, namun tanpa kebijakan nyata, peluang besar itu bisa berubah menjadi kekecewaan besar. “Modal saja tidak cukup. Rakyat menuntut perlindungan, pelayanan, dan pengaturan nyata dari pemerintah,” tutup Prayogi dengan tegas.