By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 31 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Sistem yang Gagal Narasi Kekuasaan Luhut: Data Dijadikan Tameng, Kritik Ditekan
Pemerintah

Sistem yang Gagal Narasi Kekuasaan Luhut: Data Dijadikan Tameng, Kritik Ditekan

Diajeng Maharani
Last updated: December 29, 2025 12:59 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Penggunaan data sebagai dasar kebijakan seharusnya menjadi fondasi pemerintahan yang rasional dan demokratis. Namun dalam praktiknya, data kerap berubah fungsi: bukan lagi alat evaluasi terbuka, melainkan tameng kekuasaan untuk menepis kritik publik. Fenomena ini semakin terlihat ketika kritik terhadap kebijakan strategis dijawab bukan dengan dialog, melainkan dengan klaim sepihak berbasis data yang tak pernah diuji secara terbuka. Alih-alih memperkuat kepercayaan, pola komunikasi semacam ini justru memperlebar jarak antara pemerintah dan rakyat. Hal ini menunjukkan sistem pemerintahan yang gagal melupakan kepentingan rakyat.

Dalam berbagai pernyataan publik, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kerap merujuk pada data dan angka untuk menyatakan bahwa kebijakan pemerintah telah berada di jalur yang benar dan didukung publik. Namun, data tersebut jarang disertai transparansi metodologi, ruang verifikasi independen, atau mekanisme koreksi dari masyarakat.

Ketika data hanya diproduksi dan ditafsirkan oleh kekuasaan, ia berhenti menjadi instrumen ilmiah dan berubah menjadi alat legitimasi kekuasaan.

Kritik Dipersempit, Dialog Dihilangkan

Di sisi lain, kritik publik terhadap kebijakan strategis baik terkait investasi, lingkungan, demokrasi, maupun hak warga sering kali dipersepsikan sebagai gangguan stabilitas. Kritik tidak dijawab dengan perdebatan substansial, melainkan ditekan dengan narasi bahwa “data pemerintah menunjukkan sebaliknya.”

Ruang dialog menyempit, sementara narasi tunggal semakin dominan.

Risiko Demokrasi: Negara Merasa Selalu Benar

Ketika data dijadikan tameng kekuasaan, negara berisiko terjebak pada ilusi kebenaran tunggal. Pemerintah merasa telah bekerja benar karena memiliki data, sementara realitas lapangan yang dialami rakyat dianggap tidak relevan.

You Might Also Like

Komisi I Sebut Kerusuhan Nepal Pelajaran, Partai X: Rakyat Butuh Aksi, Bukan Pelajaran!
Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Keadilan Sosial
Ketika Tim Pajak Menolak Bukti, Bukan Karena Salah, Tapi Karena Tidak Legalisir – Tanpa Dasar Hukum yang Jelas, yang Berakibat Cacat Substansi.
Mutasi Besar-besaran Polri Disebut Momen Berbenah, Partai X: Jangan Ganti Orang Kalau Sistemnya Tetap Busuk!

Kondisi ini berbahaya bagi demokrasi, karena mengikis prinsip akuntabilitas dan memperlemah posisi rakyat sebagai pemilik kedaulatan.

Tanggapan Rinto Setiyawan: Data Tidak Boleh Menindas Rakyat

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa data seharusnya melayani rakyat, bukan melindungi kekuasaan.

“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Data harus dipakai untuk memperbaiki kebijakan, bukan untuk membungkam kritik,” ujar Rinto.

Menurutnya, ketika data digunakan untuk menekan suara publik, negara telah keluar dari mandat dasarnya.

Rinto menambahkan bahwa pengalaman hidup rakyat tidak bisa direduksi menjadi grafik dan presentasi. Data harus dibuka, diuji, dan diperdebatkan bersama publik agar kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan umum.

Negara yang percaya diri tidak akan alergi terhadap kritik.

Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengembalikan fungsi data dan menjaga demokrasi tetap sehat, diperlukan langkah konkret:

  • Membuka data kebijakan secara transparan, termasuk metodologi dan sumbernya
  • Melibatkan lembaga independen dan publik dalam evaluasi kebijakan
  • Menghentikan praktik menggunakan data sebagai tameng untuk menolak kritik
  • Memastikan kritik publik diperlakukan sebagai masukan, bukan ancaman
  • Menegaskan kembali peran negara sebagai pelindung, pelayan, dan pengatur rakyat

Partai X menegaskan, data tanpa transparansi hanya akan melanggengkan kekuasaan, bukan melayani rakyat. Demokrasi yang sehat membutuhkan data yang terbuka, kritik yang bebas, dan negara yang rendah hati di hadapan rakyatnya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Kegagalan Sistem: Investasi Dijaga, Rumah Rakyat Digusur
Next Article Budaya Feodal Bangkit, Rakyat Kembali Jadi Penonton

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Pancasila Bukan Slogan tetapi Pedoman Operasional

October 24, 2025
Seputar Pajak

DJP Bisa Salah, Wajib Pajak Bisa Menang, Partai X: Tekankan Keadilan untuk Rakyat

August 29, 2025
Pemerintah

Ketika Pejabat Lebih Sibuk Menyalahkan Warga daripada Mengatasi Masalah

December 19, 2025
Ekonomi

Pasar 1.001 Malam Dibangun, Partai X: UMKM Jangan Jadi Pajangan!

October 31, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.