By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 30 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Struktur Tata Negara Cacat, Pemuka Agama Rela Menyesatkan Umat Demi Uang
Pemerintah

Struktur Tata Negara Cacat, Pemuka Agama Rela Menyesatkan Umat Demi Uang

Diajeng Maharani
Last updated: June 14, 2025 6:55 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan – Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Kita hidup dalam zaman yang tragis. Di satu sisi, kita menyebut negara ini sebagai demokrasi. Tapi di sisi lain, struktur kenegaraan yang kita bangun justru telah menciptakan ruang gelap kekuasaan yang menjelma menjadi feodalisme modern. Bukan hanya memunculkan raja-raja kecil di birokrasi, BUMN, dan universitas, tetapi juga membajak ruang-ruang spiritual tempat umat seharusnya mendapat pencerahan. Kini, bahkan pemuka agama pun rela menyesatkan umat demi uang.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Jawabannya terletak pada cacatnya struktur tata negara kita saat ini. Desain sistem pemerintahan pasca-amandemen UUD 1945 yang disebut-sebut reformis, ternyata gagal membangun mekanisme checks and balances yang sehat. Kekuasaan terlalu terpusat, pengawasan lemah, dan lembaga negara kehilangan arah sebagai alat rakyat. Dalam ruang kosong ini, bukan hanya oligarki politik dan ekonomi yang tumbuh, tetapi juga kapitalisasi agama.

Hari ini kita menyaksikan realitas pahit: agamawan bukan hanya dimobilisasi tapi juga dimanfaatkan untuk mengabsahkan kekuasaan yang zalim. Di berbagai mimbar, bukan lagi nasihat untuk menegakkan keadilan yang dikumandangkan, melainkan pembelaan terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Hanya karena akses dana, fasilitas, dan perlindungan politik.

Lebih menyedihkan lagi, banyak dari mereka yang menjadi pelayan kekuasaan ini melakukan kompromi terhadap kebenaran teologis yang mereka anut sendiri. Mereka mengganti peran sebagai penjaga nurani umat menjadi juru bicara penguasa. Mereka membiarkan kebohongan menjadi kebijakan, asal bisa tetap berada di lingkar kekuasaan. Inilah wajah baru dari feodalisme agama dalam republik.

Struktur tata negara yang sehat seharusnya memastikan bahwa kebenaran tidak bisa dibungkam hanya karena uang, dan bahwa agama tidak boleh diperdagangkan atas nama stabilitas politik. Tapi dalam sistem kita yang sekarang, para pemuka agama itu justru menemukan tempat nyaman dalam kerusakan sistemik, karena negara tidak memiliki fondasi manajerial yang kuat sebagaimana perusahaan besar yang mengatur risiko, konflik kepentingan, dan kontrol kualitas internalnya.

Seperti halnya raja-raja kecil di BUMN yang menyuburkan perusahaan boneka, atau pejabat kampus yang menyalahgunakan rumah sakit universitas demi proyek internalnya, pemuka agama tertentu kini menjalankan peran politik tanpa tanggung jawab etik, demi akses pada kekayaan dan jabatan.

You Might Also Like

Arogansi Pejabat? Sri Mulyani Absen di Sidang Perdana Gugatan Wajib Pajak Tanpa Alasan
Rencana Mesir untuk Gaza Tuai Perhatian! Partai X: Apakah Berdampak Stabilitas Global?
Prabowo Resmikan Kantor Danantara, Partai X: Gedung Baru Mewah, Tapi Lapangan Kerja Rakyat Masih Kosong!
Cak Nun: Kalau Indonesia Mau Selamat, Presidennya Harus Mau “Sinau Bareng”, Bukan Sok Paling Tahu!

Dampaknya jelas: rakyat dikorbankan di semua lini. Di birokrasi, mereka dibebani pajak karena kerugian BUMN. Di kampus, mereka dibebani UKT (Uang Kuliah Tunggal) karena unit bisnis universitas merugi. Dan dalam kehidupan spiritual, mereka dibutakan oleh para pemuka yang sudah menjual hatinya kepada kekuasaan.

Oleh karena itu, peringatan ini bukan tuduhan, melainkan panggilan.

Jika kita ingin memperbaiki bangsa ini, perbaikilah struktur negaranya lebih dulu. Struktur yang memberi ruang sehat bagi agama untuk membimbing, bukan untuk dibeli. Struktur yang menjamin bahwa kekuasaan tunduk pada moralitas, bukan sebaliknya. Dan yang terutama, struktur yang mengembalikan kedaulatan sepenuhnya kepada rakyat, bukan kepada elit atau institusi yang mengklaim berbicara atas nama Tuhan atau negara.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Anggaran Pendidikan Tertinggi, Partai X: Angka Naik, Tapi Sekolah Masih Bocor dan Mahal!
Next Article PIS Klaim Dorong Ekonomi Nasional, Partai X: Strategi Bagus di Atas Kertas, Tapi Dampaknya Belum Sampai ke Warung!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Rp 11,88 Triliun dari Wilmar Disita, Partai X: Bagus Disita, Tapi Jangan Lupa Restitusi ke Rakyat!

June 18, 2025
Komite I DPD RI kembali berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menuntaskan berbagai persoalan ASN PPPK.
Pemerintah

ASN PPPK Masih Bermasalah, Partai X: Negara Tak Boleh Tutup Mata terhadap Nasib Pegawainya Sendiri!

July 21, 2025
Pemerintah

Obat Mahal, BPOM Gandeng TNI, Partai: Negara Sakit Apa Solusinya Selalu Militer?

May 22, 2025
Pemerintah

Saksi Pelaku Bisa Bebas Bersyarat, Partai X: Jangan Sampai Jadi Jalan Pintas Bebaskan Penjahat Berseragam!

June 23, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.