By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 14 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Skala Bencana Disembunyikan agar Skala Korupsi Tidak Terbongkar?
Pemerintah

Skala Bencana Disembunyikan agar Skala Korupsi Tidak Terbongkar?

Diajeng Maharani
Last updated: December 12, 2025 1:43 pm
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam berbagai bencana besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kekuasaan, ada pola aneh yang terus berulang: data korban, jumlah kerusakan, dan skala bencana sering kali disajikan tidak utuh, bahkan terkesan dikecilkan. Sementara warga melaporkan puluhan desa hilang, pemerintah daerah menyebutnya “belasan”. Ketika relawan menemukan ratusan rumah hanyut, laporan resmi menyebut “sebagian rusak”.

Pertanyaannya sederhana namun mengganggu: apakah skala bencana sengaja disamarkan agar skala korupsi tidak ikut terbongkar?

Karena semakin besar angka kerusakan, semakin besar pula kebutuhan anggaran yang harus dipertanggungjawabkan dan di titik itulah kepentingan mulai bermain.

Bencana Besar, Tapi Laporannya Dikecilkan

Dalam banyak laporan lapangan, warga menyampaikan kondisi nyata: desa yang terisolasi, korban yang belum dievakuasi, serta kerusakan infrastruktur yang jauh lebih parah dari laporan resmi.
Namun ketika pemerintah daerah menyampaikan laporan ke publik, angka-angka itu tampak lebih “jinak” seolah bencana dapat diperkecil dengan permainan narasi.

Motifnya bisa berlapis:

  • menghindari sorotan pemerintah pusat,
  • menutupi penggunaan anggaran penanggulangan yang tak tepat,
  • atau menahan tekanan publik agar tidak menuntut pertanggungjawaban lebih besar.

Ketika data bencana dikecilkan, pertanyaan tentang ke mana perginya anggaran akan lebih mudah ditenggelamkan.

You Might Also Like

BGN Mau Polisikan Dapur MBG, Partai X: Rakyat yang Keracunan, Rakyat yang Disalahkan!
Pemerintahan Hari Ini: Banyak Agenda, Kurang Arah
Istana Bantah Struktur BPN Rampung, Partai X: Proyek Besar Cepat Diwacanakan, Lambat Dijalankan!
KPK Pulihkan Rp 1,85 T, Partai X: Tapi Duit yang Hilang Masih Lebih Banyak dari yang Diselamatkan!

Minim Transparansi, Maksimal Kecurigaan

Beberapa daerah yang terdampak bencana besar dikenal memiliki catatan pengelolaan anggaran yang tidak transparan. Dalam situasi seperti itu, mengaburkan skala bencana menjadi “perisai” yang efektif: semakin kecil angka bencana dalam laporan, semakin kecil pula ruang publik untuk mempertanyakan belanja pemerintah.

Ketika angka korban sengaja direndahkan, ketika kerusakan diperkecil, publik kehilangan dasar untuk menagih penggunaan anggaran yang sebenarnya.

Di titik inilah kecurigaan muncul apakah bencana dikelola sebagai situasi darurat, atau sebagai peluang untuk menutupi penyimpangan?

Rakyat Menjadi Korban Dua Kali

Jika benar skala bencana sengaja dikecilkan, maka rakyat mengalami kerugian ganda:

  1. Mereka kehilangan rumah, keluarga, dan mata pencaharian.
  2. Mereka kehilangan hak atas data yang jujur dan anggaran yang semestinya untuk pemulihan.

Bencana alam sudah cukup memukul, tetapi manipulasi data membuat pukulan kedua yang lebih berat pukulan dari negara yang seharusnya melindungi.

Ketika data disamarkan, bantuan akan tersendat, alokasi menjadi tidak tepat, dan pemulihan berjalan jauh lebih lambat dari seharusnya.

Prayogi R. Saputra: “Kalau Data Bencana Tidak Jujur, Negara Gagal Menjalankan Tiga Tugas Dasarnya”

Menanggapi kecenderungan manipulasi skala bencana, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, memberikan pernyataan tegas:

“Tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tapi bagaimana negara bisa melindungi kalau data bencana saja tidak jujur? Bagaimana bisa melayani kalau fakta lapangan dimanipulasi?”

Prayogi menegaskan bahwa kejujuran data adalah syarat pertama dalam penanganan bencana.

“Kalau angka bencana diperkecil untuk menutupi penyimpangan anggaran, itu bukan sekadar pelanggaran administrasi itu pengkhianatan terhadap rakyat.”

Ia menuntut agar seluruh data bencana dipublikasikan secara transparan dan diawasi publik.

Solusi: Transparansi Total untuk Menghentikan Manipulasi

Partai X menawarkan rangkaian kebijakan untuk memastikan bencana tidak dijadikan alat menyembunyikan korupsi:

  • Publikasi Data Bencana Secara Real-Time
    Setiap daerah wajib membuka data korban, kerusakan, dan kebutuhan logistik secara harian.
  • Audit Menyeluruh Anggaran Bencana Setiap Kali Status Darurat Ditetapkan
    Audit tidak boleh ditunda sampai masa krisis selesai.
  • Dashboard Terbuka yang Menghubungkan Data Bencana dengan Aliran Anggaran
    Publik dapat melihat apakah bantuan sesuai dengan skala kerusakan.
  • Sanksi Pidana untuk Manipulasi Data Bencana
    Pengecilan data harus dipandang sebagai tindakan koruptif, bukan sekadar kesalahan pelaporan.
  • Pelibatan masyarakat sipil dan relawan dalam verifikasi data lapangan
    Data tidak boleh dimonopoli oleh pemerintah daerah.
  • Mekanisme whistleblower yang dijamin keamanannya
    Agar laporan penyimpangan dapat disampaikan tanpa intimidasi.

Penutup: Negara Tidak Boleh Menggunakan Bencana sebagai Tirai

Skala bencana bukan angka itu representasi penderitaan manusia. Menutupinya bukan hanya kelalaian, tetapi kezaliman.

Jika skala bencana disembunyikan untuk menutupi skala korupsi, maka negara telah gagal menjalankan tugas paling dasarnya: melindungi, melayani, dan mengatur rakyat dengan benar.

Sebaliknya, dengan membuka data dan mengawasi anggaran secara jujur, negara dapat mengembalikan kepercayaan publik dan memastikan pemulihan berjalan sesuai harapan.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Rakyat Ditindas, Alam Ditebas
Next Article Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Buat Keputusan yang Tidak Merugikan Rakyat!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan Empat Pilar Kebangsaan adalah acuan hidup berbangsa dan bernegara
Pemerintah

Wakil Ketua MPR Bicara 4 Pilar, Partai X: Rakyat Butuh Pilar Keadilan!

September 23, 2025
Ekonomi

Anggota DPR Dukung Modernisasi Penggilingan Beras, Partai X: Mesin Modern Boleh, Tapi Perut Petani Jangan Tetap Kosong

August 19, 2025
Sosial

Kebijakan Sosial Mengklaim Keadilan, Tapi Realitanya Kosong!

June 3, 2025
Pemerintah

Fleksibel Ala Prabowo, Partai X: TKDN Harus Pro-Rakyat!

April 14, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.