beritax.id – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rapat itu bertujuan memastikan program berjalan baik dan tepat sasaran. Menurut Teddy, Presiden memberikan arahan detail dan teknis, mulai dari kedisiplinan, prosedur, hingga masalah kebersihan.
Rapat berlangsung di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggumalam. Selain MBG, sejumlah program strategis lain juga dibahas, termasuk ketahanan pangan, kesehatan, energi, hingga pembangunan tanggul laut Pantura.
Kritik Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan rakyat butuh hasil nyata, bukan sekadar rapat panjang. “Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Evaluasi program MBG jangan berhenti di meja rapat, harus hadir di meja makan rakyat,” tegasnya.
Prayogi menilai, kesehatan anak bangsa tidak boleh dipertaruhkan oleh perencanaan berulang. Program MBG hanya bermakna jika benar-benar sampai ke perut rakyat kecil.
Prinsip Partai X
Partai X menekankan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan negara. Pemerintah hanyalah pelayan yang diberi mandat untuk bekerja secara efektif, efisien, dan transparan. Negara ibarat bus, rakyat pemilik bus, pemerintah hanya sopir. Jika sopir ugal-ugalan dan tidak sampai tujuan, rakyat berhak menggantinya.
Prinsip ini menegaskan, setiap kebijakan termasuk MBG harus diarahkan demi keadilan dan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar formalitas politik.
Kritis dan Obyektif
Rapat evaluasi memang penting, tetapi rakyat menuntut bukti nyata. Program MBG tidak boleh menjadi proyek citra semata. Masalah distribusi, standar gizi, hingga pengawasan kualitas harus dijalankan secara transparan. Tanpa itu, janji makan bergizi hanya jadi slogan.
Partai X menilai program prioritas seperti MBG harus mengutamakan keberlanjutan. Jangan hanya sukses di awal periode, lalu melemah di tengah jalan.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi konkret agar MBG benar-benar berdampak:
- Musyawarah kenegarawanan nasional. Libatkan akademisi, tokoh agama, TNI/Polri, dan budayawan untuk merancang pola distribusi gizi yang tepat sasaran.
- Transformasi birokrasi digital. Setiap tahap distribusi MBG harus diawasi sistem digital agar bebas dari manipulasi.
- Reformasi hukum berbasis kepakaran. Tegakkan sanksi tegas bagi pihak yang menyalahgunakan anggaran MBG.
- Pemaknaan ulang Pancasila. Program gizi gratis harus dijalankan dengan nilai keadilan sosial, bukan sekadar proyek politik.
- Pendidikan moral dan politik berbasis Pancasila. Anak-anak harus dididik bukan hanya dengan gizi, tetapi juga dengan nilai moral dan kebangsaan.
Prayogi menegaskan, program MBG harus dilihat dari hasil, bukan janji. “Rakyat butuh makan bergizi hari ini, bukan hanya janji bergizi esok hari,” pungkasnya. Menurut Partai X, keberhasilan program hanya sah jika rakyat benar-benar merasakan manfaatnya.