beritax.id – Polri bersama Perum Bulog bersinergi untuk menstabilkan harga beras melalui peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak. Gerakan ini sebagai respons atas harga beras yang masih melampaui harga eceran tertinggi di sejumlah daerah. Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan bahwa dari target 1,3 juta ton beras SPHP tahun 2025, realisasinya baru mencapai 8 ribu ton. GPM diklaim sebagai langkah percepatan distribusi dan pengawasan harga pangan yang lebih ketat.
Kritik Tajam Partai X: Murahnya Jangan Hanya di Kamera
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menilai gerakan ini terlalu berorientasi pada simbolisme. Ia mempertanyakan mengapa harga bisa murah hanya pada event tertentu, tapi tidak saat masyarakat membutuhkannya setiap hari. Menurutnya, gerakan seperti ini kerap menjadi panggung pencitraan, bukan solusi struktural. Negara seharusnya hadir bukan sebagai penyelamat sesaat, melainkan sebagai penyelenggara kesejahteraan yang berkelanjutan.
Prayogi menegaskan bahwa tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil dan transparan. Jika distribusi pangan hanya berlangsung lewat event seremonial, lalu siapa yang menjamin keterjangkauan harga esok harinya? Ia mengingatkan bahwa rakyat membutuhkan kestabilan harga, bukan hanya gimmick musiman.
Menurut prinsip Partai X, pemerintah adalah bagian kecil dari rakyat yang diberi kewenangan oleh seluruh rakyat. Pemerintah wajib menjalankan kebijakan secara efektif, efisien, dan transparan demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat. GPM seharusnya menjadi bagian dari kebijakan struktural, bukan ajang kompetisi antarsatuan wilayah yang mengaburkan tujuan utama: ketersediaan pangan rakyat.
Solusi Partai X: Reformasi Distribusi dan Digitalisasi Terpadu
Partai X menawarkan solusi berbasis prinsip negara yang berpihak pada rakyat. Pertama, pemerintah harus mempermanenkan mekanisme distribusi pangan murah, bukan hanya dalam bentuk event temporer. Kedua, digitalisasi distribusi melalui satu sistem nasional harus dirancang transparan dan diawasi publik. Ketiga, dukungan terhadap koperasi lokal wajib diperluas, dengan pengawasan ketat terhadap peran lembaga perantara. Keempat, Polri dan Bulog harus berperan dalam distribusi rutin, bukan hanya saat kamera menyala.
Partai X mengingatkan bahwa sejahtera artinya terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat secara layak: pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Jika harga pangan hanya murah saat event, lalu mahal kembali esok harinya, maka negara telah gagal memenuhi tugas dasarnya. Partai X menuntut komitmen jangka panjang, bukan hanya klaim sesaat.