beritax.id — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti laporan masyarakat tentang perilaku tidak patut sejumlah pegawai pajak. Lewat kanal Lapor Pak Purbaya di WhatsApp 0822-4040-6600, ia menerima ribuan aduan, termasuk dugaan pungutan liar oleh pegawai di Semarang. Dalam satu laporan, perusahaan yang taat pajak diminta membayar Rp300 juta agar dianggap patuh. “Perusahaan saya disuruh bayar Rp300 juta, padahal kami sudah taat pajak,” tulis pelapor dalam pesan yang dibacakan Purbaya.
Purbaya mengaku heran masih ada oknum yang mencari-cari kesalahan wajib pajak. Ia berjanji menindaklanjuti laporan itu. Namun, Partai X menilai persoalan ini bukan sekadar soal penindakan, melainkan bukti lemahnya pengawasan dan etika aparatur negara.
Partai X: Negara Harus Melindungi, Bukan Menekan Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, aparat pajak tidak boleh menjadikan rakyat atau pengusaha kecil sebagai sasaran tekanan. “Jangan rakyat dijadikan korban pungli. Negara harus hadir untuk melindungi, bukan menakut-nakuti,” tegas Rinto di Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Dalam prinsip Partai X, pemerintah wajib menegakkan keadilan fiskal dengan transparansi dan akuntabilitas penuh. Pemungutan pajak bukan sekadar kewajiban warga, tetapi juga bentuk kepercayaan kepada negara. Jika oknum justru menyalahgunakan kekuasaan, maka kepercayaan itu akan hancur.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan langkah konkret agar sistem perpajakan kembali berpihak pada rakyat:
- Reformasi pengawasan internal di Direktorat Jenderal Pajak dengan mekanisme audit publik berkala.
- Transparansi laporan kinerja petugas pajak agar rakyat bisa menilai pelayanan fiskal secara terbuka.
- Peningkatan etika dan moral aparatur melalui pelatihan integritas berbasis prinsip pelayanan publik.
- Perlindungan pelapor (whistleblower) agar rakyat berani melaporkan pungutan liar tanpa rasa takut.
Rinto menekankan, rakyat bukan sekadar sumber pendapatan negara, tetapi pemilik kedaulatan fiskal. “Negara bisa kuat karena kepercayaan rakyat. Jangan rusak kepercayaan itu dengan tindakan kotor,” ujarnya.
Dengan sikap kritis, obyektif, dan solutif, Partai X menyerukan agar reformasi pajak tak berhenti di sistem digital seperti Coretax, tetapi juga menyentuh mental dan moral aparat negara agar keadilan benar-benar hadir untuk rakyat.



