By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 27 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Narasi Dibangun, Penderitaan Rakyat Tak Kunjung Usai
Pemerintah

Narasi Dibangun, Penderitaan Rakyat Tak Kunjung Usai

Diajeng Maharani
Last updated: December 24, 2025 12:40 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam beberapa waktu terakhir, publik disuguhi berbagai narasi optimistis tentang kondisi bangsa. Pertumbuhan ekonomi diklaim stabil, inflasi disebut terkendali, dan berbagai program digambarkan berhasil menjangkau rakyat. Namun di balik narasi resmi itu, realitas di lapangan berbicara lain: harga kebutuhan pokok terus menekan, biaya hidup meningkat, lapangan kerja tidak kunjung memadai, dan bencana sosial-ekologis berulang tanpa penanganan tuntas.

Kesenjangan antara cerita yang dibangun dan kenyataan yang dirasakan rakyat semakin sulit disangkal.

Data dan Framing yang Selektif

Pemerintah dan pejabat kebijakan kerap mengandalkan data agregat untuk menunjukkan keberhasilan. Angka makro disajikan sebagai bukti kemajuan, sementara pengalaman konkret warga buruh dengan upah stagnan, petani yang lahannya tergerus, warga kota yang tercekik sewa dan transportasi tereduksi menjadi catatan kaki. Penderitaan rakyat tidak dihapus, tetapi diperkecil dalam bingkai komunikasi.

Dalam framing seperti ini, masalah struktural tampak seperti keluhan individual.

Kritik Diredam, Optimisme Dipaksakan

Di saat jarak antara narasi dan realitas melebar, kritik publik justru sering dipersepsikan sebagai sikap tidak konstruktif. Suara yang mengingatkan dianggap merusak optimisme, sementara pertanyaan atas kebijakan dibalas dengan pembelaan simbolik. Akibatnya, ruang diskusi publik menyempit dan penderitaan rakyat kehilangan panggungnya.

Negara seolah lebih sibuk menjaga citra ketimbang memperbaiki akar masalah.

You Might Also Like

Sekjen DPR Proses Stop Gaji DPR, Partai X: Rakyat Juga Butuh Keadilan Anggaran!
Pelapor Dugaan Korupsi Coretax, Partai X: KPK Jangan Hanya Diam!
DPR Gelar Rapim Usai Terima DIM RUU Haji, Partai X: Jangan Lupakan Rakyat yang Tercekik Pajak
27 MoU Rp33 Triliun Ditandatangani, Partai X: Seremonial Mewah, Tapi Apa Dampaknya ke Rakyat?

Dampak Sosial yang Mengendap

Ketika penderitaan dikecilkan secara terus-menerus, risiko sosial mengendap di bawah permukaan. Kepercayaan publik menurun, apatisme meningkat, dan solidaritas warga menggantikan peran negara yang dirasa absen. Ini bukan sekadar krisis komunikasi, melainkan krisis empati dalam penyelenggaraan kekuasaan.

Bangsa tidak bisa dibangun hanya dengan narasi, sementara luka sosial dibiarkan terbuka.

Solusi: Menghadirkan Kejujuran dan Empati dalam Kebijakan

Untuk keluar dari jebakan narasi semu, negara perlu memulai dari kejujuran membaca realitas rakyat. Data harus dipadukan dengan pengalaman hidup warga agar kebijakan tidak terlepas dari konteks sosial. Kritik publik perlu diperlakukan sebagai masukan berharga, bukan ancaman citra. Transparansi kebijakan dan evaluasi terbuka harus diperkuat agar keberhasilan dan kegagalan sama-sama diakui. Yang terpenting, orientasi kebijakan harus bergeser dari sekadar membangun cerita keberhasilan menuju penyelesaian nyata atas penderitaan rakyat.

Narasi boleh dibangun, tetapi keadilan dan kesejahteraan tidak boleh diperkecil. Negara hanya akan kuat jika berani menatap realitas rakyatnya apa adanya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Dari Daerah hingga Istana, Kekuasaan Ingin Bebas dari Rakyat

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Ekonomi

Harga Beras Naik, Partai X: Bapanas Jangan Jadi Penonton

August 27, 2025
Pemerintah

RUU Perampasan Aset Nunggu KUHAP Rampung? Partai X: Yang Dikejar Hukum, Bukan Kalender!

May 8, 2025
Ekonomi

Petani Cash Rich, Partai X: Kesejahteraan Harus Menyentuh Semua Rakyat!

November 20, 2025
Teknologi

Pemuda Harus Mandiri, Bukan Tergantung AI! Partai X: Inovasi Harus Sejalan dengan Kemandirian!

April 1, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.