beritax.id – Marcus Tullius Cicero, salah satu orator dan negarawan paling berpengaruh di Roma, telah menjadi tokoh kunci dalam pemerintahan Republik Romawi yang sedang mengalami pergolakan. Kiprahnya ditandai dengan pidato-pidato tajam dan upaya mempertahankan prinsip-prinsip republik di tengah ancaman dari berbagai pihak.
Cicero mencapai puncak kariernya ketika menjabat sebagai konsul pada tahun 63 SM. Dalam masa jabatannya, ia menghadapi ancaman besar terhadap stabilitas republik, yaitu Konspirasi Catilina. Dengan kecerdasannya dalam berbicara dan strategi pemerintahan, Cicero berhasil menggagalkan rencana Lucius Sergius Catilina untuk menggulingkan pemerintahan. Ia mengungkap bukti-bukti keterlibatan Catilina dan berhasil meyakinkan Senat untuk mengambil tindakan tegas. Pidato-pidatonya yang dikenal sebagai Orationes in Catilinam menjadi bukti kejeniusannya dalam retorika dan strategi pemerintahan.
Marcus Tullius Cicero dan Komitmen Partai X
Menilik sejarah perjuangan Marcus Tullius Cicero dalam mempertahankan prinsip-prinsip republik, Partai X mengadopsi semangat serupa dalam memperjuangkan tata kelola pemerintahan yang baik. Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengingatkan bahwa tugas pemerintah itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar Partai X. Yaitu, mengenai peran pemerintah yang harus efektif, efisien, dan transparan dalam menjalankan kebijakan demi keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Partai X, pemerintah adalah bagian kecil dari rakyat yang diberi kewenangan oleh seluruh rakyat untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara bertanggung jawab. Dengan demikian, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan menjadi kunci utama dalam membangun negara yang berdaulat dan sejahtera.
Menjaga Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat
Partai X menegaskan politik harus menjadi alat perjuangan untuk mendapatkan dan menjalankan kewenangan secara efektif demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana Cicero yang menentang kekuasaan otoriter dan membela kebebasan rakyat.
Dalam konteks pemerintahan modern, Partai X menekankan pentingnya unsur-unsur negara—wilayah, rakyat, dan pemerintah—berjalan dalam harmoni untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan. Negara, menurut Partai X, harus mampu menjalankan kewenangannya secara efektif dengan menjunjung tinggi keadilan dan transparansi.
Negarawan: Pilar Kebijakan yang Visioner
Cicero adalah seorang negarawan sejati, yang tidak hanya pandai beretorika tetapi juga memahami ilmu kenegaraan, pemerintahan, dan politik. Partai X pun menekankan bahwa seorang pemimpin harus memenuhi syarat negarawan. Artinya, memilikikebijaksanaan, visi, serta keahlian dalam menyusun kebijakan yang berdampak luas bagi kesejahteraan rakyat.
Negarawan, menurut Partai X, adalah individu yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip dasar dalam merancang kebijakan negara, memastikan bahwa pengelolaan urusan negara dilakukan secara transparan, dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat.
Menghidupkan Warisan Marcus Tullius Cicero dalam Pemerintahan Modern
Meskipun hidupnya berakhir tragis akibat intrik pemerintah, gagasan dan pemikiran Cicero tetap hidup. Hal yang sama berlaku dalam perjuangan Partai X untuk mengawal prinsip demokrasi dan keadilan. Partai X terus memperjuangkan nilai-nilai yang relevan dengan perjuangan Cicero dalam mempertahankan republik. Di antaranya, menekankan transparansi, efektivitas, dan kesejahteraan rakyat,
Partai X meyakini bahwa keberlangsungan negara yang kuat bergantung pada kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Dengan semangat kritis, obyektif, dan solutif, Partai X berkomitmen untuk membawa perubahan positif dalam sistem pemerintahan, sebagaimana Cicero dahulu berjuang untuk Roma.