By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 16 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Ekonomi > Mengapa Rakyat Tidak Merasakan “Pertumbuhan Ekonomi”?
Ekonomi

Mengapa Rakyat Tidak Merasakan “Pertumbuhan Ekonomi”?

Diajeng Maharani
Last updated: December 12, 2025 1:45 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Setiap triwulan, pemerintah merilis data pertumbuhan ekonomi yang tampak menggembirakan. Angkanya stabil, investasi dilaporkan meningkat, dan neraca perdagangan dinilai cukup kuat. Namun ketika rakyat mendengar kabar optimistis ini, pertanyaan yang muncul justru satu: “Jika ekonomi tumbuh, mengapa hidup kami tetap sulit?”

Pertumbuhan ekonomi di atas kertas jelas tidak otomatis berubah menjadi kesejahteraan di atas meja makan rakyat.

Di pasar, harga beras, telur, daging, minyak goreng, sayuran, bahkan pangan murah sekalipun terus merangkak naik. Sementara itu, daya beli rumah tangga justru melemah. Rakyat harus mengurangi porsi belanja, mengganti bahan makanan, bahkan merelakan kebutuhan penting lain demi sekadar bertahan.

Pertumbuhan ekonomi hanya bermakna jika negara mampu menjaga stabilitas harga. Nyatanya, di sinilah rakyat paling merasakan ketimpangan antara data dan kenyataan.

Pendapatan Tidak Pernah Mengejar Kenaikan Biaya Hidup

Pendapatan masyarakat, baik pekerja formal maupun informal, tidak pernah meningkatkan kesejahteraan secara signifikan. Upah minimum naik tipis, tetapi inflasi kebutuhan hidup jauh lebih cepat. Petani, nelayan, dan pelaku UMKM justru menghadapi biaya produksi yang meningkat sementara harga jual tidak bisa diangkat.

Jika pendapatan stagnan, rakyat tidak mungkin merasakan pertumbuhan apa pun meski ekonomi nasional diklaim berkembang.

You Might Also Like

Program Luar Negeri SMK, Partai X: Pastikan Perlindungan Tenaga Muda RI!
Rinto Setiyawan: Cukup Sudah, Kedaulatan Harus Kembali ke Tangan Rakyat
Tunjangan Guru Langsung ke Rekening! Partai X: Solusi Praktis atau Celah Baru Kecurangan?
Pertamina NRE Pastikan Energi Bersih Aman, Partai X: Prioritaskan Rakyat Kecil Saat Mudik!

Pembangunan Tidak Menyentuh Mayoritas Rakyat

Proyek-proyek besar memang membuat ekonomi terlihat dinamis. Namun manfaatnya tidak merata. Kawasan industri berkembang, tetapi desa tertinggal masih kesulitan akses air bersih. Pusat kota tumbuh cepat, namun daerah pinggiran hidup dalam kondisi serba terbatas.

Pertumbuhan hanya terasa bagi mereka yang berada dekat dengan pusat ekonomi, bukan bagi rakyat luas yang berjuang di lini bawah.

Rakyat Menjadi Penonton dalam Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi sering disusun dengan fokus pada stabilitas makro, investasi besar, dan pembangunan infrastruktur spektakuler. Tetapi suara rakyat jarang menjadi dasar perumusan kebijakan. Akibatnya, kebijakan yang diambil tidak menyasar masalah inti: kebutuhan dasar yang mahal, pendapatan yang kecil, dan akses layanan publik yang timpang.

Jika rakyat hanya menjadi penonton, mereka tidak akan pernah merasakan hasil dari pertumbuhan.

Solusi: Mengubah Arah Pertumbuhan Ekonomi agar Berpihak pada Rakyat

Untuk menjawab pertanyaan mengapa rakyat tidak merasakan pertumbuhan, negara perlu merombak orientasi kebijakan ekonomi. Pertama, stabilitas harga kebutuhan pokok harus dijadikan prioritas melalui penguatan distribusi, pengawasan stok, dan pemberantasan permainan spekulan. Kedua, negara harus meningkatkan pendapatan rakyat melalui kebijakan upah layak, pelindungan pekerja informal, serta dukungan nyata bagi UMKM, petani, dan nelayan. Ketiga, pembangunan harus diarahkan ke wilayah-wilayah yang paling tertinggal agar pertumbuhan tidak berkumpul di wilayah tertentu saja. Keempat, layanan publik pendidikan, kesehatan, air bersih, transportasi harus diperbaiki agar beban pengeluaran rumah tangga menurun. Kelima, proses penyusunan kebijakan ekonomi perlu melibatkan suara masyarakat sehingga solusi yang lahir benar-benar menjawab kebutuhan rakyat.

Pertumbuhan ekonomi baru menjadi nyata ketika rakyat merasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan: Pertumbuhan Bukan Tujuan, Kesejahteraan Rakyatlah Tujuan

Pertumbuhan ekonomi seharusnya dirasakan, bukan hanya diumumkan. Jika rakyat masih sulit membeli pangan, masih kesulitan membayar biaya hidup, dan masih bergelut dengan pendapatan rendah, maka pertumbuhan itu belum mencerminkan keberhasilan.

Pertumbuhan ekonomi hanya berarti sesuatu ketika rakyat berada di pusat kebijakan bukan di pinggirnya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ketika Ekologi Dikalahkan Demi Investasi: Jejak Luhut di Balik Bencana Sumatra
Next Article Status Darurat Terlambat, Bantuan Terhambat: Dampak Kepemimpinan yang Mandek

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Ekonomi

APBN Tak Jebol, Partai X: Rakyat Butuh Bukti, Bukan Janji!

November 17, 2025
Pemerintah

Wakil Komisi I Diganti, Partai X: Rombak Kursi Cepat, Rombak Kebijakan Lemot!

July 1, 2025
Pemerintah

RUU Hak Cipta, Partai X: Lindungi Karya Anak Bangsa dari Pembajakan!

November 13, 2025
Pemerintah

Kondisi Anak Muda dan Politik di Indonesia

April 24, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.