beritax.id – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menurunkan tim untuk mengawasi penanganan kasus kematian mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama. Mahasiswa tersebut tewas setelah mengikuti unjuk rasa di Yogyakarta. Komisioner Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, menyebut pihaknya melakukan pengawasan langsung di beberapa titik, termasuk mendampingi keluarga korban. Polda DIY juga melakukan penyelidikan, sementara Bidang Propam tengah memeriksa saksi-saksi terkait insiden yang diduga melibatkan aparat keamanan.
Partai X: Negara Jangan Abai
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa kasus ini bukan sekadar angka statistik. Menurutnya, negara tidak boleh abai ketika rakyat kehilangan nyawa karena kebijakan represif. Ia mengingatkan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. “Jika mahasiswa turun ke jalan lalu pulang tinggal nama, itu berarti negara gagal hadir,” tegasnya.
Partai X menekankan, negara harus berjalan berdasarkan prinsip keadilan dan kesejahteraan. Pemerintah hanyalah sebagian kecil rakyat yang diberi kewenangan, bukan pemilik negara. Kedaulatan mutlak berada di tangan rakyat sebagai raja. Karenanya, aparat tidak boleh memperlakukan pengunjuk rasa damai sama dengan perusuh. Hak berekspresi adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijaga. Negara ada bukan untuk menakut-nakuti rakyat, melainkan untuk memastikan rasa aman, adil, dan sejahtera.
Menurut Partai X, tragedi kematian Rheza adalah bukti kegagalan tata kelola hukum dan keamanan. Gas air mata, kekerasan, dan intimidasi bukanlah jawaban atas tuntutan rakyat. Ketika hukum tajam ke rakyat, tetapi tumpul ke penguasa, maka demokrasi kehilangan makna. Negara bukanlah rezim, dan rezim bukanlah negara. Pemerintah bisa berganti, namun negara harus tetap berdiri untuk rakyat.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi mendasar reformasi hukum berbasis kepakaran untuk memastikan keadilan tidak dibeli oleh uang atau suara mayoritas. Selain itu, pemisahan tegas antara negara dan pemerintah menjadi kunci agar kegagalan rezim tidak menyeret negara ke jurang kehancuran. Pendidikan moral berbasis Pancasila juga perlu digalakkan agar generasi muda memahami hak, kewajiban, serta makna sejati demokrasi. Negara wajib memperkuat mekanisme akuntabilitas aparat agar setiap pelanggaran tidak berujung impunitas.
Partai X menegaskan bahwa kematian rakyat, apalagi mahasiswa, tidak boleh dibiarkan berlalu sia-sia. “Nyawa Rheza dan korban lain adalah alarm keras bagi bangsa ini. Jangan biarkan rakyat mati sia-sia, hukum harus menegakkan keadilan, bukan sekadar melindungi penguasa,” pungkas Rinto.