By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 12 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Ketika Bencana Datang, Penguasa Malah Sibuk Cari Sensasi
Pemerintah

Ketika Bencana Datang, Penguasa Malah Sibuk Cari Sensasi

Diajeng Maharani
Last updated: December 11, 2025 11:40 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id — Ketika bencana datang, banjir bandang dan longsor menghantam berbagai wilayah di Sumatera, terutama Tapanuli Raya yang mencatat korban jiwa tertinggi, publik menyaksikan ironi yang menyakitkan: rakyat berlarian menyelamatkan nyawa, sementara sebagian pejabat justru hadir dengan rombongan kamera, menampilkan aksi simpatik yang lebih mirip pencitraan ketimbang operasi penyelamatan.

Dalam laporan riset bencana Sumatera terungkap bahwa lebih dari 600 jiwa meninggal, ratusan hilang, dan hampir 600 ribu orang mengungsi. Namun skala bencana sebesar ini justru minim sorotan nasional dan direspons lambat oleh pemerintah pusat. Realitas di lapangan disenyapkan, sementara narasi di media arus utama tetap tenang seolah tragedi ini bukan krisis nasional.

Bencana Besar yang Tak Diakui

Riset menunjukkan bahwa banjir kali ini bukan sekadar hujan ekstrem. Ini adalah bencana energi tinggi: air bah membawa lumpur, batu, dan kayu gelondongan yang menghantam pemukiman. Temuan itu menunjukkan hancurnya hutan di hulu DAS akibat pembukaan lahan untuk tambang emas, PLTA Batang Toru, dan proyek-proyek besar lain yang sejak lama menggerus daya tahan alam Sumatera.

Dampaknya sangat mematikan, terutama di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga wilayah yang juga termasuk zona dengan konsesi industri terbesar. Namun meski korban sudah tembus ratusan, status Bencana Nasional tidak juga ditetapkan. Penolakan ini, menurut laporan riset, lebih bernuansa politis ketimbang teknis; status nasional berpotensi membuka pintu audit terhadap izin tambang, PLTA, dan konsesi yang selama ini dilindungi pejabat tertentu.

Ketimpangan Respons: Jawa Dapat Lampu Sorot, Sumatera Mendapat Sunyi

Salah satu temuan paling mencolok adalah ketimpangan perhatian antara Jawa dan luar Jawa. Bencana serupa dengan korban lebih sedikit di Jawa biasanya mendapat liputan 24 jam dan kunjungan pejabat pusat dalam hitungan jam. Sementara bencana Sumatera, yang merenggut lebih dari 600 nyawa, hanya diposisikan sebagai “masalah daerah”.

Minimnya kontrol media memperburuk keadaan. Televisi nasional lebih memilih tayangan sinetron dan debat ringan ketimbang berita darurat dari Sumatera. Keheningan ini membuat publik bertanya-tanya: sejak kapan ratusan jenazah menjadi berita kecil?

You Might Also Like

Pajak Perhiasan Ilegal, Partai X: Tegas Tapi Jangan Bikin UMKM Tersingkir!
Purbaya Kasih Minyak Goreng 2 Liter, Partai X: Rakyat Butuh Keadilan, Bukan Minyak!
Pabrik Pakan Rp20 Triliun, Partai X Minta Transparansi Anggaran
Pelayan Publik yang Menyusahkan Rakyat adalah Pengkhianat Mandat Konstitusi

Bantuan yang Terlambat dan Rakyat yang Ditinggalkan

Keterlambatan distribusi bantuan tercatat nyata di lapangan. Di Tapanuli Tengah, warga terpaksa menjarah minimarket bukan karena kriminalitas, tetapi karena kelaparan akibat hari-hari tanpa logistik. Namun pejabat pusat justru menyebut peristiwa ini “karena warga lapar dan stok kurang” seolah persoalannya bukan kegagalan negara mengirim bantuan tepat waktu.

Di sisi lain, pemerintah malah membuka “open donasi” untuk korban, padahal negara memiliki APBN dan anggaran kebencanaan yang seharusnya langsung bergerak otomatis. Situasi ini memperlihatkan ironi: rakyat membiayai negara lewat pajak, tetapi negara meminta rakyat kembali merogoh kocek saat negara gagal bekerja.

Prayogi R. Saputra: Pemerintah Telah Lalai dari Tugasnya

Menanggapi kekacauan ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, memberi kritik keras:

“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tapi di Sumatera, yang kita lihat justru sebaliknya rakyat dibiarkan berjuang sendiri, sementara pejabat sibuk mencari sensasi.”

Prayogi menegaskan bahwa negara tidak boleh membiarkan bencana sebesar ini berjalan tanpa koordinasi nasional. Menurutnya, negara gagal menjalankan fungsi dasar ketika keselamatan rakyat tidak menjadi prioritas.

Solusi Partai X: Negara Harus Hadir Secara Nyata, Bukan Sekadar di Kamera

Partai X merumuskan langkah konkret agar tragedi seperti ini tidak berulang yaitu dengan cara mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat. Selanjutnya beberapa langkah dapat dilakukan, di antaranya:

1. Respons cepat tanpa pencitraan. Hentikan budaya kunjungan “show-up”, ganti dengan sistem komando darurat nasional yang langsung bergerak dalam 1–3 jam pertama.

2. Audit total perusahaan di hulu DAS. Perusahaan tambang, PLTA, dan perkebunan yang diduga menjadi penyebab pembukaan lahan harus diaudit dan, bila perlu, izinnya dicabut.

3. Transparansi penuh bantuan dan penggunaan anggaran. Semua distribusi logistik harus dipantau publik secara real time untuk mencegah korupsi dan penyelewengan.

4. Penetapan Bencana Nasional berbasis data, bukan kepentingan pejabat. Jika korban ratusan dan lintas provinsi, status nasional harus otomatis berlaku.

5. Rehabilitasi hutan dan penataan ulang tata ruang Sumatera. Hutan Bukit Barisan harus direstorasi agar kejadian serupa tidak terulang dalam skala yang lebih fatal.

Penutup: Rakyat Butuh Negara, Bukan Sensasi

Bencana Sumatera 2025 adalah pengingat keras bahwa negara tidak boleh berubah menjadi penonton, apalagi aktor pencitraan, di atas penderitaan rakyat.

Jika pemerintah ingin memulihkan kepercayaan publik, mereka harus mulai dari hal paling mendasar: hadir untuk rakyat, bukan untuk kamera.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Pemerintahan Hari Ini: Banyak Agenda, Kurang Arah
Next Article Pemimpin dan Negara: Menegakkan Batasan Kekuasaannya dalam Sistem Demokrasi

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

RUU Hak Cipta, Partai X: Lindungi Karya Anak Bangsa dari Pembajakan!

November 13, 2025
Pemerintah

Kepahlawanan Hari Ini Adalah Melayani Rakyat, Bukan Menguasai Mereka

November 13, 2025
Pemerintah

MenPANRB Susun Proses Bisnis, Partai X: Wanti Sentralisasi Kekuasaan

November 28, 2025
Pemerintah

Rusdi Gantikan Sahroni di DPR, Partai X: Kursi Berganti, Rakyat Tetap Sengsara!

September 8, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.