By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Thursday, 22 May 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • In-Depth
  • Undercover
Font ResizerAa
Kritis, Obyektif, SolutifKritis, Obyektif, Solutif
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Kritis, Obyektif, Solutif > Blog > Pemerintah > Kesalahan Sistem Negara: TNI dan Polri Tunduk pada Oligarki
Pemerintah

Kesalahan Sistem Negara: TNI dan Polri Tunduk pada Oligarki

Diajeng Maharani
Last updated: May 22, 2025 3:41 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Tulang Bangsa yang Dibelokkan dari Fungsi Aslinya

Oleh : Rinto Setiyawan, A.Md.T, CTP (Direktur Riset Sekolah Negarawan X Institute)

beritax.id – Dalam struktur kehidupan bernegara, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah tulang dan kerangka bangsa. Mereka adalah penjaga fisik, pertahanan, dan stabilitas, menopang tubuh negara agar tetap tegak di tengah ancaman luar dan dalam. Namun dalam praktik sistem negara Indonesia hari ini, tulang bangsa justru mulai retak dan membengkok, bukan karena kelemahan, tetapi karena tunduk kepada kekuasaan oligarki.

Contents
Tulang Bangsa yang Dibelokkan dari Fungsi AslinyaTulang Keluar dari Tubuh: TNI Tidak Lagi Menjadi Penopang, Tapi Ingin MengendalikanPolri pun Senasib: Penegak Hukum yang Kehilangan Cermin KeadilanKekacauan Sistemik: Ketika Fungsi Pertahanan Jadi Alat KekuasaanSolusi: Kembalikan TNI/Polri ke Fungsi Suci dan Netralnya

TNI dan Polri seharusnya menjadi institusi yang netral secara politik, tegak secara prinsip, dan loyal kepada rakyat serta konstitusi. Namun seiring melemahnya sistem kenegaraan, kekuasaan para oligark (penguasa modal dan elite politik) justru menembus jantung TNI dan Polri, menjadikan mereka alat penjaga status quo kekuasaan, bukan penjaga rakyat.

Tulang Keluar dari Tubuh: TNI Tidak Lagi Menjadi Penopang, Tapi Ingin Mengendalikan

Secara filosofis, TNI adalah tulang (balung), penyangga tubuh. Tapi bagaimana jika tulang keluar dari tubuh? Itu bukan hanya tidak sehat, tapi menakutkan dan menyakitkan. Di masa lalu, ini pernah terjadi saat militer terlalu jauh masuk ke urusan sipil dan politik. Namun hari ini, bentuk bahayanya berbeda: TNI justru dipelintir menjadi alat pelindung kekuasaan, bukan pelindung rakyat.

Bukan hanya dalam konteks pengamanan rezim, tapi juga dalam keterlibatan bisnis, kontrak proyek pemerintah, hingga posisi dalam jabatan sipil strategis. TNI yang seharusnya berdiri tegak sebagai penjaga negara, kini seperti ditekuk oleh kekuasaan yang membiarkan oligarki merajalela.

Jika tulang tidak lagi menyatu dengan tubuh rakyat, maka negara menjadi cacat. Rakyat kehilangan pelindung sejatinya. Yang ada hanyalah kerangka yang menjulang, tapi tak lagi menopang keadilan.

Polri pun Senasib: Penegak Hukum yang Kehilangan Cermin Keadilan

Polri sebagai pengayom masyarakat juga mengalami degradasi serupa. Banyak kasus korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan hukum yang tidak ditindak tegas karena keberpihakan pada elite atau kekuatan uang. Ketika polisi lebih tunduk pada arahan pemegang kekuasaan dan bisnis ketimbang hati nurani, maka masyarakat kehilangan rasa aman, dan hukum kehilangan roh keadilannya.

You Might Also Like

Diguyur Emas Tapi Masih Miskin, Partai X: Negara Ini Tidak Akan Maju Kalau SDA Diborong Orang!
Khofifah Ajak Warga Bangkit Hadapi Ekonomi Global, Partai X: Rakyat Butuh Solusi, Bukan Sekadar Seruan!
Kesalahan Sistem Negara: Kaum Budaya Adat Istiadat Jadi Stempel Hilangnya Kedaulatan Rakyat
DPR Desak ATR/BPN Buka Suara soal Pagar Laut, Partai X Bilang Rakyat Butuh Kepastian, Bukan Diam!

Alih-alih menjadi alat rakyat untuk menertibkan kekuasaan, Polri justru menjadi alat pemegang kekuasaan untuk menertibkan rakyat. Ironis.

Kekacauan Sistemik: Ketika Fungsi Pertahanan Jadi Alat Kekuasaan

Kondisi ini menimbulkan kerusakan struktural dan fungsional dalam tubuh negara. Jika dalam falsafah Jawa, kehidupan harus “selaras lan sumeleh” (harmonis dan lapang hati), maka kondisi sekarang menunjukkan disharmoni ekstrem:

  • TNI diperalat sebagai penjaga kepentingan pemegang kekuasaan;
  • Polri ditarik menjadi alat represi sosial;
  • Rakyat merasa tidak dilindungi;
  • Budaya pengabdian digantikan oleh loyalitas semu pada pemegang kekuasaan;
  • Sistem hukum kehilangan penjaga keamanannya yang netral.

Negara kehilangan keseimbangan. Tubuh tetap hidup, tapi tidak bisa berjalan tegak. Kepercayaan publik terhadap aparat menurun. Dan paling parah: ketika kekuatan senjata dan hukum dikuasai oleh elite, rakyat hanya punya satu pilihan, diam atau melawan.

Solusi: Kembalikan TNI/Polri ke Fungsi Suci dan Netralnya

Amandemen Kelima UUD 1945 harus memperjelas dan mempertegas bahwa:

  • TNI adalah pelindung rakyat, bukan penguasa;
  • Polri adalah pelayan keadilan, bukan perpanjangan kekuasaan;
  • Oligarki tidak boleh mempengaruhi atau menyusupi institusi pertahanan dan keamanan negara;
  • Dewan Keamanan Negara dibentuk untuk mengkoordinasikan seluruh urusan pertahanan dan keamanan secara kolektif, di bawah pengawasan rakyat melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);
  • TNI dan Polri dilarang keras terlibat dalam perebutan kekuasaan pemerintahan atau jaringan kekuasaan ekonomi.

“Jika tulang bangsa dibelokkan oleh kekuasaan, maka tubuh bangsa akan pincang. Kita harus kembalikan mereka menjadi penopang yang tegak, bukan alat yang dipakai sesuka penguasa.”



TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Haedar Nashir: Indonesia Milik Bersama, Partai X: Benar, Tapi Selama Ini Lebih Milik Segelintir!
Next Article letjen djaka budi Letjen Djaka Harus Pensiun, Partai X: Jabatan Ganda Langgar UU, Tapi Negara Diam Demi Kuasa!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Analyzing the Effects of Political Polarization

August 2, 2021
Pemerintah

The Role of the Judiciary in the Political System

August 1, 2021
Pemerintah

The Power of Grassroots Political Movements

August 1, 2021
Pemerintah

Exploring the Relationship Between Politics and Economics

August 6, 2021

You May also Like

Ekonomi

Harga Emas Tembus Rp1,7 Juta per Gram! Partai X: Rakyat Harus Waspada!

March 12, 2025
Pemerintah

Rapat Paripurna DPR Setujui Evaluasi DKPP! Partai X: Apa Dampaknya bagi Demokrasi?

March 11, 2025
Pemerintah

RI Punya Energi Pengganti LPG, Partai X: Hebat, Tapi Kenapa Rakyat Masih Ngeluh Gas Langka?

April 11, 2025
Berita TerkiniPemerintah

Kemenhub Luncurkan Aplikasi Mudik 2025, untuk Rakyat atau Ada Kepentingan Pemerintah?

March 8, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Renewable Energy
  • Politics
  • Hot
  • Undercover
  • Highlight
  • Infografis
  • In-Depth
  • Konten Video
  • Policy Analysis
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.