beritax.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap dirinya sempat mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras Perum Bulog. Usulan itu muncul setelah harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500/kg. Meski demikian, rapat koordinasi terbatas pemerintah memutuskan menolak usulan tersebut. Harga beras Bulog tetap dijual Rp 12.500/kg. Arief menyebut kondisi ini membuat Bulog membeli gabah mahal, tetapi menjual beras murah, sehingga menambah beban subsidi.
Partai X: Omongan Pejabat Lebih Murah
Menanggapi hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menyindir keras pemerintah.
“Tugas negara itu tiga, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Sayangnya, yang dijaga justru kepentingan individu,” katanya.
Prayogi menegaskan bahwa harga beras adalah urusan perut rakyat, bukan sekadar angka di meja rapat.
“Jika beras saja tak bisa dijaga harganya, omongan pejabat akhirnya lebih murah daripada penderitaan rakyat,” ujarnya.
Prinsip Partai X: Negara Milik Rakyat
Partai X menegaskan, negara bukan milik pejabat, melainkan milik rakyat yang memberi mandat.
Dalam pandangan Partai X, politik adalah upaya dan bentuk perjuangan untuk mendapatkan dan menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat
“Negara ibarat bus, rakyat penumpangnya. Pemerintah hanya sopir. Jika sopir ugal-ugalan, rakyat berhak mengganti,” jelas Prayogi.
Solusi Partai X: Menata Ulang Tata Kelola Pangan
Partai X menawarkan beberapa solusi agar kebijakan pangan tidak sekadar basa-basi:
- Transparansi Subsidi
Publik harus tahu berapa beban subsidi dan siapa yang diuntungkan. - Penguatan Bulog
Perum Bulog perlu mandat penuh menjaga ketersediaan pangan, bukan sekadar alat kekuasaan. - Reformasi Rantai Distribusi
Memangkas mafia beras yang merugikan petani dan konsumen. - Keadilan Harga
Harga gabah harus berpihak pada petani, harga beras harus terjangkau rakyat. - Musyawarah Pangan Nasional
Melibatkan petani, akademisi, dan masyarakat sipil untuk menentukan arah kebijakan pangan.
Harga beras adalah soal hidup rakyat banyak, bukan sekadar hitung-hitungan anggaran. Partai X menekankan, kedaulatan pangan harus dikembalikan ke rakyat, bukan dimonopoli oleh pejabat.