beritax.id – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Kamis (13/3) mengumumkan kelanjutan negosiasi dengan para mediator di ibu kota Qatar, Doha, terkait perjanjian gencatan senjata di Gaza dengan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa pihaknya menjalani perundingan dengan sikap “positif dan bertanggung jawab” guna memastikan semua tahapan gencatan senjata diberlakukan untuk mengakhiri perang, menarik pasukan Israel, dan membangun kembali Gaza.
Mengutip sumber-sumber Israel yang tidak disebutkan namanya, kanal penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa pembicaraan berlangsung dalam “suasana positif” dengan optimisme mencapai kesepakatan.
Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, turut hadir dalam perundingan tersebut, menambah harapan bahwa solusi damai dapat tercapai.
Partai X: Harapan Damai atau Drama Berulang?
Menanggapi perkembangan ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan bahwa upaya damai seperti ini sering kali berakhir tanpa hasil konkret jika tidak dikawal dengan baik.
“Setiap langkah perdamaian harus berorientasi pada perlindungan masyarakat sipil yang menjadi korban utama konflik ini. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan pendekatan yang berkeadilan,” ujar Prayogi.
Prayogi menyoroti pentingnya peran aktif Indonesia sebagai negara yang memiliki rekam jejak diplomasi damai. Khususnya dalam mendorong kesepakatan yang berkeadilan bagi Palestina.
“Kita tidak ingin proses ini hanya menjadi drama diplomasi berulang yang tak menghasilkan solusi konkret. Perdamaian harus membawa harapan nyata bagi warga Gaza yang telah menderita terlalu lama,” tambahnya.
Prinsip Partai X dalam Menyikapi Konflik Global
Prinsip Partai X menegaskan bahwa pemerintah adalah sebagian kecil rakyat yang diberi kewenangan oleh seluruh rakyat untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara efektif, efisien, dan transparan demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks ini, Partai X menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan perannya dalam komunitas internasional. Hal ini untuk mendesak penghentian kekerasan di Gaza dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan dengan cepat dan aman.
“Rakyat Palestina tidak butuh janji manis atau drama diplomasi yang berlarut-larut. Mereka butuh aksi nyata yang menghentikan penderitaan dan memastikan hak hidup yang layak bagi generasi mendatang,” tegas Prayogi.
Partai X menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan luar negeri yang berpihak pada kemanusiaan. Serta memastikan peran aktif Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia yang berkeadilan.