By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 1 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun dan KH Hasyim Asy’ari: Haji Bisa Tertunda, Perang Tidak!
Pemerintah

Cak Nun dan KH Hasyim Asy’ari: Haji Bisa Tertunda, Perang Tidak!

Diajeng Maharani
Last updated: June 29, 2025 6:30 pm
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia | Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Dalam salah satu refleksinya, Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) pernah menegaskan bahwa rakyat Indonesia sudah tidak punya jalan keluar. Sistem pemerintahan, sistem negara, bahkan perwakilan rakyat, semua itu ada secara formal, tetapi tidak pernah sungguh-sungguh mengakomodasi kehendak dan kedaulatan rakyat. Jalan hukum pun tak lagi memadai; sering kali jalur hukum justru menjadi labirin yang menyesatkan. Seperti yang dikatakan Cak Nun, “Kalau kita kehilangan kambing dan menempuh jalur hukum, malah bisa kehilangan sapi, bisa terjadi perang.”

Contents
Hidup adalah Perang: Ajaran Spiritual yang TerlupakanKH Hasyim Asy’ari: Haji Bisa Tertunda, Perang Tidak!Membangun Konstitusi Langit: Jalan Perang Spiritual dan SosialSeruan untuk BangkitPenutup

Ironisnya, aparat pemerintah dan penegak hukum yang digaji oleh rakyat justru lupa siapa yang mereka layani. Seakan rakyat hanya dipandang sebagai “penduduk” biasa, bukan sebagai “rakyat” pemilik kedaulatan. Ini mengindikasikan bahwa negara ini, menurut Cak Nun, belum layak disebut negara, bahkan secara simbolik bisa dikatakan “batal” untuk disebut negara.

Konsep rakyat dalam bahasa Arab disebut ro‘iyah, yaitu kumpulan manusia yang memiliki kedaulatan. Sementara “penduduk” hanyalah sekumpulan orang yang numpang hidup, tidak memiliki kedaulatan, dan cenderung menjadi objek kekuasaan. Konsep inilah yang sering diabaikan. Karena itu, Cak Nun sering menyebut bahwa saat ini yang ada hanya “negara kerajaan Indonesia”, bukan negara kesatuan republik Indonesia yang sejati.

Hidup adalah Perang: Ajaran Spiritual yang Terlupakan

Cak Nun kemudian mengingatkan kita tentang hakikat perang dalam hidup. Bahwa “perang itu wajib”, sebagaimana disampaikan dalam Al-Qur’an:

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Perang di sini tidak melulu berarti angkat senjata. Perang juga berarti perjuangan melawan kezaliman, melawan keserakahan, melawan kesalahan sistem, dan terutama perang melawan diri sendiri.

You Might Also Like

RUU KUHAP Dikebut? Partai X: Undang-undang Bukan Resep Mi Instan, Jangan Main Cepat!
Gerindra Dorong Evaluasi Nikel, Partai X: Jaga Raja Ampat Jangan Hanya Jadi Slogan!
Krisis Budaya akibat Kesalahan Struktur Ketatanegaraan
Partai X Lakukan Pendidikan Politik Gen Z, Siapkan Pemimpin Muda Masa Depan

Demokrasi yang kita banggakan hari ini kerap dijadikan topeng untuk menutupi permainan elit kekuasaan dan kepentingan asing. Ketika rakyat terus ditindas, saat itulah wajib bagi kita untuk “berperang” dalam arti berjuang menegakkan kebenaran.

KH Hasyim Asy’ari: Haji Bisa Tertunda, Perang Tidak!

Fatwa monumental KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1947 adalah salah satu teladan sejarah. Dalam kondisi Indonesia menghadapi agresi Belanda, beliau menyatakan “Haram bagi umat Islam Indonesia meninggalkan tanah air dalam keadaan musuh menyerang untuk menjajah dan merusak agama. Karena itu, tidak wajib pergi haji.”

Fatwa ini menunjukkan keutamaan perjuangan membela tanah air di atas ibadah individu. Bagi KH Hasyim, jihad membela kemerdekaan lebih utama karena menyangkut maslahat umat secara luas.

Bahkan, Belanda sempat menawarkan fasilitas haji untuk melemahkan perlawanan rakyat Indonesia. Tetapi umat Islam saat itu, berkat fatwa KH Hasyim, memilih tetap di tanah air untuk berperang mempertahankan kemerdekaan.

Membangun Konstitusi Langit: Jalan Perang Spiritual dan Sosial

Cak Nun dalam banyak refleksinya berbicara tentang Konstitusi Langit, yaitu gagasan ketatanegaraan yang tidak hanya berlandaskan hukum buatan manusia, tetapi juga berpijak pada prinsip ketuhanan, keadilan, dan kemanusiaan.

Bagi Cak Nun, rakyat harus kembali ke hakikat sebagai ro‘iyah, pemilik kedaulatan penuh. Negara bukan sekadar rumah yang bobrok dengan atap bocor, dinding lembab, dan kamar mandi bau. Negara harus dibangun ulang sebagai “bangunan spiritual” yang kokoh.

Perjuangan untuk menegakkan Konstitusi Langit ini adalah bentuk perang yang sesungguhnya. Perang melawan sistem yang sudah tidak berpihak pada rakyat, perang melawan oligarki, perang melawan mentalitas korup, dan perang melawan “kenyamanan dalam ketidakbenaran”.

Seruan untuk Bangkit

Saat ini, rakyat Indonesia tidak lagi sekadar membutuhkan pemimpin, tetapi eksekutor gagasan yang berani berjuang di garis depan. Seperti para pejuang yang mengutamakan jihad ketimbang haji, kita juga harus mendahulukan perjuangan menegakkan kedaulatan rakyat sebelum sibuk dengan ritual seremonial semata.

Tujuan akhirnya adalah mengembalikan rakyat (ro‘iyah) sebagai pemilik sejati kedaulatan, bukan hanya sebagai “penduduk” pasif. Konsep Konstitusi Langit Cak Nun adalah jawaban atas kemandekan dan ketidakadilan yang sudah kronis.

Penutup

Jika KH Hasyim Asy’ari saja bisa memprioritaskan perang demi kemerdekaan Indonesia, bagaimana dengan kita hari ini? Apakah kita masih sibuk mempercantik citra, beribadah seremonial tanpa esensi, dan tetap nyaman dalam ketidakbenaran?

Sudah saatnya kita semua mengambil peran sebagai “tentara kebenaran” yang berperang demi keadilan dan kesejahteraan rakyat. Demi terwujudnya Konstitusi Langit, demi tegaknya kedaulatan sejati.

Mari bergerak, mari perang!

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Kafir & Munafik: Dua Golongan yang Tak Mampu Menangkap Cahaya Konstitusi Langit Cak Nun
Next Article Syariat Hingga Makrifat: Peta Perjalanan Kedaulatan Rakyat ala Cak Nun

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Kriminal

Guru Tewas di Tangan OPM, Partai X Desak Langkah Tegas Tanpa Kompromi!

March 25, 2025
Pemerintah

STNK Mati 2 Tahun Kendaraan Disita? Partai X: Rakyat Jangan Jadi Korban Kebijakan Tak Jelas!

March 27, 2025
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyatakan Indonesia mendorong penyelesaian damai konflik AS-Iran.
Internasional

RI Dorong Perundingan AS-Iran, Partai X: Jangan Jadi Penengah Global, Kalau Masalah Dalam Negeri Masih Dibiarkan!

June 24, 2025
Pemerintah

KKP Perluas Perlindungan Laut! Partai X: Jangan Sampai Laut Dilindungi, Nelayan Dilupakan!

March 27, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.