By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 31 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Budaya Feodal Bangkit, Rakyat Kembali Jadi Penonton
Pemerintah

Budaya Feodal Bangkit, Rakyat Kembali Jadi Penonton

Diajeng Maharani
Last updated: December 29, 2025 12:59 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Indonesia telah memilih jalan republik dengan demokrasi sebagai fondasi. Namun dalam praktik belakangan ini, muncul gejala yang mengkhawatirkan bangkitnya kembali budaya feodal dalam penyelenggaraan kekuasaan. Kekuasaan diperlakukan sebagai simbol kehormatan yang harus dijaga, bukan amanah yang wajib dipertanggungjawabkan. Kritik dipersepsikan sebagai ketidaksopanan, sementara kepatuhan dianggap sebagai kebajikan utama. Dalam iklim seperti ini, rakyat perlahan tersingkir dari peran utamanya sebagai pemilik kedaulatan.

Berbagai keputusan strategis baik di tingkat pusat maupun daerah sering lahir tanpa dialog publik yang memadai. Proses pemerintahan lebih banyak berlangsung di ruang pejabat, sementara rakyat hanya menerima hasil akhirnya. Partisipasi warga dibatasi pada momen seremonial, bukan keterlibatan substantif.

Rakyat hadir sebagai penonton yang menyaksikan jalannya kekuasaan, bukan sebagai aktor yang menentukan arah.

Kritik Dianggap Tidak Tahu Diri

Dalam budaya feodal, kekuasaan menuntut penghormatan mutlak. Pola ini mulai terasa kembali ketika kritik publik dilabeli sebagai gangguan stabilitas atau kurang etika. Alih-alih dijawab dengan argumen dan data, kritik sering dibalas dengan stigma. Akibatnya, ruang diskusi publik menyempit dan rasa takut menggantikan keberanian bersuara.

Demokrasi yang sehat membutuhkan kritik; feodalisme justru mematikannya.

Simbol Kekuasaan Lebih Penting dari Pelayanan

Bangkitnya feodalisme juga tercermin dalam orientasi kekuasaan yang lebih menonjolkan simbol jabatan, fasilitas, dan citra daripada fungsi pelayanan. Negara terlihat sibuk menjaga wibawa pejabat, tetapi kurang sigap memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Ketimpangan ini memperlebar jarak antara penguasa dan warga.

You Might Also Like

Pengaduan Pers Meningkat, Partai X: Bukti Demokrasi Kita Kian Pincang, Bukan Pers yang Semakin Bebas!
Pencalonan Calon Hakim Agung Bermasalah: Antara Integritas yang Tercoreng dan Hukum yang Diselundupkan
Gas Air Mata Warnai Demo Pati, Partai X: Di Negeri Ini, Rakyat Bersin Dulu Baru Didengar
Jual Beli Jabatan, Partai X: Korupsi Terus Beranak, Rakyat Tak Dilibatkan!

Ketika simbol mengalahkan substansi, keadilan menjadi korban.

Solusi: Membongkar Feodalisme, Menguatkan Kedaulatan Rakyat

Untuk menghentikan kebangkitan budaya feodal, negara harus secara sadar menegaskan kembali prinsip demokrasi substantif. Kekuasaan perlu diperlakukan sebagai mandat yang bisa dikritik dan dievaluasi, bukan status yang harus disakralkan. Ruang partisipasi publik harus diperluas agar rakyat terlibat sejak perencanaan kebijakan, bukan hanya menerima hasilnya. Transparansi dan akuntabilitas pejabat wajib diperkuat agar kekuasaan tidak menjauh dari rakyat. Pendidikan politik dan kewarganegaraan juga penting untuk menanamkan kesadaran bahwa dalam republik, semua pejabat setara di hadapan hukum dan rakyat.

Feodalisme mungkin nyaman bagi kekuasaan, tetapi berbahaya bagi republik. Jika rakyat terus dijadikan penonton, demokrasi akan kehilangan maknanya. Negara hanya akan kuat jika rakyat kembali menjadi aktor utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Sistem yang Gagal Narasi Kekuasaan Luhut: Data Dijadikan Tameng, Kritik Ditekan
Next Article KPK Setop Penyidikan Izin Tambang Nikel, Korupsi Harus Diberantas!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Seputar Pajak

IWPI Ajukan Judicial Review PMK 81/2024 tentang SIAP/Coretax ke Mahkamah Agung

December 9, 2025
Pemerintah

Bangkitnya Indonesia Berawal dari Keberanian Setiap Individu

November 28, 2025
Pemerintah

RUU Siber Mendesak, Partai X Dorong Perlindungan Warga Digital

November 18, 2025
Sosial

100.000 Lansia Dapat Makanan, Partai X: Tapi Rakyat Masih Butuh Lebih!

November 17, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.