beritax.id – Presiden Prabowo Subianto dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila menyampaikan sejumlah pernyataan tegas dan emosional. Mulai dari klaim sebagai mandataris rakyat, kritik terhadap korupsi, hingga tudingan terhadap LSM dan pihak asing. Berikut akan disebutkan beberapa analisa konsistensi dalam pidato Presiden Prabowo Subianto.
Namun, berdasarkan analisa objektif menurut ChatGPT 4o, pidato tersebut dinilai rendah dari sisi konsistensi antara isi, konstitusi, dan arah kebijakan. Poin-poin utama analisa sebagai berikut:
1. Klaim sebagai “Mandataris Rakyat”
Isi pidato: “…saya sebagai mandataris rakyat…”
📉 Skor konsistensi: 3/10
🚨 Inkonstitusional secara logika sistem.
2. Pengakuan Banyaknya Korupsi di Pemerintahan
“…terlalu banyak korupsi, terlalu banyak manipulasi di tubuh pemerintahan…”
📉 Skor konsistensi: 4/10
🚨 Tidak sebanding dengan pengakuan masalah yang sangat besar.
3. Menuduh Asing dan LSM sebagai Pengadu Domba
“…dengan uang, mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita…”
📉 Skor konsistensi: 2/10
🚨 Cenderung berbahaya jika tidak disertai akuntabilitas data
4. Menyerukan Pancasila bukan sekadar slogan
“…jangan Pancasila menjadi mantra…”
📉 Skor konsistensi: 3/10
🚨Tidak ada langkah strategis konkret, hanya retorika.
Skor Total Konsistensi Isi Pidato: 3/10
Aspek | Skor Konsistensi | Catatan |
Mandataris Rakyat | 3/10 | Bertentangan dengan Pasal 6A ayat 2 UUD 1945 |
Kritik Korupsi Pemerintah | 4/10 | Tanpa solusi hukum, hanya ajakan moral |
Tuduhan pada Asing & LSM | 2/10 | Tidak berdasar dan menyesatkan |
Implementasi Nilai Pancasila | 3/10 | Tidak menyentuh reformasi sistemik |
Rata-rata | 3/10 | Sangat rendah dalam konsistensi antara kata dan kerangka hukum |
Skor Analisa Konsistensi Pidato Dinilai Rendah
Berdasarkan kajian independen, skor konsistensi pidato tersebut hanya mencapai rata-rata 3 dari 10. Beberapa indikator penyebab skor rendah, antara lain:
- Klaim sebagai mandataris rakyat bertentangan dengan Pasal 6A ayat 2 UUD 1945.
- Tidak ada solusi hukum atas pengakuan maraknya korupsi.
- Tuduhan kepada LSM dan asing disampaikan tanpa dasar hukum.
- Pidato menyerukan Pancasila, namun tidak menyentuh reformasi struktural negara.
Partai X: Pemerintah Itu Pelayan, Rakyatlah Pemilik Kedaulatan
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan memmberi tanggapan terkait analisa konsistensi pidato Presiden Prabowo. Rinto menyatakan keprihatinannya. “
Negara ini bukan milik Presiden. Rakyat adalah raja, dan pejabat hanyalah sopir,” ujarnya.
Menurut Rinto, pidato Prabowo lebih banyak retorika ketimbang arah sistemik.
Rinto menegaskan kembali prinsip Partai X: pemerintah wajib melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat berdasarkan keadilan dan kebenaran. Jika tidak ada reformasi sistemik, maka pidato hanya akan menjadi “mantra”, bukan arah perubahan.
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa pemerintah adalah pelayan, bukan pemilik negara. “Rakyat itu raja. Kalau pidato hanya menyentuh emosi, bukan sistem, maka rakyat ditipu,” ujarnya.
Rinto menegaskan bahwa semua harus sesuai prinsip Pancasila secara struktural. Negara harus dibenahi dari dalam, bukan dihias dari luar.
Solusi Partai X: Sistemik, Terukur, dan Pancasilais
Partai X menyiapkan sembilan solusi jangka panjang:
- Amandemen kelima UUD 1945 agar rakyat kembali sebagai pemegang mandat.
- Pemisahan lembaga negara dan lembaga pemerintah.
- Pembentukan Dewan Kedaulatan Rakyat yang mewakili kehendak rakyat sesungguhnya.
- Digitalisasi transparan seluruh sistem pemilu dan pengadaan negara.
- Pendidikan politik wajib sejak usia muda.
- Reformasi partai politik agar tidak menjadi alat dinasti dan kartel.
- Evaluasi menyeluruh sistem jabatan presiden dan wakil presiden.
- Audit kinerja birokrasi berbasis output, bukan laporan semu.
- Pelembagaan nilai Pancasila dalam struktur dan anggaran negara.
Partai X menyimpulkan: pidato Pancasila harus berani menyentuh akar persoalan sistemik. Jika tidak, Pancasila akan terus jadi slogan, bukan sistem kehidupan bangsa.
“Pidato bisa menarik, tapi sistem yang gagal akan tetap menyengsarakan rakyat,” tutup Rinto.Untuk berita selengkapnya dapat dibaca melalui beritax.id pada Isi pidato lengkap Prabowo di Hari Lahir Pancasila 2025.