beritax.id – Presiden Prabowo Subianto mengakui, pemerintah butuh waktu hingga 30 tahun untuk merenovasi seluruh sekolah. Dari total 330 ribu sekolah di Indonesia, baru 11 ribu yang bisa direnovasi dalam satu tahun anggaran. Prabowo menyampaikan hal tersebut saat kunjungan ke SDN Cimahpar 5 Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025. Menurutnya, anggaran Rp17 triliun belum cukup untuk memenuhi target renovasi menyeluruh.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyebutkan, pada tahun 2025 pemerintah hanya mampu membangun dan merenovasi 10.440 sekolah. Anggaran sebesar Rp16,9 triliun telah disiapkan untuk program ini. Presiden juga menyinggung kebocoran pemanfaatan kekayaan negara yang selama ini tidak dirasakan rakyat. Ia meminta pejabat tidak melakukan korupsi agar pembangunan tidak terhambat.
Partai X: Tidak Adil Jika Anak Bangsa Selalu Menjadi Nomor Dua
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, mengkritik keras pernyataan Presiden Prabowo. Ia mempertanyakan keseriusan negara dalam memprioritaskan pendidikan anak bangsa. “Kalau membenahi sekolah saja butuh 30 tahun, lalu berapa tahun lagi negara ini butuh untuk menyejahterakan rakyatnya?” ujar Prayogi.
Menurut Partai X, ini bukan sekadar persoalan anggaran, melainkan kegagalan dalam merumuskan skala prioritas kebijakan. Pemerintah justru terlihat agresif dalam mengalokasikan dana untuk sektor alutsista, sementara pendidikan rakyat masih terseok-seok. Partai X menilai ini sebagai ketimpangan orientasi kebijakan yang patut dikritik secara serius.
Prinsip Partai X: Pemerintah Adalah Amanah untuk Melayani dan Menyejahterakan
Dalam pandangan Partai X, pemerintah adalah sebagian kecil rakyat yang diberi kewenangan oleh seluruh rakyat. Kewenangan itu harus digunakan untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan rakyat.
Negara tidak boleh membiarkan anak-anak belajar dalam sekolah yang rusak, bocor, atau tidak layak. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan harus menjadi prioritas utama, bukan menjadi proyek jangka panjang tanpa kejelasan arah.
Solusi Partai X: Skala Prioritas Ulang, Audit Anggaran, dan Optimalisasi SDA
Partai X mendesak agar pemerintah segera menetapkan skala prioritas nasional yang menjadikan pendidikan sebagai ujung tombak pembangunan manusia. Audit terhadap anggaran sektor-sektor non-urgensial seperti alutsista harus dilakukan secara menyeluruh. Partai X mendorong realokasi anggaran besar-besaran untuk infrastruktur pendidikan.
Selain itu, sumber daya alam yang melimpah harus dikelola dengan prinsip keadilan dan efisiensi. Tak boleh ada lagi kebocoran dalam pengelolaan kekayaan negara.
Partai X menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar pembangunan fisik sekolah. Ini adalah jalan panjang menuju kedaulatan rakyat. Generasi yang terdidik adalah jaminan masa depan bangsa. “Pemerintah harus paham, memperbaiki sekolah adalah memperbaiki negara,” kata Prayogi menutup pernyataan.