beritax.id – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan Sekolah Rakyat adalah program prioritas Presiden Prabowo untuk menyelamatkan anak-anak dari ancaman putus sekolah. Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Desil 1 dan 2.
Program berbasis asrama tersebut ditujukan bagi jenjang SD hingga SMA secara gratis. Gus Ipul menegaskan bahwa tujuan utama Sekolah Rakyat adalah menyentuh anak-anak yang selama ini terpinggirkan dalam pembangunan.
Dalam uji coba di STPL Bekasi, kurikulum juga mencakup pendidikan karakter, keterampilan, dan tes talent mapping.
Partai X: Pendidikan Tidak Bisa Dibangun dengan Retorika dan Gimmick Saja
Direktur X-Institute sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menyambut baik ikhtiar menyelamatkan masa depan anak bangsa melalui pendidikan. Namun ia menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar proyek pencitraan atau intervensi kasuistik, melainkan amanat konstitusional.
“Ketika penguasa sibuk menghitung anggaran, Partai X hadir untuk menjaga masa depan. Sekolah Rakyat jangan hanya jadi dekorasi politis,” tegasnya.
Menurutnya, negara punya tiga tugas utama yang tak boleh dilupakan: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Pendidikan adalah hak dasar yang semestinya diakses semua anak tanpa diskriminasi dan tanpa menunggu data desil.
Masalahnya Bukan Sekadar Sekolah, Tapi Akar Ketimpangan Sosial
Partai X memandang bahwa masalah pendidikan di Indonesia tidak berdiri sendiri. Rantai ketimpangan ekonomi, digitalisasi pendidikan yang timpang, hingga minimnya perlindungan sosial menjadi tantangan besar. “Kalau negara hanya hadir ketika anak sudah nyaris putus sekolah, itu artinya negara datang terlambat,” kata Prayogi.
Partai X mempertanyakan mengapa negara tidak memperkuat sistem pendidikan dasar yang universal, gratis, dan berkeadilan sejak awal. “Kenapa anak-anak dari desil bawah baru disentuh ketika darurat? Di mana negara ketika orang tua mereka kehilangan pekerjaan atau tidak punya akses pendidikan dasar?” tambahnya.
Solusi Partai X: Revolusi Akses dan Partisipasi Pendidikan
Berangkat dari prinsip bahwa negara harus menjadi entitas yang bekerja transparan dan adil, Partai X menawarkan solusi konkret untuk menata ulang fondasi pendidikan bangsa:
- Pendidikan Gratis Universal Tanpa Diskriminasi Desil
Semua anak bangsa harus mendapatkan akses pendidikan gratis dan bermutu tanpa dikotomi kaya-miskin. - Transformasi Kurikulum Kontekstual dan Keterampilan Hidup
Pendidikan harus mengasah bakat lokal, karakter sosial, dan keterampilan hidup berbasis potensi komunitas. - Dana Pendidikan Rakyat Berbasis Komunitas
Pemerintah perlu menyiapkan skema anggaran berbasis komunitas yang dapat dikelola bersama masyarakat secara transparan. - Digitalisasi Inklusif untuk Pelosok
Tidak ada anak yang tertinggal dari teknologi. Negara harus menjamin infrastruktur dan pelatihan teknologi di seluruh pelosok.
Partai X menegaskan bahwa pendidikan bukanlah proyek jangka pendek untuk menambal citra, tapi proyek peradaban. “Anak-anak dari keluarga miskin bukan objek belas kasihan kekuasaan. Mereka adalah subjek masa depan yang butuh perlindungan nyata,” tegas Prayogi.
Ketika negara menghitung desil, Partai X menghitung masa depan. Ketika negara merancang uji coba, Partai X merancang sistem yang adil dan berkelanjutan. Karena bagi kami, masa depan bukan ditentukan oleh asal-usul ekonomi, tetapi oleh kehadiran negara yang adil dan berpihak.