By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 13 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Pemerintah Indonesia Nggak Masuk Akal!?
Pemerintah

Pemerintah Indonesia Nggak Masuk Akal!?

Aziza Mukti
Last updated: July 9, 2025 3:56 pm
By Aziza Mukti
Share
5 Min Read
SHARE

Pernahkah kita merasa seperti hidup di negeri yang keputusannya makin lama makin sulit dinalar? Di atas kertas, Indonesia disebut sebagai negara berkembang yang siap menuju “Indonesia Emas 2045.”

Contents
Janji vs RealitaManipulasi Narasi dan Distraksi PublikKekacauan Hukum dan Etika: Semua Bisa DiaturMelemahnya Protes Publik Terhadap Pemerintah IndonesiaHarapan Untuk Pemerintah Indonesia Itu Masih Ada

Namun kenyataannya, rakyat masih harus berebut bantuan sosial, harga kebutuhan pokok naik terus, dan utang negara semakin membengkak. Sementara itu, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah justru tampak seperti lelucon yang tak lucu.

Hal ini menimbulkan pertanyaan serius, apakah pemerintah benar-benar tidak memahami dampak kebijakan mereka, atau justru mereka sangat memahami dan hanya memanfaatkan ketidaktahuan publik?

Janji vs Realita

Pemerintah sering membanggakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di atas 5 persen. Namun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, sebanyak 59,4% pekerja masih berada di sektor informal, yang berarti tanpa jaminan sosial atau penghasilan tetap. Daya beli masyarakat juga terus menurun seiring naiknya harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur. Dikutip dari Katadata (April 2025), harga beras medium nasional tembus Rp15.000/kg, jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Pertanyaannya: pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya dinikmati oleh siapa? Karena di sisi lain, proyek-proyek mercusuar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara di daerah sepi tetap digelontorkan. Proyek ini dibiayai utang yang kini mencapai Rp8.300 triliun per Mei 2025 menurut data Kementerian Keuangan.

Sayangnya, utang yang diklaim “produktif” ini belum menunjukkan hasil signifikan dalam kesejahteraan rakyat. Jalan tol dibangun tapi hanya dinikmati pemilik kendaraan pribadi, sementara mayoritas rakyat masih berkutat pada kebutuhan dasar harian.

You Might Also Like

Benarkah Presiden Kena Prank Bendahara Ketika Negara Tidak Lagi Milik Rakyat?
Sri Mulyani Tunda Rilis Kinerja APBN! Partai X: Apakah Transparansi Kemenkeu Mulai Kembali?
Prabowo Klaim Aparat Diancam Saat Bongkar Korupsi, Partai X: Siapa yang Ancam Kalau Bukan Sistemnya Sendiri?
Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, ASN Diawasi Ketat! Partai X: Kalau Rakyat Bisa Diawasi, Kenapa Korupsi Bisa Lewat?

Manipulasi Narasi dan Distraksi Publik

Aneh rasanya, ketika keputusan penting sedang disahkan atau kebijakan kontroversial muncul, pemberitaan media justru sibuk membahas isu-isu remeh seperti perselingkuhan artis atau keributan antar influencer. Menurut Reporters Without Borders (RSF), indeks kebebasan pers Indonesia pada 2024 berada di peringkat 108 dari 180 negara, menurun dari tahun sebelumnya. Media yang seharusnya menjadi kontrol terhadap kekuasaan justru berubah fungsi menjadi alat pengalihan isu demi rating dan klik.

Kekacauan besar tidak perlu disembunyikan, cukup ditimbun dengan kekacauan kecil yang viral. Akibatnya, publik kehilangan fokus, berhenti berpikir kritis, dan menjadi mudah digiring. Dalam iklim informasi seperti ini, tidak heran jika kekuasaan berjalan tanpa kontrol publik yang efektif.

Kekacauan Hukum dan Etika: Semua Bisa Diatur

Di Indonesia, hukum masih seperti pisau yang hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Rakyat biasa bisa dihukum berat untuk kesalahan kecil, tapi pelanggaran etik oleh pejabat tinggi sering kali berakhir dengan kompromi atau penghilangan kasus. Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), sepanjang 2024 terdapat 691 kasus korupsi yang ditangani, tetapi banyak yang menguap tanpa kejelasan vonis atau pengembalian kerugian negara. Ini menunjukkan lemahnya penegakan hukum dan kuatnya impunitas bagi elite.

Lebih dari sekadar korupsi finansial, negara ini juga mengalami korupsi moral: hilangnya rasa malu, akal sehat, dan tanggung jawab dari para pengambil kebijakan. Akibatnya, publik tidak lagi percaya bahwa sistem hukum bisa memberikan keadilan.

Melemahnya Protes Publik Terhadap Pemerintah Indonesia

Dulu, kebijakan yang merugikan rakyat bisa memicu gelombang aksi besar. Tapi sekarang, kebijakan ngawur berlalu tanpa banyak perlawanan. Fenomena ini disebut learned helplessness, yaitu kondisi di mana masyarakat yang terus-menerus mengalami ketidakadilan akhirnya merasa bahwa protes pun tidak akan membawa perubahan. Menurut survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2024, lebih dari 60% masyarakat merasa suara mereka tidak berpengaruh terhadap keputusan pemerintah.

Ketika protes tak lagi dianggap berguna, masyarakat perlahan apatis. Bukan karena tidak peduli, tapi karena merasa tidak punya ruang dan daya. Lebih parah lagi, kegilaan sistem ini mulai dianggap wajar. Inilah titik paling berbahaya dari sebuah demokrasi yang membusuk dari dalam.

Harapan Untuk Pemerintah Indonesia Itu Masih Ada

Meski semua tampak suram, bukan berarti tidak ada harapan. Solusi pertama adalah menyadari bahwa pemerintah bukan pemilik negara, melainkan pelayan rakyat. Rakyat adalah pemilik “bus”, dan pemerintah hanyalah “sopir”. Ketika arah sudah melenceng, rakyat berhak mengganti sopir. Ini bukan soal demo semata, tapi juga soal literasi publik. Pendidikan politik harus diperluas agar rakyat sadar hak dan perannya.

Sejarah menunjukkan, ketika rakyat sadar dan bersatu, perubahan adalah keniscayaan. Dan Pancasila bukan sekadar simbol, tapi panduan hidup. Jika setiap sila dijalankan dengan konsisten yang adil, manusiawi, bermusyawarah sehingga keadilan sosial bukan mustahil.

Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Pemerintah Indonesia vs AI! Siapa yang Lebih Punya Nurani?
Next Article Presiden Donald Trump memutuskan tetap memberlakukan tarif 32 persen atas semua produk asal Indonesia per 1 Agustus 2025. Trump Pasang Tarif, Sri Mulyani Buka Suara, Partai X: Ekonomi Digertak, Jawabannya Cuma Klarifikasi!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja bersama KPK, PPATK, dan BNN guna membahas Rencana Kerja dan Anggaran 2026.
Pemerintah

KPK, PPATK, BNN Raker Bahas Anggaran, Partai X: Pemberantasan Korupsi Jangan Cuma Gede di Rencana, Nihil di Hasil!

July 11, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Sejumlah Daerah Terkendala Anggaran PSU Pilkada, Pemerintah Siapkan Anggaran?

March 7, 2025
residen Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meresmikan kantor resmi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara
Pemerintah

Prabowo Resmikan Kantor Danantara, Partai X: Gedung Baru Mewah, Tapi Lapangan Kerja Rakyat Masih Kosong!

July 1, 2025
Pemerintah

Kesalahan Struktur Ketatanegaraan Lahirkan Kejahatan “Politik”

June 19, 2025
Pemerintah

Kesalahan Sistem Negara: Kaum Spiritual Malah Menyembah “Uang”

May 21, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.