beritax.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut hubungan Indonesia-Amerika Serikat terus berkembang. Hal ini disampaikannya dalam perayaan Hari Kemerdekaan AS di Jakarta, Selasa (10/6).
Menurut Yusril, kerja sama kedua negara mencakup sektor diplomasi, ekonomi, hingga pertahanan. Ia menyebut AS sebagai mitra penting dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendukung perdamaian. Yusril juga menyoroti tren positif perdagangan bilateral kedua negara yang terus mencetak rekor.
Kedekatan itu, lanjutnya, mencerminkan semangat keterbukaan dan persahabatan lintas sektor antara Indonesia dan AS. Ia berharap kemitraan ini diperkuat dengan prinsip saling menghormati. Ia juga menekankan pentingnya fondasi hukum dalam kerja sama internasional.
Partai X: Jangan Sampai Kedaulatan Tergadaikan oleh Simbol Persahabatan
Partai X menanggapi pernyataan tersebut dengan mengingatkan bahaya relasi internasional yang tak berimbang. Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute Prayogi R Saputra menegaskan, sejarah panjang hubungan dua negara tidak boleh jadi legitimasi intervensi asing.
Menurutnya, pemerintah wajib memegang teguh prinsip dasar bernegara, yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Dalam konteks ini, segala bentuk kerja sama internasional harus berorientasi pada kemakmuran nasional, bukan kepentingan kelompok atau pihak luar.
Prayogi menambahkan, hubungan strategis Indonesia dan Amerika Serikat harus tetap kritis terhadap dinamika global. “Persahabatan antarnegara itu wajar. Tapi jangan sampai kita menjual kedaulatan demi relasi diplomatik,” katanya.
Prinsip Partai X: Kedaulatan Rakyat Tidak Bisa Dinegosiasi
Partai X menegaskan bahwa pemerintahan luar negeri Indonesia harus bebas aktif dan berpijak pada prinsip kedaulatan rakyat. Segala bentuk kerja sama dengan negara besar harus tetap berada dalam kerangka keadilan sosial, transparansi, dan penguatan kemandirian bangsa.
Partai X meyakini, kekuatan sebuah bangsa bukan terletak pada banyaknya mitra luar negeri, tapi pada ketegasan menjaga kedaulatan.
Prinsip ini juga menjadi materi utama dalam Sekolah Negarawan yang dijalankan Partai X. Melalui pendidikan politik dan kenegaraan, para kader dan pemimpin masa depan dilatih untuk tidak kompromi dalam urusan kedaulatan.
Solusi Partai X: Transparansi, Audit, dan Kepemimpinan Negarawan
Untuk itu, Partai X mengajukan tiga langkah solusi. Pertama, mewajibkan transparansi isi dan konsekuensi kerja sama luar negeri, termasuk dampak jangka panjangnya. Kedua, seluruh kerja sama strategis harus tunduk pada mekanisme audit independen dan pengawasan publik.
Ketiga, semua pejabat tinggi negara yang terlibat dalam diplomasi harus memiliki rekam jejak negarawan, bukan hanya birokrat teknokratis. Dengan demikian, setiap kerja sama internasional benar-benar mencerminkan kehendak rakyat, bukan hanya kepentingan kelompokatau negara mitra.
“Kita bukan anti-kerja sama, tapi pro-kedaulatan,” tutup Prayogi.