beritax.id – PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan Kemendiktisaintek mengenai riset ketenagalistrikan. Kesepakatan ini berlangsung dalam acara peluncuran program “Diktisaintek Berdampak” saat peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Kolaborasi ini dianggap strategis dalam memperkuat SDM unggul dan teknologi energi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menteri Brian Yuliarto menyatakan, pendidikan tinggi memegang peran penting dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Partai X: Jangan Sampai Rumah Rakyat Tetap Gelap Saat Kampus Dibiayai
Menanggapi kerja sama tersebut, Ketua Umum Partai X Erick Karya mengingatkan tugas utama pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara seimbang dan adil.
“Jangan sampai kampus canggih, tapi rumah rakyat masih gelap gulita. Itu bukan kemajuan, itu ketimpangan,” tegas Erick. Ia menyebut riset listrik harus menyentuh rakyat, bukan hanya berpusat di menara gading kampus dan ruang pendingin korporasi.
Erick menilai banyak inovasi gagal karena terputus dari kebutuhan langsung masyarakat. Jika hasil riset tak menjawab kebutuhan listrik rakyat, maka program ini hanya menjadi simbol, bukan solusi.
“Transformasi energi bukan soal presentasi di seminar. Ini soal lampu di rumah petani dan anak sekolah desa,” ucapnya. Partai X mendorong agar hasil riset diterapkan secara langsung dalam kebijakan distribusi dan keadilan energi nasional.
Partai X: PLN Bukan Sekadar Korporasi, Tapi Penentu Arah Keadilan Energi
Erick mengapresiasi peran PLN dalam mendorong hilirisasi riset dan transformasi energi. Namun, ia mengingatkan agar PLN tidak hanya menjadi agen bisnis, tetapi juga penggerak pemerataan akses listrik.
“Listrik itu hak rakyat, bukan hanya komoditas industri. PLN wajib menyeimbangkan keuntungan dan keadilan,” jelas Erick.
Sesuai prinsip Partai X, pembangunan teknologi harus berpihak kepada rakyat. Riset ketenagalistrikan harus melibatkan komunitas desa dan kelompok rentan sebagai mitra uji coba dan penerima manfaat.
Partai X menyerukan indikator keberhasilan riset tidak hanya berdasarkan paten atau publikasi, tapi juga seberapa banyak rumah rakyat yang terang. “Kalau hasil riset tidak menyalakan satu rumah pun, maka itu bukan kemajuan,” tegas Erick.
PLN dan Kemendiktisaintek diminta fokus pada implementasi yang menyentuh akar persoalan. Transformasi energi dan SDM unggul tidak boleh hanya berhenti di atas kertas MoU.
Pemerintah harus memastikan riset listrik menjangkau kampus dan rumah rakyat secara adil. “Kemajuan itu nyata, bukan narasi. Jangan sampai riset nyala, tapi rakyat tetap gelap,” tutup Erick Karya.