beritax.id – Media sosial kembali diramaikan oleh fenomena viral mengenai Indonesia Gelap. Tagar #IndonesiaGelap yang semula hanya diperbincangkan ribuan pengguna, kini mencapai lebih dari 3 juta cuitan di platform X pada Rabu, 19 Februari 2025. Tagar ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap berbagai kebijakan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Mengapa #IndonesiaGelap Viral?
Lonjakan penggunaan tagar #IndonesiaGelap tidak lepas dari aksi unjuk rasa yang digelar oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Koordinator BEM SI, Satria Naufal, menjelaskan bahwa tajuk “Indonesia Gelap” mewakili kekhawatiran rakyat terhadap masa depan bangsa yang dinilai semakin tidak menentu.
“Kami melihat banyak kebijakan yang lebih menguntungkan segelintir pihak dan menutup akses terhadap kesejahteraan rakyat secara luas. Indonesia saat ini tidak gelap dalam arti harfiah, tetapi gelap karena banyak pihak yang menutup mata terhadap kondisi masyarakat,” kata Satria dalam orasinya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Tagar ini juga diperkuat oleh berbagai unggahan warganet yang menyoroti isu-isu seperti kenaikan harga BBM, ketimpangan ekonomi, serta kebebasan berekspresi yang semakin dipersempit. Salah satu pengguna X menulis, “#IndonesiaGelap bukan karena mati lampu, tapi karena suara rakyat terus diredam. Sampai kapan kita harus diam?”
Respons Partai X: Kritik dan Solusi Indonesia Gelap
Fenomena ini turut mendapat perhatian dari Partai X yang diwakili oleh Diana Isnaini Anggota Majelis Tinggi Partai X. Ia menegaskan bahwa tagar yang viral ini adalah bentuk ekspresi kekecewaan masyarakat yang seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk lebih mendengarkan aspirasi rakyat.
“Jutaan cuitan ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan refleksi dari kegelisahan rakyat. Pemerintah seharusnya tidak mengabaikan suara ini, tetapi justru menjadikannya sebagai evaluasi untuk memperbaiki kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat,” ujar Diana.
Lebih lanjut, Diana menyoroti bahwa salah satu pemicu utama meningkatnya kemarahan publik adalah ketidakjelasan arah kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah. Menurutnya, Partai X akan terus mendorong transparansi dan keterbukaan dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar mempertimbangkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, Partai X akan terus mengawal dan mengkritisi kebijakan yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
Apa Selanjutnya?
Tagar #IndonesiaGelap yang telah mencapai 3 juta cuitan menjadi bukti bahwa suara rakyat tidak bisa diabaikan begitu saja. Gelombang kritik ini diprediksi masih akan berlanjut, terutama jika pemerintah tidak segera merespons tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat.
Pengamat politik menilai viralnya tagar jadi momentum bagi oposisi dan masyarakat sipil awasi kebijakan pemerintah. Dengan meningkatnya partisipasi publik dalam menyuarakan aspirasi, harapan akan kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada rakyat tetap terbuka.
Pertanyaannya, apakah pemerintah akan mendengar atau justru semakin menutup mata terhadap suara rakyat?