Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk bulan Ramadhan tahun ini menuai perhatian serius dari berbagai kalangan, termasuk Partai X. Meski program ini dinilai memiliki tujuan untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi siswa saat berbuka puasa, potensi makanan basi menjadi ancaman yang tidak boleh diabaikan. Rinto Setiyawan, anggota Majelis Tinggi Partai X, menegaskan bahwa program ini harus dijalankan dengan prinsip efektivitas, efisiensi, dan transparansi sesuai dengan visi Partai X.
Program MBG dan Potensi Makanan Basi
Kepala BGN, Dadan Hindayana, sebelumnya telah memastikan bahwa menu MBG yang akan dibagikan kepada siswa, seperti telur, kurma, buah, susu, sayuran, dan kue kering fortifikasi, dirancang untuk tahan hingga waktu berbuka puasa. Namun, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa potensi makanan basi masih menjadi tantangan serius. Misalnya, Ombudsman Jawa Timur pernah menemukan kasus buah dan sayur basi dalam program MBG di SMPN 13 Surabaya.
Rinto Setiyawan, selaku perwakilan Partai X, menyoroti bahwa program MBG harus dipastikan tidak hanya efektif dalam distribusi, tetapi juga transparan dalam pelaksanaannya.
Jika tidak dikelola dengan baik, potensi makanan basi bisa merugikan masyarakat dan mencederai tujuan program,” ujar Rinto dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Prinsip Partai X: Efektivitas, Efisiensi, dan Transparansi
Partai X, yang dikenal dengan prinsip-prinsipnya dalam membangun tata kelola negara yang baik, menekankan bahwa setiap kebijakan publik harus dijalankan dengan efektif, efisien, dan transparan. Menurut Rinto, program MBG harus memenuhi prinsip-prinsip tersebut agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Pemerintah, sebagai pihak yang diberi kewenangan oleh rakyat, harus memastikan bahwa setiap tahap pelaksanaan program ini diawasi dengan ketat. Mulai dari pemilihan bahan makanan, proses pengemasan, hingga distribusi, semuanya harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel,” tegas Rinto.
Ia juga menambahkan bahwa Partai X akan terus mengawasi pelaksanaan program ini. “Kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi kami juga akan kritis terhadap setiap potensi penyimpangan atau ketidaksiapan yang bisa merugikan masyarakat,” ujarnya.
Kesiapan BGN dan Pengawasan Ketat
BGN telah melakukan uji coba pembagian MBG selama pekan terakhir untuk memastikan kesiapan program ini. Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk melaksanakan program tersebut selama bulan Ramadhan. “Kami sudah siap, dan menu yang disiapkan dirancang untuk tahan hingga waktu berbuka,” kata Dadan.
Namun, Rinto Setiyawan mengingatkan bahwa uji coba saja tidak cukup. “Pengawasan ketat harus dilakukan secara berkelanjutan, terutama selama bulan Ramadhan. Pemerintah harus melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan lembaga independen, untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai rencana,” ujar Rinto.
Dukungan dan Partisipasi Masyarakat
Selain pengawasan dari pemerintah dan lembaga terkait, Rinto juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memastikan keberhasilan program MBG. “Orang tua dan guru bisa menjadi mitra strategis dalam memastikan bahwa makanan yang diterima anak-anak benar-benar dalam kondisi baik. Ini adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Kesimpulan
Program MBG di bulan Ramadhan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Namun, potensi makanan basi menjadi ancaman serius yang tidak boleh diabaikan. Dengan prinsip efektivitas, efisiensi, dan transparansi yang diusung oleh Partai X, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.