By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 19 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Dampak Kerusakan Ekologis yang Tidak Pernah Masuk Hitungan Kebijakan
Pemerintah

Dampak Kerusakan Ekologis yang Tidak Pernah Masuk Hitungan Kebijakan

Diajeng Maharani
Last updated: December 17, 2025 1:30 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Banjir berulang, longsor, kekeringan, hingga rusaknya sumber penghidupan warga terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Namun dalam banyak kebijakan pembangunan, kerusakan ekologis justru tidak pernah benar-benar masuk dalam hitungan utama. Negara sibuk menghitung nilai investasi, pertumbuhan ekonomi, dan target proyek, sementara biaya ekologis dan penderitaan rakyat diperlakukan seolah tidak pernah ada.

Sejumlah daerah di Indonesia mengalami bencana hidrometeorologi yang berulang dalam waktu berdekatan. Di kawasan hulu yang mengalami pembukaan hutan untuk tambang, perkebunan, dan infrastruktur, banjir dan longsor semakin sering terjadi. Namun setiap bencana kembali disebut sebagai “faktor cuaca ekstrem”, tanpa evaluasi serius terhadap perubahan bentang alam akibat kebijakan perizinan.

Akibatnya, akar masalah tidak pernah disentuh, dan bencana diperlakukan sebagai peristiwa alam semata.

Ekologi Dipinggirkan dari Proses Pengambilan Keputusan

Dalam banyak keputusan strategis, analisis dampak lingkungan sering kali menjadi formalitas. Kerusakan hutan, hilangnya daerah resapan air, serta pencemaran sungai jarang menjadi dasar untuk menghentikan atau mengoreksi proyek yang sudah berjalan.

Ketika ekologi tidak diposisikan sebagai variabel utama, kebijakan publik kehilangan kemampuan melindungi kehidupan jangka panjang rakyat.

Rakyat Menanggung Biaya yang Tidak Pernah Dicatat

Kerusakan ekologis selalu melahirkan biaya sosial: rumah rusak, lahan pertanian gagal panen, air bersih tercemar, hingga hilangnya mata pencaharian. Namun semua kerugian ini tidak pernah masuk dalam neraca kebijakan negara.

You Might Also Like

Katanya Bencana Alam, Padahal Ulah Kebijakan Penguasa
KPK Panggil Eks Direktur BUMN, Partai X: Korupsi Tak Habis, Rakyat Jadi Saksi!
Banjir Bandang Adalah Catatan Kegagalan dari Dua Level Kekuasaan
PCO Sebut Program CKG Titik Awal, Partai X: Apakah Program Menjangkau yang Paling Membutuhkan atau Sekadar Pencitraan?

Yang dihitung adalah keuntungan proyek, sementara yang diabaikan adalah penderitaan warga yang harus bertahan di tengah dampak lingkungan yang semakin parah.

Tanggapan Rinto Setiyawan: Negara Gagal Jika Mengabaikan Ekologi

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa pengabaian dampak ekologis adalah bentuk kegagalan negara menjalankan tugas dasarnya.

“Tugas negara itu jelas: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ketika kerusakan ekologis dibiarkan dan tidak masuk hitungan kebijakan, berarti negara gagal melindungi. Ketika rakyat menanggung dampak tanpa perlindungan, berarti negara tidak melayani. Dan ketika izin terus dikeluarkan tanpa kontrol, berarti negara salah dalam mengatur,” tegas Rinto.

Ia menekankan bahwa lingkungan hidup bukan isu tambahan, melainkan fondasi keselamatan rakyat.

Selama ini, respons negara cenderung berhenti pada penanganan darurat. Bantuan disalurkan, pernyataan disampaikan, namun kebijakan yang melahirkan kerusakan tetap dipertahankan. Tanpa perubahan kebijakan, bencana hanya akan terus berulang dengan skala yang semakin besar.

Pola ini menunjukkan kegagalan struktural, bukan sekadar kelemahan teknis.

Solusi: Memasukkan Ekologi ke Jantung Kebijakan

Untuk menghentikan siklus kerusakan yang terus berulang, langkah konkret harus segera dilakukan:

  • Jadikan dampak ekologis sebagai faktor utama dalam setiap kebijakan pembangunan
    Bukan pelengkap, apalagi formalitas.
  • Hentikan proyek dan izin di wilayah dengan daya dukung lingkungan kritis
    Keselamatan rakyat harus diutamakan.
  • Lakukan evaluasi kebijakan berbasis dampak nyata di lapangan
    Bukan sekadar laporan administratif.
  • Libatkan masyarakat terdampak dalam proses pengambilan keputusan
    Mereka yang menanggung risiko harus didengar.
  • Tegaskan kembali peran negara sebagai pelindung, pelayan, dan pengatur
    Bukan fasilitator kerusakan.

Kerusakan ekologis bukan sekadar isu lingkungan, melainkan persoalan keadilan dan keselamatan rakyat. Selama dampaknya tidak masuk hitungan kebijakan, negara akan terus gagal menjalankan mandatnya.

Melindungi rakyat berarti melindungi ruang hidupnya. Dan tanpa keberanian mengoreksi kebijakan, kerusakan hari ini akan menjadi bencana yang diwariskan ke masa depan.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Perpanjangan Izin Tambang Otomatis, Oligarki Kian Mengukuhkan Cengkeramannya
Next Article Anggaran MBG Tertunda, Desak Pemerintah Lanjutkan Program Tanpa Pembatalan

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pratikno mengatakan Universitas Terbuka (UT) menjadi jembatan utama pembelajaran digital bagi komunitas yang sulit mengakses kampus.
Pendidikan

Kuliah Digital di Pesantren, Partai X: Wi‑Fi Masuk Kelas, Tapi Harga Kuota Tetap Mencekik!

July 14, 2025
Pemerintah

Penghematan Anggaran, Tapi Bikin Rakyat Tekor, Partai X: Siapa Sebenarnya yang Dihemat?

May 8, 2025
Pemerintah

Adu Data Purbaya dan Dedi, Partai X: Dana Mengendap, Rakyat Tenggelam!

October 24, 2025
Kisah Kholila, seorang pengamen perempuan asal Kelurahan Lumpur, Gresik, Jawa Timur, menjadi viral. Ia meminta bantuan publik
Sosial

Pengamen Gresik Tak Pernah Dapat Bansos, Partai X: Kamera Datang, Bansos Tiba Kalau Tidak Viral Rakyat Terlupa!

July 7, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.