By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 3 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Ketika Wakil Rakyat Tak Bisa Lagi Dikoreksi, Demokrasi Mulai Sakiti
Pemerintah

Ketika Wakil Rakyat Tak Bisa Lagi Dikoreksi, Demokrasi Mulai Sakiti

Diajeng Maharani
Last updated: December 1, 2025 2:27 pm
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id – Demokrasi lahir dari keberanian rakyat untuk mengoreksi kekuasaan. Namun demokrasi mulai sakit ketika wakil rakyat merasa dirinya kebal terhadap kritik. Ketika mereka yang dipilih oleh rakyat tidak lagi mau mendengar suara rakyat, sistem perwakilan berubah menjadi sistem penguasaan.

Di titik itulah demokrasi kehilangan rohnya. Karena demokrasi bukan tentang siapa yang duduk di kursi kekuasaan, tetapi tentang siapa yang berhak mengoreksi kekuasaan itu.

Wakil yang Tidak Mau Dikoreksi Berarti Tidak Mau Diwakili

Seorang wakil rakyat sejatinya bekerja atas mandat. Mandat itu bukan hadiah, tetapi amanah. Namun ketika kritik dianggap sebagai ancaman, atau koreksi dianggap sebagai tindakan melawan, maka wakil rakyat telah lupa bahwa dirinya hanyalah pelayan kedaulatan rakyat.

Sikap anti-kritik adalah tanda bahwa seorang wakil tidak lagi bekerja untuk rakyat, melainkan untuk kenyamanan dirinya sendiri. Wakil yang tidak mau dikoreksi pada dasarnya tidak mau diwakili.

Demokrasi Memburuk Ketika Kekuasaan Menjadi Terlalu Nyaman

Demokrasi mulai melukai ketika kekuasaan dibiarkan terlalu nyaman. Tanpa pengawasan, kekuasaan akan membesar melampaui batasnya sendiri. Ketika kenyamanan kekuasaan tidak lagi terganggu oleh suara rakyat, maka demokrasi menjadi formalitas tanpa makna substantif.

Demokrasi membutuhkan gesekan moral, bukan tepuk tangan palsu. Demokrasi membutuhkan kontrol, bukan pemujaan.

You Might Also Like

BSN Diminta Sembuhkan Industri Wisata Medis, Partai X: Ini Terapi atau Sekadar Branding?
Prabowo Tegaskan Supremasi Sipil, Partai X: Jangan Lupa Hak Rakyat!
Presiden Sebut Impor BBM Hambat Anggaran Pendidikan, Partai X: Kenapa Baru Sekarang Tersadar?
Mendagri Alihkan TKD, Partai X: Efisien Buat Pejabat, Rakyat Terus Tercekik!

Rakyat sebagai Pemilik Kedaulatan Harus Bisa Mengingatkan

Dalam negara yang sehat, rakyat adalah hakim moral bagi para wakilnya. Bukan sebaliknya. Ketika wakil rakyat menolak koreksi, yang sesungguhnya terjadi adalah pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat.

Rakyat bukan penonton dalam demokrasi. Rakyat adalah pemilik negara. Tanpa keberanian rakyat untuk mengingatkan, demokrasi akan dipenuhi pejabat yang lupa diri dan lembaga yang kehilangan fungsi pelayanan publik.

Bahaya Ketika Wakil Rakyat Merasa Lebih Tinggi dari Hukum

Demokrasi runtuh bukan karena kritik, tetapi karena kesombongan kekuasaan. Ketika wakil rakyat merasa dirinya tidak bisa disentuh hukum, tidak bisa dikoreksi publik, dan tidak bisa diawasi, maka ia bukan lagi wakil rakyat ia telah berubah menjadi penguasa kecil dalam negara demokrasi.

Dan penguasa yang tidak mau dikoreksi akan menarik demokrasi menuju otoritarianisme halus.

Negara Bukan Milik Pejabat, Negara Adalah Milik Rakyat

Salah satu kesalahan paling fatal dalam kehidupan bernegara adalah menganggap bahwa kritik terhadap pejabat berarti kritik terhadap negara. Negara jauh lebih besar, lebih mulia, dan lebih abadi daripada jabatan mana pun.

Ketika wakil rakyat tidak mau dikoreksi, sesungguhnya yang rusak bukan rasa hormat terhadap negara, tetapi cara mereka memahami negara. Negara adalah milik rakyat. Pemerintah dan wakil rakyat hanyalah pelaksana sementara.

Demokrasi Kuat Jika Wakil Rakyat Tunduk pada Sistem, Bukan Sistem Tunduk pada Mereka

Dalam demokrasi modern, seorang wakil rakyat tidak boleh berada di atas sistem. Mereka harus tunduk pada aturan, transparansi, dan pengawasan publik. Demokrasi memburuk ketika wakil rakyat merasa lebih tinggi daripada mekanisme kontrol yang seharusnya mengatur mereka.

Sistem hanya kuat jika pejabat mau diatur. Demokrasi hanya kuat jika kekuasaan mau dikoreksi.

Solusi: Mengembalikan Demokrasi ke Tangan Rakyat

Berdasarkan prinsip dan solusi dalam lampiran, demokrasi yang sehat harus diperkuat melalui:

  1. Musyawarah Kenegarawanan Nasional
    Sebagai mekanisme untuk memulihkan hubungan antara rakyat dan para wakilnya secara objektif dan beradab.
  2. Amandemen konstitusi yang menegaskan kembali kedaulatan rakyat. Agar koreksi terhadap wakil rakyat bukan hanya hak moral, tetapi juga hak konstitusional.
  3. Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah. Agar kritik terhadap pejabat tidak pernah dianggap kritik terhadap negara.
  4. Reformasi hukum berbasis kepakaran. Agar wakil rakyat tidak bisa bersembunyi di balik celah hukum.
  5. Digitalisasi total birokrasi dan proses legislasi. Agar rakyat dapat mengawasi keputusan wakilnya secara transparan.
  6. Pemurnian nilai Pancasila dalam praktik pemerintahan. Agar wakil rakyat kembali berorientasi pada keadilan dan persatuan, bukan kekuasaan.

Ketika wakil rakyat tidak bisa lagi dikoreksi, demokrasi tidak mati seketika ia sakit. Dan ketika demokrasi sakit, yang paling terluka adalah rakyat.

Negara akan kuat jika rakyat berani mengingatkan. Demokrasi akan sembuh jika wakil rakyat mau dibimbing oleh suara publik. Dan masa depan akan membaik jika kekuasaan kembali pada tempatnya melayani, bukan dilayani.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Transformasi Bangsa Dimulai dari Transformasi Diri Transformasi Bangsa Dimulai dari Transformasi Diri
Next Article Mandat dari Rakyat, Tapi Tidak Bisa Dicabut Rakyat Di Sini Masalahnya

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

MK Tolak Gugatan Kolom Agama, Partai X: Kebebasan Rakyat Jangan Dipangkas!

September 30, 2025
Pemerintah

Prabowo Dengar Aspirasi, Partai X: Rakyat Sudah Teriak Sejak Lama

September 2, 2025
Sosial

KPK Bicara Harmoni di Hari Waisak, Partai X: Korupsi Tak Hilang Pakai Doa, Tapi Penindakan Tegas!

May 13, 2025
Pemerintah

RUU BUMN Tinggal Ketok Palu, Partai X: Pastikan BUMN untuk Rakyat, Bukan Segelintir!

September 30, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.