beritax.id – Negara ibarat rumah besar yang berdiri di atas fondasi perjuangan para pendiri bangsa. Di rumah itulah seluruh warga negara seharusnya merasa aman, terlindungi, dan sejahtera. Namun kini, rumah itu mulai retak. Nilai-nilai kebangsaan luntur, moral publik melemah, dan kepercayaan pada institusi negara menurun.
Dalam situasi seperti ini, harapan baru justru lahir dari generasi muda Generasi Z. Mereka bukan hanya pewaris bangsa, tetapi calon penjaga rumah negara. Dengan semangat kritis dan kemampuan digital, mereka memiliki potensi besar untuk menghidupkan kembali keadaban dan menegakkan kembali kedaulatan rakyat.
Suara Partai X: Rakyat Adalah Pemilik, Negara Hanyalah Alat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, mengingatkan kembali makna mendasar dari keberadaan negara. “Tugas negara itu tiga loh melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegasnya. “
Namun, ketika fungsi ini terbalik, rakyat malah menjadi yang diatur tanpa perlindungan dan pelayanan yang adil.”
Menurutnya, kerusakan sistem sering kali berawal dari lupa pada konsep kedaulatan rakyat. Negara bukanlah milik penguasa, melainkan alat rakyat untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan. Karena itu, perlu generasi baru yang sadar, berjiwa negarawan, dan memiliki keberanian moral untuk menegakkan kebenaran.
Prinsip Partai X: Mengembalikan Negara ke Jalan Lurus
Partai X meyakini bahwa inti persoalan bangsa hari ini bukan sekadar ekonomi atau pemerintahan, tetapi hilangnya orientasi moral dan arah negara dari cita-cita proklamasi.
Prinsip dasar Partai X menegaskan bahwa:
- Negara harus kembali menjadi alat rakyat, bukan kendaraan kekuasaan.
- Kekuasaan wajib disertai tanggung jawab moral dan nurani.
- Pemerintah harus siap diatur oleh rakyat, bukan sebaliknya.
- Keadilan sosial adalah tujuan akhir dari seluruh sistem kenegaraan.
Dengan berpegang pada prinsip ini, Partai X berkomitmen memperjuangkan sistem yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat. Hanya dengan cara itulah Pancasila bisa benar-benar hidup dalam praktik bernegara, bukan sekadar seremonial.
Generasi Z Sebagai Penjaga Nilai dan Etika Publik
Generasi Z tumbuh di era informasi, di mana arus data dan opini mudah memecah perhatian. Namun di tangan mereka pula, masa depan bangsa bisa dipulihkan. Mereka memiliki kecerdasan digital, keberanian berbicara, dan daya adaptasi tinggi. Yang dibutuhkan hanyalah arah moral yang jelas.
Partai X melihat Generasi Z sebagai penjaga baru rumah negara generasi yang bukan sekadar aktif di media sosial, tetapi juga peduli pada isu keadilan, lingkungan, dan integritas publik. Dalam pandangan Partai X, mereka harus dibimbing menjadi negarawan muda yang berpikir kritis namun tetap beretika.
Solusi Partai X: Membangun Ekosistem Negarawan Muda
Sebagai langkah nyata, Partai X melalui X Institute merumuskan tiga strategi utama:
- Gerakan Sinau Kebangsaan, ruang belajar bagi anak muda untuk memahami pemerintahan, etika publik, dan tanggung jawab sosial secara mendalam.
- Sekolah Negarawan, wadah pembentukan karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai Pancasila dan prinsip moralitas publik.
- Program Literasi Digital Kebangsaan mengubah dunia maya menjadi ruang produktif untuk pendidikan rakyat.
“Kalau rumah negara ingin kembali kokoh, maka generasi mudanya harus menjadi tukang kayu, arsitek, sekaligus penjaganya,” tegas Prayogi.
Penutup: Dari Penonton Menjadi Penjaga
Partai X percaya bahwa masa depan Indonesia akan ditentukan oleh sejauh mana generasi mudanya berani bertanggung jawab. Mereka bukan hanya pewaris, tapi pelanjut cita-cita kemerdekaan. Dalam semangat kritis, obyektif, dan solutif, Partai X mengajak seluruh anak muda untuk tidak lagi menjadi penonton, tetapi menjadi penjaga rumah negara. Negara ini akan selamat bukan karena kekuasaannya kuat, tetapi karena rakyatnya sadar bahwa kedaulatan sejati ada di tangan mereka.



