beritax.id — Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri mencatat 531 pemerintah daerah melahirkan 36.742 inovasi dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025. Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo menyebut capaian ini menjadi partisipasi tertinggi sejak penghargaan tersebut dimulai pada tahun 2007. “Pelaporan data inovasi mencapai 36.742, diikuti 531 pemerintah daerah dengan tingkat partisipasi hampir 97 persen,” kata Yusharto di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pengukuran dilakukan secara independen oleh Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin untuk memastikan kualitas inovasi daerah berjalan objektif dan terukur.
Kinerja Daerah Terus Meningkat
Menurut Yusharto, jumlah inovasi meningkat 15,83 persen dibandingkan 2024, menunjukkan tren kemandirian daerah yang terus berkembang. Rangkaian penilaian IGA dilakukan dalam empat tahap, mulai dari penjaringan, pengukuran, presentasi kepala daerah, hingga peninjauan lapangan. Tema wajib inovasi unggulan untuk provinsi, kabupaten, dan kota berfokus pada peningkatan pendapatan asli daerah dan pengendalian inflasi. Namun, BSKDN juga menyoroti adanya kesenjangan antarwilayah karena 75 persen inovasi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Partai X: Inovasi Adalah Pilar Kemandirian
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menilai capaian inovasi ini adalah bukti nyata kemandirian daerah. “Negara punya tiga tugas utama: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Inovasi adalah wujud pelayanan sejati,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah yang inovatif menunjukkan semangat membangun tanpa bergantung sepenuhnya pada pusat. “Daerah yang berdaya adalah fondasi negara yang kuat. Kemandirian ekonomi daerah adalah kedaulatan bangsa,” lanjutnya.
Peringatan Partai X: Jangan Lengah Terhadap Judi Online
Prayogi menyoroti bahwa kemajuan daerah akan sia-sia bila tidak diiringi dengan moral publik yang kuat. “Di tengah inovasi, kita justru dihadapkan pada maraknya judi online yang merusak sendi sosial masyarakat,” tegasnya.
Ia menilai pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi menutup celah digital yang dimanfaatkan jaringan judi online. Menurut Partai X, keberhasilan inovasi daerah harus dibarengi dengan pembangunan karakter dan perlindungan generasi muda dari degradasi moral.
Prinsip Partai X: Pemerintah Pelayan, Rakyat Pemilik Negara
Partai X menegaskan bahwa kedaulatan sejati berada di tangan rakyat, bukan di atas meja kekuasaan. Dalam pandangan Partai X, pemerintah hanya pelaksana mandat rakyat, sedangkan rakyatlah pemegang otoritas tertinggi negara. Prinsip ini mengharuskan setiap kebijakan publik, termasuk inovasi daerah, mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. “Setiap inovasi harus menjawab kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar memenuhi target administratif atau penghargaan,” tegas Prayogi.
Solusi Partai X: Inovasi Berbasis Kepakaran dan Moral Publik
Partai X menawarkan tiga langkah konkret untuk memperkuat arah inovasi daerah. Pertama, memperkuat kapasitas teknokratis daerah melalui kolaborasi dengan universitas dan lembaga riset nasional. Kedua, membangun sistem pengawasan digital transparan agar setiap inovasi dapat diakses publik secara terbuka. Ketiga, menegakkan regulasi moral publik dengan pemberantasan judi online dan pembinaan nilai sosial berbasis komunitas. “Daerah yang inovatif dan bermoral akan menjadi benteng ketahanan bangsa,” pungkas Prayogi dengan nada tegas.



