beritax.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Danantara dipastikan akan mendapat keuntungan dari penerbitan Patriot Bond. Meski demikian, Purbaya mengakui dirinya belum membedah detail tentang obligasi tersebut dan mengungkapkan bahwa penerbitan Patriot Bond adalah urusan Danantara dan investor.
Purbaya juga menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam desain Patriot Bond, dan oleh karena itu tidak bisa memastikan apakah obligasi tersebut adil atau tidak.
Patriot Bond adalah instrumen pembiayaan yang lazim digunakan negara besar seperti Jepang dan AS untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional. Namun, dengan yield yang hanya 2 persen, jauh lebih rendah dari standar obligasi lain di Indonesia, hal ini menimbulkan perdebatan terkait keadilan dan keuntungan yang didapatkan.
Meskipun demikian, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa inisiatif penerbitan Patriot Bond ini bertujuan untuk membuka ruang bagi pengusaha nasional dalam berkontribusi. Ia memastikan penerbitan obligasi ini dilakukan dengan transparansi dan tata kelola yang baik.
Partai X: Keuntungan Besar untuk Segelintir Pihak, Rakyat Terabaikan
Menanggapi penerbitan Patriot Bond, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mempertanyakan siapa yang sebenarnya diuntungkan dari instrumen ini.
“Tugas negara itu tiga loh melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kalau negara hanya menguntungkan segelintir konglomerat, lalu bagaimana nasib rakyat?” ujar Rinto.
Ia menilai meskipun Danantara dan para konglomerat diuntungkan, keuntungan tersebut tidak langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat. “Penerbitan Patriot Bond ini hanya menguntungkan investor besar, sementara rakyat hanya menerima risiko,” lanjutnya.
Partai X mengingatkan bahwa jika kemandirian pembiayaan nasional menjadi tujuan utama. Kebijakan ini harus memastikan bahwa hasilnya tidak hanya dirasakan oleh pihak-pihak tertentu, tetapi juga oleh rakyat. “Keuntungan harus lebih merata, bukan hanya dalam bentuk keuntungan finansial bagi segelintir orang,” tegas Rinto.
Prinsip Partai X: Negara Harus Berpihak pada Rakyat
Partai X berpegang pada prinsip bahwa negara harus dijalankan untuk melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara efektif, efisien, dan transparan.
“Pemerintah tidak boleh mengabaikan hak rakyat untuk merasakan manfaat dari kebijakan fiskal. Patriot Bond yang hanya menguntungkan segelintir investor besar bukanlah solusi bagi kemajuan ekonomi bangsa,” tegas Rinto.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan fiskal seperti ini harus memperhatikan keadilan sosial. Bukan hanya berbicara soal angka dan pertumbuhan ekonomi makro. “Jika negara hanya fokus pada keuntungan bagi pengusaha besar, maka negara kehilangan tanggung jawabnya terhadap kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.
Solusi Partai X: Kebijakan Fiskal yang Berorientasi pada Kesejahteraan Rakyat
Partai X menawarkan beberapa langkah untuk memastikan bahwa kebijakan fiskal, termasuk penerbitan obligasi seperti Patriot Bond, lebih berpihak pada rakyat dan bukan hanya pada segelintir pejabat:
- Reformasi Kebijakan Fiskal Berbasis Kesejahteraan Rakyat.
- Diversifikasi Sumber Pembiayaan Negara.
- Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana Publik.
- Pemberdayaan UMKM dan Sektor Riil.
- Musyawarah Kenegarawanan untuk Kebijakan Fiskal yang Inklusif.
Partai X menegaskan bahwa kebijakan fiskal, termasuk penerbitan Patriot Bond, harus memperhatikan kesejahteraan rakyat.
“Jika negara hanya menguntungkan pejabat bisnis dan pengusaha besar, maka negara gagal menjalankan tugasnya,” kata Rinto Setiyawan.