beritax.id – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa Persatuan Umat Islam (PUI) memiliki sinergitas kuat dengan pemerintah. Menurutnya, PUI telah sinergi melalui program Gerakan Nasional Wakaf Pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Perhatian Presiden untuk pangan luar biasa sekali. Kami mohon kepada PUI untuk terus sinergi,” ujar Wapres di Medan. Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri penutupan Muktamar Ke-15 Persatuan Umat Islam, Jumat, sebagaimana tertuang dalam keterangan resmi.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan bahwa provinsi yang ia pimpin masih berada di peringkat tertinggi penyalahgunaan narkoba. “Kami masih menjadi provinsi nomor satu penyalahgunaan narkoba. Ini tantangan besar menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Partai X: Pemerintah Harus Lindungi, Layani, dan Atur Rakyat secara Berkeadilan
Menanggapi hal itu, Prayogi R Saputra, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh hanya menumpang pujian. “Tugas pemerintah itu tiga: melindungi, melayani, dan mengatur rakyat,” katanya.
Prayogi mengingatkan, pujian atas sinergi ormas jangan menutupi kegagalan kebijakan. “Jangan sampai persatuan di mimbar, tapi terpecah dalam kebijakan,” katanya. Ia juga menyoroti inkonsistensi negara dalam menuntaskan krisis narkoba dan pangan.
Menurut prinsip Partai X, pemerintah hanyalah sebagian kecil rakyat yang diberi mandat, bukan pemilik kekuasaan. Kedaulatan tetap milik rakyat. Pemerintah wajib menjalankan mandat itu secara efektif, efisien, dan transparan untuk mewujudkan kesejahteraan.
Partai X menilai persoalan bangsa seperti narkoba dan pangan tidak bisa diatasi dengan seremoni dan narasi belaka. Dibutuhkan perubahan sistemik dan strategi berbasis kepakaran, bukan sekadar pidato populis.
Solusi Partai X: Pendidikan Jadi Kunci, Sekolah Negarawan Harus Diaktifkan
Prayogi juga menegaskan pentingnya menghidupkan pendidikan politik sejak dini. “Bukan sekadar program sosial, tapi pembentukan karakter negarawan sejak sekolah,” katanya. Ia menyoroti peran Sekolah Negarawan sebagai lembaga pendidikan politik berbasis nilai-nilai Pancasila.
Menurutnya, Sekolah Negarawan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencetak generasi anti narkoba dan pejuang ketahanan pangan. “Kami di X-Institute telah membangun platform pendidikan politik berbasis integritas dan kebangsaan,” ungkapnya.
Partai X mendorong agar pemerintah dan ormas tidak hanya berhenti di atas panggung. “Gerakan bangsa butuh kepemimpinan berbasis integritas, bukan hanya seremoni,” tegas Prayogi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam musyawarah kenegarawan nasional.
Sebagai langkah konkret, Partai X mendorong reformasi birokrasi berbasis kepakaran dan sistem digital cerdas. “Tanpa itu, kita akan terus bicara tentang narkoba dan pangan, tapi tak pernah selesai,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Prayogi menegaskan bahwa Indonesia hanya bisa maju jika dipimpin oleh negarawan sejati. “Bukan sekadar manajer panggung yang lihai bicara, tapi pemimpin yang tahu arah,” ujarnya.