beritax.id – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan menyatakan dukungan terhadap perjuangan pengemudi ojek online (ojol). Dukungan tersebut disampaikan menjelang aksi demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan pada Selasa, 20 Mei 2025.
Diperkirakan sebanyak 500 ribu pengemudi ojol akan mematikan aplikasi dan turun ke jalan menuntut keadilan. Aksi ini menyasar Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI, dan berpotensi menyebabkan kemacetan di banyak titik Jakarta.
Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia menyatakan bahwa aksi ini merupakan puncak kekecewaan. Mereka menilai aplikator melanggar regulasi dan pemerintah kurang hadir melindungi.
Partai X: Negara Hadir di Kata, Absen di Lapangan
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menilai bahwa dukungan Wamenaker tidak cukup. Pemerintah wajib hadir dalam tindakan, bukan hanya ucapan.
“Kalau rakyat turun ke jalan, pemerintah justru naik ke panggung. Ini kebalikan dari prinsip pelayanan,” tegas Prayogi. Ia mengingatkan, tugas pemerintah itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat, bukan sebaliknya.
Partai X menyayangkan bahwa negara baru bergerak setelah tekanan publik. Seharusnya negara hadir sebelum jeritan rakyat menjadi demonstrasi massal.
Partai X memandang bahwa rakyat adalah pemilik negara, bukan objek pengaturannya. Pemerintah hanyalah pelaksana mandat dari rakyat. Ketika pengemudi ojol turun ke jalan, itu sinyal kuat bahwa mandat sedang digugat.
Pemerintah tidak boleh bersembunyi di balik regulasi kabur. Negara harus menjadi penengah, bukan pembela korporasi. Setiap ketidakadilan terhadap mitra ojol mencerminkan krisis peran negara dalam era digital.
Solusi Partai X untuk Perlindungan Mitra Ojol
- Bentuk Regulasi Khusus Perlindungan Mitra Aplikasi
- Wajibkan Kontrak Kerja Transparan antara Ojol dan Aplikator
- Insentif Pemerintah untuk Layanan Publik Berbasis Ojol Lokal
- Bangun Badan Pengawasan Aplikator Digital
- Sediakan Skema Jaminan Sosial Khusus Pekerja Digital
Partai X menegaskan bahwa pemimpin masa depan harus belajar dari realitas di jalanan, bukan hanya di ruangan pendingin. Melalui Sekolah Negarawan, Partai X mendidik kader yang memahami jeritan rakyat kecil dan siap berpihak pada mereka.
Sekolah ini menanamkan nilai Pancasila sebagai pijakan moral dan logika kebijakan. Seorang negarawan tidak akan diam ketika rakyat ditindas oleh sistem ekonomi digital yang tidak adil.
Partai X mendesak negara untuk benar-benar hadir, bukan hanya pasang panggung saat ada tekanan publik. Turunnya rakyat ke jalan adalah tanda negara gagal menyerap suara dari bawah.