By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 15 June 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Struktur Negara Cacat Telah Lahirkan Raja-Raja Kecil di Republik Ini
Pemerintah

Struktur Negara Cacat Telah Lahirkan Raja-Raja Kecil di Republik Ini

Diajeng Maharani
Last updated: June 14, 2025 6:54 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan – Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Di balik jargon demokrasi dan pemerintahan modern, kita sedang menyaksikan sesuatu yang sangat purba sedang tumbuh subur raja-raja kecil. Fenomena ini bukan hanya simbolik. Mereka hadir nyata di berbagai sudut pemerintahan, lembaga negara, hingga institusi pendidikan. Mereka bukan dipilih rakyat, tapi dibentuk oleh cacatnya struktur negara, sebuah sistem yang jauh dari manajemen modern seperti yang dijalankan oleh big corporate.

Sebuah perusahaan besar, multinasional, dengan reputasi dan standar internasional tentu tidak akan membiarkan struktur organisasinya dipenuhi oleh konflik kepentingan, pemborosan, atau kekuasaan yang tak terkontrol. Namun ironi terjadi: negara, yang mengelola hidup ratusan juta rakyat, justru beroperasi seperti perusahaan yang salah urus. Parahnya lagi, tanpa mekanisme evaluasi yang sehat.

Di pusat kekuasaan, kita melihat lahirnya oligarki, segelintir elite yang mengendalikan kebijakan, anggaran, bahkan arah pembangunan. Tapi bersamaan dengan itu, di bawahnya juga bermunculan raja-raja kecil, pemilik kuasa lokal yang tidak bertanggung jawab kepada rakyat, melainkan kepada jaringan kekuasaan di atasnya.

Lihat saja di lingkungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Banyak direksi dan komisaris tidak hanya menjalankan tugas formalnya, tapi juga menyuburkan perusahaan boneka. Proyek-proyek pendukung seperti pemeliharaan gedung, sistem keamanan, hingga katering rutin kerap disubkontrakkan ke perusahaan yang secara de facto terafiliasi dengan mereka sendiri atau keluarganya. Jabatan publik dijadikan celah bisnis privat.

Hal ini juga terjadi di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Tak jarang, posisi direktur dipakai bukan sebagai tanggung jawab, tapi sebagai kesempatan mengatur lalu lintas proyek dan dana publik ke kelompoknya sendiri.

Lalu bagaimana di dunia akademik?

Tak kalah mengejutkan. Di banyak universitas negeri, telah muncul praktik serupa dalam unit-unit bisnis kampus, seperti rumah sakit pendidikan atau pusat riset. Rumah sakit milik universitas yang seharusnya menopang layanan dan pembelajaran, justru selalu rugi secara finansial. Mengapa? Karena di dalamnya ada raja kecil yang menentukan jalur distribusi, belanja operasional, hingga rekrutmen. Padahal, sistem seharusnya berbasis pada transparansi dan efisiensi ilmiah.

You Might Also Like

Rencana Prabowo Pangkas Anggaran ke Putaran 3 Tembus Rp750 T, Partai X: Jangan Korbankan Rakyat!
Kode Etik dan Integritas Digaungkan AKPI! Partai X: Jangan Cuma Slogan!
Partai X Soroti Rp1 Triliun Hilang di Taspen: Bukti Pejabat Bukan Lagi TKI, Tapi TKW (Tenaga Korupsi Warga)
KPK Usut Jejak SYL, Partai X: Jangan Cuma Tanya Bawahan, Bongkar Juga Jaringan Kekuasaan!

Ujung-ujungnya? Rakyatlah yang dikorbankan.

Ketika BUMN rugi, mereka dengan enteng minta dana talangan dari APBN. Jika APBN tidak cukup, maka pajak pusat dinaikkan.

Ketika BUMD rugi, solusinya bukan pembenahan sistem, tapi kenaikan pajak daerah.

Ketika unit bisnis kampus seperti rumah sakit merugi, mereka minta subsidi dari kantor pusat universitas. Maka kantor pusat akan menaikkan UKT (Uang Kuliah Tunggal) mahasiswa. Yang menanggung semua ini siapa? Lagi-lagi rakyat, mahasiswa, dan orang tua yang tidak punya pilihan

Apa kesimpulannya?

Kita sedang hidup dalam sistem yang rusak secara desain.
Ini bukan sekadar soal etika atau moral pribadi pejabat, tapi struktur tata negara kita memang membuka ruang untuk feodalisme baru. Ketiadaan kontrol lintas fungsi, lemahnya pemisahan kekuasaan, dan matinya mekanisme checks and balances membuat negara ini bukan dijalankan oleh manajer negara, melainkan oleh penguasa-penguasa kecil yang bermain kuasa di levelnya masing-masing.

Sudah waktunya kita bersikap. Amandemen kelima UUD 1945 bukan sekadar kebutuhan, tapi keharusan historis. Kita harus mendesain ulang struktur negara agar mengadopsi prinsip-prinsip tata kelola modern yang efektif, transparan, dan terdistribusi secara adil.

Kalau tidak, republik ini akan terus dijejali oleh raja-raja kecil yang tak terlihat, tapi merampok hak-hak rakyat setiap hari.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Gaji Hakim Naik, Pegawai Diminta Sabar, Partai X: Kerja Rakyat Jangan Diabaikan!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Gaji Hakim Naik, Pegawai Diminta Sabar, Partai X: Kerja Rakyat Jangan Diabaikan!

June 13, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

gratifikasi
Pemerintah

KPK Usut Gratifikasi Biaya Nikah Anak Pejabat, Partai X: Negara Jangan Jadi Tempat ‘Resepsi’ Uang Rakyat!

June 2, 2025
Internasional

Kerja Sama Tambang Indonesia-Australia: Partai X Bilang ‘Rakyat Pemilik Bus, Tapi Sopir Jual Kursi ke Negeri Kanguru!

May 5, 2025
Kriminal

Kasus Timah Rp300 T, Partai X Sorot Ketimpangan Hukuman Pejabat!

May 8, 2025
Kebijakan Pemerintah Saat Ini Sarat Janji, Minim Evaluasi, dan Terlalu Sering Gonta-Ganti!
Pemerintah

Kebijakan Pemerintah Saat Ini Sarat Janji, Minim Evaluasi, dan Terlalu Sering Gonta-Ganti!

June 4, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.