By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 3 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Sistem yang Lemah Melahirkan Pejabat yang Semakin Rakus
Pemerintah

Sistem yang Lemah Melahirkan Pejabat yang Semakin Rakus

Diajeng Maharani
Last updated: November 28, 2025 11:12 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam negara modern, sistem seharusnya menjadi pengendali utama perilaku pejabat. Namun ketika sistem lemah baik dalam prosedur, pengawasan, maupun moralitas pejabat akan mencari celah untuk memperluas keuntungan pribadi. Kekosongan aturan selalu diisi oleh kepentingan. Di ruang itulah kerakusan lahir.

Sistem yang lemah bukan hanya gagal mencegah penyimpangan, tetapi justru menciptakan peluang bagi penyalahgunaan wewenang. Pejabat tidak harus buruk secara pribadi untuk menjadi rakus; sistem yang longgar sering kali mengubah orang biasa menjadi aktor yang tergoda untuk mengambil lebih dari yang seharusnya.

Kekuasaan Tanpa Kendali Selalu Mengarah pada Penyimpangan

Kekuasaan membutuhkan batas. Tidak ada manusia yang kebal terhadap godaan. Namun ketika sistem tidak mampu memberikan batas yang jelas, pejabat merasa bebas memperluas pengaruh dan keuntungan. Pengawasan yang tidak efektif, sanksi yang tidak tegas, dan proses birokrasi yang mudah dimanipulasi membuat kekuasaan berjalan tanpa rem.

Inilah alasan mengapa negara dapat terlihat berjalan, tetapi sebenarnya meluncur menuju kerusakan. Ketika pejabat semakin rakus, negara semakin rapuh.

Rakyat yang Menanggung Akibat dari Sistem yang Rusak

Dalam negara yang sehat, rakyat merasakan hasil dari kebijakan yang baik. Namun ketika sistem lemah dan pejabat semakin rakus, rakyatlah yang menanggung bebannya. Harga kebutuhan melambung, layanan publik terganggu, lapangan kerja tidak berkembang, dan ruang hidup rakyat semakin sempit.

Kekuasaan yang lemah dalam integritas tetapi kuat dalam dominasi menciptakan ketidakadilan struktural. Rakyat menjadi penonton dari permainan kekuasaan, padahal merekalah pemilik negara.

You Might Also Like

Pemangkasan Anggaran Tak Ganggu Pembangunan, Partai X: Rakyat Justru Terabaikan!
Ketua Bappeda Jatim Dipanggil KPK, Partai X: Dana Hibah, Rakyat Terabaikan!
Patriot Bond Untungkan Danantara, Partai X: Rakyat Cuma Terima Risiko!
Purbaya Buka Layanan Aduan, Partai X Minta Perlindungan Pengusaha Terjamin

Kesalahan Mendasar: Negara dan Pemerintah Tidak Dipisahkan

Pola ini terus berulang karena pejabat sering menganggap dirinya sebagai penguasa  itu sendiri. Hasrusnya bisa memahami apa makana arti negara sebenarnya. 

Negara adalah entitas yang terdiri dari wilayah, rakyat, dan pemerintah yang dapat menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan dengan tujuan mewujudkan kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan seluruh rakyat.

Mereka merasa memiliki kewenangan absolut, bukan mandat terbatas. Ketika pemerintah tidak dibedakan dari negara, pejabat sulit menerima kritik, menolak pengawasan, dan merasa layak menikmati fasilitas tanpa batas. Pejabat adalah pelayan rakyat bukan penguasa harus bisa menempatkan diri bukan mementingkan kekuasaan atau kepentingan kelompok.

Sistem negara menjadi lemah ketika pejabat menjadi lebih kuat daripada institusi yang seharusnya mengawasi mereka.

Ketika Pancasila Tidak Menjadi Pedoman, Moralitas Negara Merosot

Pancasila seharusnya menjadi penuntun moral dalam menjalankan kekuasaan. Namun nilai ini tidak akan berfungsi jika hanya ditempatkan sebagai slogan seremonial. Sila keadilan sosial mustahil berjalan jika pejabat mengambil lebih dari porsi yang seharusnya. Sila permusyawaratan mustahil hidup jika keputusan diambil demi keuntungan segelintir orang.

Pancasila adalah perisai moral negara tetapi tidak akan bekerja jika sistemnya lemah.

Ketika penyimpangan tidak mendapat sanksi setimpal, ketika hukum tidak tajam kepada penguasa, ketika pelanggaran dianggap hal biasa, maka budaya impunitas tumbuh. Pejabat yang rakus tidak lahir dari satu tindakan yang salah, tetapi dari kebiasaan di mana kesalahan tidak pernah dianggap masalah.

Sistem yang lemah bukan hanya gagal menghukum; ia justru mengundang perilaku lebih buruk.

Solusi: Menguatkan Sistem agar Pejabat Tidak Bisa Rakus

Untuk mencegah lahirnya pejabat yang semakin rakus, negara membutuhkan reformasi mendasar sebagaimana tertuang dalam prinsip dan solusi dalam lampiran:

  1. Musyawarah Kenegarawanan Nasional. Empat pilar bangsa harus merancang ulang sistem sehingga pengawasan lebih kuat daripada ambisi individu.
  2. Amandemen konstitusi untuk mengembalikan kedaulatan kepada rakyat. Dengan kedaulatan yang jelas, kekuasaan tidak bisa dimonopoli oleh pejabat.
  3. Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah. Agar pejabat tidak bisa mengklaim negara sebagai miliknya.
  4. Reformasi hukum berbasis kepakaran. Hukum harus menindak penyalahgunaan wewenang tanpa kompromi.
  5. Digitalisasi menyeluruh dalam birokrasi. Transparansi menutup peluang transaksi gelap dan memperkecil ruang manipulasi.
  6. Pemurnian kembali Pancasila sebagai pedoman operasional negara. Bukan sebagai slogan kosong, tetapi sebagai prinsip kerja.
  7. Pendidikan moral dan bagi generasi muda. Agar budaya kerakusan tidak diwariskan kepada masa depan bangsa.

Pejabat yang rakus hanya muncul ketika sistem membiarkan mereka bertindak tanpa batas. Jika negara ingin maju, yang harus diperbaiki bukan hanya individunya, tetapi sistem yang melahirkan pola buruk itu. Negara akan kuat ketika sistemnya kuatbukan ketika pejabatnya merasa paling kuat.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Pejabat Berganti, Pola Salah Tetap Abadi
Next Article Baleg Cabut RUU Danantara, Partai X Desak Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Seputar Pajak

Desa Penghasil Pajak, Partai X: Rakyat Pembayar Harus Dapat Balik Manfaat!

October 16, 2025
Guru Besar Fakultas Hukum UI, Satya Arinanto, menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam sidang uji formil UU TNI di Mahkamah Konstitusi.
Pemerintah

Uji UU TNI Pakai AI, Partai X: Ketika Masa Depan Hukum Ditentukan Mesin, Di Mana Letak Nurani Penguasa?

July 23, 2025
Berita TerkiniPemerintah

Perkuat MBG, Presiden Alihkan Dana Desa! Partai X: Langkah Berani atau Risiko Besar?

March 8, 2025
Ilham Akbar Habibie menilai perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi tantangan serius bagi stabilitas industri global
Internasional

Perang Dagang Lebih Bahaya dari Konflik, Partai X: Jangan Tutupi Luka Bangsa dengan Wacana Global!

July 8, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.