By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 28 October 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Selama Suara Rakyat Bergema, Keadilan Takkan Padam
Pemerintah

Selama Suara Rakyat Bergema, Keadilan Takkan Padam

Diajeng Maharani
Last updated: October 27, 2025 8:44 am
By Diajeng Maharani
Share
6 Min Read
SHARE

beritax.id – Akhir Agustus kemarin, jalanan kita menjadi saksi ribuan rakyat turun ke jalan menuntut keadilan, dan dibalas dengan gas air mata, pentungan, serta kekerasan. Tapi justru dari situ kita melihat satu kebenaran suara rakyat tidak bisa dimatikan.

Contents
Suara Rakyat Tak Bisa DibungkamHukum Bisa Dibeli, Tapi Keadilan Tak Bisa DimatikanSolusi Partai X

Berapa lama lagi rakyat harus menjerit sementara penguasa menutup mata? Gas air mata bisa membubarkan massa, tapi tidak bisa membungkam hati yang terluka.

Suara Rakyat Tak Bisa Dibungkam

Rezim reformasi di tahun 2025 ini masih menggunakan gas air mata, pentungan, bahkan penjara untuk membungkam rakyat. Pemerintah menutup mimbar bebas, membatasi informasi, dan membuat undang-undang yang mengekang. Tapi satu hal yang tak pernah bisa mereka lakukan yaitu mematikan suara rakyat.

Suara itu lahir dari penderitaan nyata—harga sembako yang melambung, biaya pendidikan yang tak terjangkau, korupsi yang merajalela, dan kebijakan yang menindas. Selama penderitaan itu ada, suara rakyat akan terus bergema, menembus dinding parlemen, istana, bahkan ruang-ruang rapat yang ber-AC dingin.

Namun di media sosial hari ini ramai kabar bahwa suara rakyat tidak pernah terdengar di gedung DPR. Bahkan demo besar yang pecah kemarin pun seolah dianggap angin lalu. Rakyat turun ke jalan, berteriak lantang menuntut keadilan, tapi wakil rakyat menutup telinga. Seakan jeritan ribuan orang hanya gema kosong yang tidak perlu dijawab.

Bung Karno pernah berkata: “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Hari ini terbukti: rakyat yang bersuara dianggap pengganggu, seakan musuh negara. Padahal merekalah pemilik sah negeri ini. Dibungkam sekali, mereka akan bersuara dua kali. Dipukul sekali, mereka akan berdiri seribu kali.

You Might Also Like

Prabowo Tegakkan Kedaulatan, Partai X: Pengusaha Serakah, Rakyat Tertindas!
Menkeu Purbaya Bicara IHSG 36.000, Partai X: Rakyat Tak Bisa Makan Grafik!
APBN Kuat di Atas Kertas? Partai X: Programnya Banyak, Tapi Apa Rakyatnya Kenyang?
Puan Bicara Emansipasi Kartini, Partai X: Kebijakan Tak Cukup Dilipstik Gender!

Hukum Bisa Dibeli, Tapi Keadilan Tak Bisa Dimatikan

Hukum seharusnya adil, tapi di negeri ini ia sering berubah menjadi komoditas. Ada harga, ada kuasa. Si kaya dan berkuasa bisa membeli kebebasan, sementara rakyat kecil dihukum berat meski salahnya sepele. Koruptor miliaran bisa tertawa di ruang sidang, bahkan masih bisa bebas menikmati hasil curiannya. Sementara seorang ibu yang mencuri beras untuk anaknya dijatuhi hukuman tanpa ampun.

Di titik ini, hukum bukan lagi pelindung, melainkan alat pemerasan. Keadilan tak hanya bisa dibeli, tapi juga bisa dimatikan. Rakyat sudah terlalu sering melihat kenyataan busuk ini—hingga mereka sadar, keadilan tidak lagi hidup di pengadilan, tapi hanya ada dalam perjuangan rakyat itu sendiri.

Sejarah berkali-kali membuktikan, ketika hukum berhenti menegakkan keadilan, rakyatlah yang akan turun tangan. Dan jalan yang dipilih rakyat hampir selalu lebih keras, lebih pahit, dan lebih menakutkan bagi penguasa.

Saat Penguasa Menutup Mata dan Telinga

Pejabat bisa pura-pura tidak melihat penderitaan rakyat. Mereka bisa menutup telinga saat petani bangkrut, buruh di-PHK, mahasiswa dipukul, dan rakyat dihimpit harga yang mencekik. Tapi jeritan perut lapar dan anak yang putus sekolah tak bisa ditutup-tutupi.

Kemarahan itu sudah meletup di akhir Agustus kemarin, ketika aksi demo besar-besaran pecah di berbagai kota. Jalanan dipenuhi ribuan massa, suara rakyat menggema dari megafon dan poster, tapi aparat menjawab dengan gas air mata dan pentungan. Bentrokan tak terelakkan, kaca gedung pecah, kendaraan terbakar, dan kota-kota besar berubah menjadi lautan chaos. Semua itu adalah tanda jelas bahwa rakyat sudah muak diperlakukan sebagai musuh, padahal mereka hanya menuntut keadilan.

Cepat atau lambat, penguasa yang mengkhianati rakyatnya akan tumbang—bukan karena kudeta asing, tapi karena rakyat sendiri yang sudah tidak bisa lagi dibungkam.

Solusi Partai X

Partai X menegaskan, agar negeri ini tidak terus terjebak dalam kebisuan dan pengkhianatan pejabat, ada jalan penyembuhan:

  1. Musyawarah Kenegarawanan Nasional oleh 4 Pilar Negara, meliputi Kaum Intelektual, Kaum Agama, Kaum TNI/Polri, dan Kaum Budaya sebagai ruang persatuan visi bangsa untuk membuat desain Struktur Ketatanegaraan yang baru.
  2. Membuat draft Amandemen Kelima UUD 1945 untuk mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat.
  3. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) untuk mengawal transisi dan mengesahkan Amandemen Kelima UUD 1945.
  4. Pemisahan tegas negara dan pemerintah agar negara tak ikut runtuh bersama rezim.
  5. Pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional, bukan slogan.
  6. Pembubaran partai politik yang tidak mendidik rakyat.
  7. Reformasi hukum berbasis kepakaran agar hukum tidak lagi bisa dibeli.
  8. Transformasi birokrasi digital untuk memutus rantai korupsi.
  9. Pendidikan politik di sekolah agar generasi berikutnya tidak buta konstitusi.
  10. Menggunakan media cetak, televisi, radio, media online, dan media sosial milik negara sebagai sarana utama untuk menyebarluaskan pendidikan moral dan politik berbasis Pancasila. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara luas dan konsisten, memperkuat kesadaran ideologi generasi muda, serta menanamkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.

Mata dan telinga penguasa boleh tertutup hari ini. Tapi suara rakyat akan terus hidup. Dan pada akhirnya, suara rakyatlah yang menentukan arah bangsa.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Presiden adalah Pelayan Rakyat
Next Article BPJS Revisi Target, Partai X: PHK Banyak, Tapi Cuma Data yang Diubah!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Berita TerkiniPemerintah

Masa Depan Indonesia: Akankah Kita Tetap Bersatu?

August 11, 2025
Seputar Pajak

Purbaya Ungkap Dosa Pegawai Pajak, Partai X: Hukum Harus Tegak Tanpa Pilih Kasih!

October 8, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat telah sesuai kurikulum.
Pendidikan

Sekolah Rakyat Dibilang Sesuai Kurikulum, Partai X: Kurikulum Siapa? Rakyat atau Proyek Pejabat?

July 30, 2025
Kriminal

Fadli Zon Dinilai Rendahkan Korban, Partai X: Luka 98 Bukan Bahan Lelucon Siapa Pun!

June 19, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.