beritax.id — Generasi Z kini hidup di tengah sistem yang tidak berpihak pada masa depan mereka. Mereka mewarisi tatanan negara yang pincang, birokrasi yang lambat, dan pemerintahan yang jauh dari rakyat. Padahal, mereka adalah penerus bangsa yang seharusnya mendapat kesempatan untuk tumbuh dalam sistem yang sehat.
Namun, realitas hari ini berkata lain. Beban ekonomi, pendidikan mahal, dan lapangan kerja sempit menjerat generasi muda di lingkaran ketidakpastian. Sistem yang rusak bukan hanya menahan kemajuan, tapi juga merampas mimpi generasi penerus bangsa.
Rinto Setiyawan: Tugas Negara Melindungi, Melayani, dan Mengatur Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X Rinto Setiyawan menegaskan bahwa akar masalah bangsa ini bukan pada rakyat, tapi pada sistem.
“Tugas negara itu tiga loh melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegasnya dalam diskusi kebangsaan.
Rinto menilai, ketika tiga fungsi dasar negara itu gagal dijalankan, yang lahir adalah ketimpangan sosial dan krisis kepercayaan publik. Ia menyoroti bahwa negara hari ini justru membebani rakyat dengan sistem yang tidak efisien dan penuh kepentingan individu. “Rakyat, khususnya generasi muda, sedang membayar mahal akibat kesalahan struktural yang tidak mereka buat,” katanya.
Sistem yang Rusak: Birokrasi Lambat, Ekonomi Tidak Merata, dan Moralitas Menurun
Dalam bahan presentasi “Kerusakan Rumah Negara” yang disusun oleh X Institute, dijelaskan bahwa kerusakan sistemik sudah mengakar.
Birokrasi berjalan lambat, hukum tajam ke bawah tumpul ke atas, dan kebijakan publik kehilangan arah keberpihakan. Generasi muda menjadi korban paling nyata dari sistem yang gagal menjamin keadilan dan kesejahteraan.
Banyak lulusan muda bekerja di bawah standar, bukan karena tidak mampu, tapi karena sistem tidak membuka ruang meritokrasi. Negara lebih sibuk dengan urusan elit daripada memastikan kesejahteraan rakyat yang membiayai negara ini.
Prinsip Partai X: Negara untuk Rakyat, Bukan Rakyat untuk Negara
Partai X, melalui Prinsip Partai X, menegaskan bahwa negara harus menjadi alat untuk mensejahterakan rakyat, bukan menguasainya. Kedaulatan rakyat adalah fondasi dari seluruh arah kebijakan dan keputusan negara.
Prinsip Partai X menempatkan rakyat sebagai pemilik sah negara, bukan objek kekuasaan yang hanya diminta suaranya saat pemilu. Negara wajib menjalankan moral, ekonomi berkeadilan, dan sistem pelayanan publik yang efisien dan manusiawi. Hanya dengan itu, generasi Z dapat mewarisi masa depan yang layak dan bermartabat.
Solusi Partai X: Membangun Sistem Baru untuk Generasi Baru
Untuk menjawab tantangan tersebut, Partai X menawarkan solusi sistemik yang berakar pada nilai kebangsaan dan Pancasila.
- Reformasi menyeluruh sistem dan birokrasi agar lebih transparan, efisien, dan berpihak pada rakyat.
- Transformasi digital pemerintahan untuk menghapuskan praktik korupsi dan mempercepat pelayanan publik.
- Desentralisasi ekonomi berbasis potensi daerah agar kesejahteraan tidak hanya terkonsentrasi di kota besar.
- Program pendidikan kebangsaan untuk generasi muda agar mereka memahami arti kedaulatan rakyat dan tanggung jawab bernegara.
- Revitalisasi lembaga negara pengawal kedaulatan rakyat seperti MPR agar kembali pada fungsi penjaga arah bangsa.
Rinto menegaskan, perubahan tidak cukup dengan jargon reformasi, tapi harus menyentuh akal sehat dan moralitas penyelenggara negara.
Penutup: Kedaulatan Harus Kembali ke Tangan Generasi Z
Generasi Z adalah harapan terakhir bagi kebangkitan bangsa. Namun, mereka tidak bisa bergerak bebas jika terus terbelenggu oleh sistem yang gagal berpihak. Negara harus berani melakukan evaluasi total, bukan hanya memoles citra di permukaan.
“Kalau sistemnya rusak, rakyat akan terus jadi korban.
Saatnya negara dikembalikan kepada rakyat,” tutup Rinto Setiyawan.
Partai X menegaskan, masa depan bangsa tidak bisa dibangun di atas sistem yang rapuh. Reformasi sejati harus dimulai dari keberanian moral untuk memperbaiki akar kerusakan. Generasi Z berhak hidup di negara yang adil, transparan, dan melayani, bukan negara yang membebani.
