beritax.id — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaitkan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan kebijakan fiskal yang ia ambil sejak masuk Kabinet Merah Putih. Berbicara dalam Financial Forum 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Purbaya menyebut pasar menanggapi positif langkahnya memindahkan dana pemerintah hingga Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke sektor perbankan.
Purbaya mengklaim kebijakan tersebut membuat ekonomi lebih “semangat dan optimistis”, bahkan menambahkan suntikan dana Rp76 triliun demi menjaga peredaran uang (M0). Ia menyebut IHSG dapat terus menanjak seiring sinergi pemerintah dan Bank Indonesia. Hal ini melalui revisi UU PPSK yang memperluas koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.
Respons Partai X Ekonomi Tumbuh, Negara Tetap Wajib Lindungi Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menilai kenaikan IHSG memang patut diapresiasi, namun mengingatkan bahwa tugas negara tidak berubah: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Menurutnya, pertumbuhan indikator pasar tidak boleh membuat pemerintah abai pada kondisi riil masyarakat mulai stabilitas harga kebutuhan pokok, akses kesehatan, hingga kesempatan kerja yang merata.
“Ekonomi boleh tumbuh, tapi negara tidak boleh lupa siapa pemilik kedaulatan: rakyat. Pemerintah hanyalah sebagian kecil rakyat yang diberi kewenangan bukan pemilik negara,” tegas Prayogi, mengutip prinsip dasar Partai X.
Analisis Partai XIHSG Menguat Bukan Ukuran Kesejahteraan Menyeluruh
Partai X menilai kenaikan IHSG ke level 8.600 menunjukkan kepercayaan investor, tetapi tidak otomatis mencerminkan kesejahteraan nasional. Banyak sektor belum merasakan dampak langsung, terutama UMKM, petani, pekerja informal, dan masyarakat berpendapatan rendah.
Prayogi menekankan bahwa Partai X melihat negara sebagai entitas yang bertujuan menghadirkan keadilan dan kesejahteraan. Karena itu, kebijakan ekonomi harus tetap efektif, efisien, dan transparan sesuai amanat Pancasila dan definisi negara menurut Partai X.
Prinsip Partai X Negara untuk Rakyat, Bukan untuk Rezim
Mengacu pada prinsip dalam dokumen resmi Partai X, negara harus dijalankan berdasarkan tiga pilar:
- Melindungi rakyat melalui kebijakan yang menjaga stabilitas dan keamanan ekonomi, termasuk harga kebutuhan pokok.
- Melayani rakyat dengan memastikan kebijakan fiskal dan moneter bukan hanya menguntungkan pasar, tetapi kehidupan sehari-hari masyarakat.
- Mengatur rakyat secara adil, efektif, dan efisien, tanpa tumpang tindih kewenangan atau bias kepentingan pemerintahan.
Partai X juga menegaskan perlunya pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional, bukan sekadar slogan agar kebijakan ekonomi berpihak pada rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara.
Solusi Partai X Ekonomi Naik, Kesejahteraan Harus Ikut Naik
Partai X mendorong agar pemerintah memastikan pertumbuhan IHSG selaras dengan kesejahteraan masyarakat melalui sejumlah langkah strategis dalam “10 Poin Penyembuhan Bangsa”, antara lain:
- Reformasi hukum dan birokrasi digital untuk memutus rantai korupsi dan memperbanyak akuntabilitas fiskal.
- Pemaknaan ulang Pancasila sebagai cahaya moral dalam seluruh kebijakan ekonomi dan keuangan.
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional untuk menata ulang desain ketatanegaraan agar kebijakan ekonomi tidak dikooptasi kepentingan rezim.
- Pendidikan moral dan berbasis Pancasila, memastikan masyarakat sadar dan kritis mengawasi kebijakan publik.
“Pertumbuhan IHSG tidak boleh menjadi ilusi kesejahteraan. Negara harus memastikan rakyat merasakan manfaat nyata, bukan hanya pelaku pasar,” tutup Prayogi.



