beritax.id — Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan partainya masih menunggu arahan resmi dari pimpinan tertinggi. Hal itu ia sampaikan saat memimpin pembukaan Bimtek anggota legislatif PDIP dari berbagai tingkatan di Sanur, Bali. Puan menyebut Kongres akan digelar secepatnya, namun kepastian waktunya belum bisa diumumkan kepada publik.
“Insya Allah setelah Bimtek kita akan ada kabarnya,” ujar Puan singkat.
Ketika ditanya apakah akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2025, Puan hanya menjawab menunggu kabar dari DPP Partai.
Partai X: Demokrasi Tidak Tunggal Komando
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menilai sikap menunggu komando tunggal membahayakan prinsip demokrasi sejati. Ia menegaskan partai politik seharusnya memberi ruang partisipasi dan dialektika di semua lini keorganisasian.
Menurutnya, demokrasi bukanlah instruksi satu arah dari pejabat tertinggi yang tak bisa ditanya dan dikritisi.
“Ini soal pembelajaran pemerintahan juga bagi publik, terutama anak-anak muda yang sedang menyaksikan,” tegas Prayogi.
Partai X menilai praktik kekuasaan menunggu titah pejabat adalah bentuk kemunduran budaya demokrasi partai nasional. Prayogi menegaskan partai modern seharusnya menjalankan keputusan kolektif, bukan berdasarkan komando individu tunggal.
Hal ini juga menyangkut kesiapan regenerasi dan pembelajaran yang sehat dalam partai politik.
“Kalau semua tergantung satu orang, itu bukan demokrasi, tapi kerajaan,” ujar Prayogi.
Menurut dokumen resmi Partai X, pemerintah adalah sebagian kecil rakyat yang diberi mandat oleh seluruh rakyat. Mandat itu harus dijalankan secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Negara bukan milik pejabat, melainkan milik rakyat yang berdaulat penuh atas jalannya urusan pemerintahan.
Solusi Partai X: Demokrasi Partisipatif dan Terbuka
Partai X mendorong pembaruan tata kelola partai dengan prinsip transparansi, kolektif kolegial, dan akuntabilitas publik. Rapat partai harus terbuka untuk kader dan wakil rakyat dari seluruh daerah, bukan hanya forum tertutup pejabat.
Setiap keputusan penting seperti kongres, harus melibatkan representasi akar rumput dan suara internal partai. Partai X juga menyerukan pendidikan politik terus-menerus agar anggota partai tidak hanya menjadi pengikut pasif.
“Kita perlu membangun budaya pemerintahan baru, bukan mengulang pola lama yang membuat partai jadi pabrik loyalitas kosong,” tutup Prayogi.