beritax.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR tengah mencari solusi terbaik atas konflik pengemudi ojek online (ojol) dan aplikator. Menurut Puan, berbagai komisi DPR sedang membahas jalan tengah agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Puan menyebut Komisi V, IX, dan I akan melakukan pembahasan lanjutan dengan pemerintah. DPR berkomitmen merespons tuntutan pengemudi ojol secara menyeluruh.
Pada hari yang sama, ribuan pengemudi ojol turun ke jalan di berbagai kota besar menyuarakan lima tuntutan utama. Tuntutan mencakup potongan pendapatan maksimal 10 persen serta transparansi tarif layanan dan sanksi bagi aplikator nakal.
Asosiasi Garda Indonesia menyatakan potongan aplikator saat ini bisa mencapai 50 persen. Angka ini jauh melampaui batas maksimal 20 persen dalam aturan resmi.
Partai X: Ojol Disuruh Sabar, Aplikator Terus Panen Cuan
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menyatakan persoalan ini sudah berlangsung terlalu lama. “Ojol diminta sabar, aplikator tidak pernah berhenti untung,” tegasnya.
Menurut Prayogi, negara terlalu lama menunda penegakan hukum terhadap aplikator yang melanggar. “Keadilan tidak boleh terus ditunda dengan alasan mencari win-win,” tambahnya.
Partai X menegaskan bahwa tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat. Dalam konflik ojol, negara tak boleh berdiri di tengah.
Negara tidak boleh netral jika satu pihak memperkaya diri dengan cara merampas hak pengemudi yang bekerja keras di jalanan.
Solusi Partai X: Keadilan Tarif dan Regulasi Tegas, Bukan Mediasi Tanpa Arah
- Tegakkan Sanksi kepada Aplikator yang Langgar Regulasi
Tidak perlu menunggu viral. Penegakan hukum harus konsisten dan tepat sasaran. - Turunkan Batas Potongan Aplikator Maksimal 10 Persen
Agar pengemudi bisa hidup layak dan punya kepastian penghasilan. - Wajibkan Transparansi Algoritma Penentuan Tarif dan Potongan
Tidak boleh ada permainan tersembunyi dalam sistem digital yang tidak diawasi. - Bangun Dewan Kemitraan Digital yang Setara dan Independen
Libatkan pengemudi sebagai mitra, bukan hanya obyek tanpa suara. - Evaluasi Skema Tarif Hemat dan Layanan yang Merugikan Pengemudi
Sistem tarif harus manusiawi dan tidak manipulatif terhadap tenaga kerja. - Dorong Koperasi Ojol Nasional sebagai Alternatif Berbasis Rakyat
Negara wajib memfasilitasi pembentukan aplikasi ojol milik komunitas pengemudi.
Sekolah Negarawan Partai X mengajarkan bahwa solusi publik bukan dicari dengan kompromi kekuasaan, tapi keberpihakan pada keadilan. Prayogi menegaskan, “Pemimpin sejati bukan yang netral saat rakyat terinjak.”
Negara tidak boleh menghibur pengemudi dengan retorika, sementara aplikator terus bermain algoritma untuk menguras keringat rakyat.
Partai X menyerukan agar negara segera bertindak tegas dan transparan. Win-win bukan berarti semua menang, tapi berarti tidak ada yang dikorbankan.
Ketika pengemudi ojol turun ke jalan demi hak hidup, negara tak boleh hanya duduk di gedung rapat. Tugas negara bukan meredam, tapi melindungi.