beritax.id – Ketegangan perang dagang antara Kanada dan Amerika Serikat terus meningkat setelah Menteri Energi Kanada, Jonathan Wilkinson. Dia mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan ekspor minyak ke Amerika Serikat. Langkah ini merupakan respons terhadap ancaman kebijakan tarif yang disuarakan oleh Presiden AS Donald Trump. Situasi ini berpotensi menimbulkan dampak signifikan pada perekonomian global, termasuk Indonesia.
Wilkinson menegaskan bahwa Kanada memiliki banyak cara untuk membalas kebijakan tarif dari AS, termasuk dengan membatasi pasokan minyak, mineral kritis, dan produk lainnya. Namun, kebijakan tersebut berisiko merugikan produsen Kanada sendiri karena keterbatasan pasar alternatif selain Amerika Serikat.
Potensi Dampak pada Ekonomi Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyoroti potensi dampak dari ketegangan ini terhadap Indonesia. Menurutnya, perang dagang antara Kanada dan AS berisiko memengaruhi stabilitas pasar global. Hal ini termasuk harga komoditas energi dan bahan baku yang sangat berpengaruh pada sektor industri Indonesia.
“Jika harga minyak dan produk energi melonjak akibat perang dagang ini, Indonesia harus siap menghadapi kemungkinan naiknya biaya produksi, logistik, dan kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis agar rakyat tidak menjadi korban dari gejolak global ini,” ujar Prayogi.
Seruan untuk Langkah Strategis
Partai X menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus proaktif dalam menghadapi dampak perang dagang ini. Prayogi mengingatkan bahwa tugas pemerintah adalah melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
“Pemerintah harus memastikan kebijakan mitigasi segera diterapkan, termasuk dengan menjamin pasokan energi yang stabil. Mendukung industri lokal agar tetap kompetitif, serta menyiapkan langkah-langkah untuk melindungi daya beli masyarakat,” tegas Prayogi.
Selain itu, Partai X juga mendorong pemerintah untuk memperluas kerja sama dagang dengan negara-negara lain. Agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasar yang berisiko terkena dampak perang dagang.
Partai X menegaskan bahwa perang dagang yang memanas ini harus menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan ekonominya. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan stabilitas harga, ketersediaan bahan baku, dan kesejahteraan rakyat tetap terjaga.